Part 22

1K 105 9
                                    

Brak.

Suara pintu yang di buka dengan keras hingga membuat orang yang di dalam rumah terkejut. derap langkah kaki seseorang terdengar oleh orang orang yang berkumpul di ruang tengah.

"aran, kamu kenapa nak?" tanya Mami Shani yang berada di ruang tengah.

Aran datang dengan raut wajah menahan emosi. entah apa yang membuat Aran emosi seperti ini ketika berkunjung ke rumah orang tua nya. Chika juga ada disini, di rumah mertua nya. Chika yang memang gabut di rumah sendiri setelah semua sahabatnya pulang memutuskan untuk pergi ke rumah mertua nya.

"zean mana" ucap Aran datar.

"adik kamu lagi di..." ucapan Mami Shani terpotong saat mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga.

"nah itu adik kamu" ucap Mami Shani.

Aran memberikan Arzan yang ada di gendongannya pada Chika lalu Aran menghampiri Zean yang baru turun.

Bugh.

"ARANN" teriak Chika dan Mami Shani bersamaan. mereka terkejut melihat Aran memukul Zean secara tiba tiba.

"bangun lo, sialan" ucap Aran menarik kerah baju Zean.

"kak, kenapa zean di pukul" ucap Zean memegang tangan Aran yang masih menarik kerah bajunya.

"lo masih bisa tanya kenapa?" ucap Aran emosi.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Aran memukuli Zean bertubi tubi. Chika dan Mami Shani hanya bisa diam tanpa berani menghentikan Aran yang terlihat sangat emosi.

"ini gimana mih, chika gak berani lerai aran kalau lagi emosi gini" ucap Chika khawatir melihat Zean yang terus dipukuli oleh Aran.

"mami juga gak berani chik, si gracio kemana sih. ini anaknya lagi pukul pukulan dia malah asik mancing" ucap Mami Shani.

"lo brengsek"

"bajingan"

"apa yang udah lo lakuin ke marsha! hah!" bentak Aran.

Zean tak bisa menjawab karena ia sudah lemah karena pukulan kakak nya yang begitu keras.

"JAWAB ZEAN!"

"k-kak..."

"mamii.. papi bawa ikan banyak nihh" ucap Papi Gracio berjalan ke ruang tengah. setelah sampai di ruang tengah Gracio terkejut melihat anak sulungnya memukuli anak bungsu nya.

"kenapa ini mih? kenapa aran pukul adiknya?" tanya Gracio pada istrinya.

"mami juga gatau pih, cepet kamu lerai anak anak kamu" ucap Mami Shani mendorong tubuh Gracio untuk melerai mereka.

"papi takut mih"

"takut apasih pihh, itu anak anak kamu lagi pukul pukulan" ucap Mami Shani.

"chik kamu aja chik yang pisahin aran" ucap Gracio pada Chika.

"enggak ah, chika gak berani. papi aja yang pisahin. lagian chika lagi gendong arzan tidur" ucap Chika.

"cepet pisahin pih, atau kamu nanti malam tidur di luar" ancam Mami Shani. Mau tak mau Gracio melerai Aran.

"stop aran" suara tegas Gracio berhasil menghentikan Aran yang akan memukul Zean.

"kenapa kamu pukul adek mu" ucap Gracio melirik Zean yang sudah lemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAVORITE KETOS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang