Chapter 3

103 8 0
                                    

Sebelum baca vote dulu ya! Dan komennya.
Tandain kalau penulis banyak typo,
Couse aku juga manusia.

Happy Reading!🤍


🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Saat ini Shaka tengah berada di ruang kerjanya. Ia sedang menatap secarik kertas berukuran sedang yang berisi foto seorang wanita yang tengah tersenyum.

"Sayang kamu apa kabar di sana?" Cicit Shaka dengan suara pelannya dan raut sendu sambil menatap foto seorang wanita.

"Aku butuh kamu. El juga butuh kamu."

"Sekarang El sudah besar, dia pintar, pasti kamu bangga sama anak kita." Racau Shaka. Mencurahkan isi hatinya.

Cklek...

Pintu ruangan Shaka terbuka menampilkan Maya yang tengah berjalan kearahnya.

Shaka yang menyadari ada seseorang yang masuk pun menoleh kearah sumber suara. Kemudian menghapus sisa air mata di wajahnya.

Maya duduk di hadapan Shaka. Ia menatap Shaka dengan tatapan sendunya. Maya tau apa yang sedang dirasakan anaknya ini.

"Shaka.." panggilnya.

Shaka yang merasa terpanggilpun menatap sang Mami.

"Mami tau apa yang sedang kamu rasakan sekarang. Kepergian Freya sudah 3 tahun yang lalu. Mami harap kamu sudah bisa buat bangkit lagi, jangan seperti ini. Kasihan El, dia butuh seorang Ibu." Ucap Maya mulai Berbicara.

Shaka yang mengerti arah pembicaraan sang Mami pun menatap Maya dengan tajam.

"Engga akan ada yang bisa gantiin posisi freya Mi! Freya akan tetap jadi Mamanya El! Sampai kapanpun itu!." Jawabnya tegas.

Maya menghembuskan nafasnya pelan. "Mami engga bilang kalau Bakal ada yang akan gantiin posisi Freya. Freya akan tetap jadi Mamanya El. Tapi coba kamu lihat El. Dia butuh sosok ibu."

"Coba kamu lihat interaksi El sama Kaila kemarin sore. Kamu engga kasihan sama dia? Dia butuh sosok Mamanya di hidupnya Shaka!. Coba kamu buang Ego kamu demi El."

Shaka mengusap wajahnya gusar. Ia bingun, sungguh bingung. Dirinya tak tahu harus melakukan apa. Fikirannya saat ini hanya tertuju pada mendiang istrinya Freya.

"Mama rasa Kaila cocok untuk menjadi sosok ibu yang baik untuk El. Kamu harus pertimbangkan itu Shaka.!" Sambung Maya kemudian berlalu meninggalkan Shaka.

🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Siang ini kesibukan Kaila sama seperti hari-hari sebelumnya, yaitu rebahan sambil menonton drakor favoritnya di ruang keluarga sambil merebahkan tubuhnya di Karpet bulu.

"Ahh bego banget sih tuh cewe udah disakiti berapa kali masih aja mau balik sama tuh cowo!". Geram Kaila terhadap video yang ditonton.

Rinanti yang tengah menuruni tangga menuju ruang keluarga pun menggelengkan kepalanya ketika mendengar geraman dari suara sang anak.

"Hustt kamu tuh nonton drakor kebiasaan ngomong sendiri." Tegur Rinanti kepada Kaila, kemudian mendudukkan bokongnya ke sofa.

"Geram aku tuh Ma!."

Rinanti hanya menggelengkan kepalanya pelan kemudian ia menyalakan Televisi.

Saat asyik menonton tiba-tiba handphone milik Kaila berbunyi pertanda ada yang menelfon.

Kaila menatap layar ponselnya. "Engga ada namanya." Ucap Kaila sambil mengerutkan dahinya bingung.

𝗠𝗘 𝗬𝗢𝗨 𝗔𝗡𝗗 𝗨𝗦 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang