Chapter 9

81 8 0
                                    

Sebelum baca vote dulu ya! Dan komennya.
Tandain kalau penulis banyak typo,
Couse aku juga manusia.

Happy Reading!🤍


🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Saat ini Shaka dan juga Kaila tengah berada di perjalanan menuju butik Tante Irene. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 40 menit karena jarak rumah Kaila dengan Butik yang lumayan jauh.

Shaka melirik kearah Kaila yang asyik dengan ponselnya. "Khem." Dehem Shaka supaya membuat Kaila mengalihkan fokusnya.

Kaila menatap Shaka dengan tatapan anehnya dengan alis yang terangkat satu pertanda bertanya ada apa.

Shaka yang melihat kebingungan Kaila pun memberanikan diri untuk berbicara. "Kamu biasa pakai baju seperti itu?." Tanya Shaka sambil menunjuk pakaian yang digunakan Kaila dengan dagunya.

Kaila memperhatikan kembali pakaian yang ia kenakan. Menurutnya tidak ada yang aneh dengan baju yang saat ini dirinya pakai. "Emang ada yang aneh ya?." Tanya Kaila bingung.

Shaka melirik Kaila sekilas kemudian kembali memfokuskan dirinya untuk menyetir. "Lain kali kalau keluar pakai baju yang tertutup." Ujar Shaka memberitahu Kaila.

Kaila yang mendengar penuturan Shaka barusan tercengang. Tentu dirinya kaget. Apakah Shaka tidak menyukai pakaian yang terbuka fikirnya. Namun Kaila hanya menganggukkan kepalanya patuh untuk menjawab ucapan Shaka tadi.

Setelah obrolan singkat tadi baik Shaka maupun Kaila tidak ada yang membuka suara lagi. kaila fokus pada ponselnya dan Shaka fokus untuk menyetir. Hingga tak terasa kini mereka sudah sampai di butik milik Tante nya Shaka.

Kaila dan juga Shaka keluar dari dalam mobil. Naum baru beberapa langkah berjalan Ponsel milik Shaka berdering.

"Sebentar ada telefon." Ucap Shaka memberitahu Kaila. Kaila pun ikut menghentikan langkahnya untuk menunggu Shaka yang sedang mengangkat telefon.

Shaka merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya dan tertera nama Tante Irene disana. Shaka menekan tombol hijau untuk mengangkat telefon tersebut.

"Shaka kamu udah sampai di butik?." Tanya Tante Irene diseberang sana.

"Iya."

"Tante masih kejebak macet nih, mungkin sekitar 10 menitan lagi tante nyampe. Kamu masuk aja ya. didalam ada Nina Tante udah bilang sama dia kok kalau kamu mau datang." Beritahu Irenen kepada Shaka.

"Iya Tante." Jawab Shaka seadanya.

Tutttt

Sambungan telefon pun terputus. Shaka memasukkan kembali ponselnya ke saku celana milikknya, kemudian ia beralih untuk melihat Kaila.

"Ayo." Ajak Shaka untuk masuk kedalam butik.

Kaila dan Shaka pun melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam butik. Saat masuk Kaila dan juga Shaka sudah disambut hangat oleh seorang wanita yang menurut Kaila lihat berumur sekitar 22 tahun.

"Selamat siang Pak, Bu." Sapa wanita tersebut dengan senyum ramahnya.

Kaila pun membalas dengan senyuman hangatnya. Berbeda dengan Shaka ia hanya menganggukkan kepalanya pelan. Perempuan tersebut adalah Nina, karyawan yang sudah diberitahu Irenen tadi.

"Mari Pak, Bu saya tunjukkan beberapa Jas dan juga Gaun yang sudah di pilihkan oleh Bu irene." Ajak Nina.

Kaila menganggukkan kepalanya kemudian mengikuti langkah kemana Nina pergi, diikuti Shaka di belakang Kaila.

𝗠𝗘 𝗬𝗢𝗨 𝗔𝗡𝗗 𝗨𝗦 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang