Chapter 10

81 8 0
                                    

Sebelum baca vote dulu ya! Dan komennya.
Tandain kalau penulis banyak typo,
Couse aku juga manusia.

Happy Reading!🤍


🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Hari ini adalah hari yang tunggu-tunggu oleh semua orang, terutama El. Sedari tadi, El selalu saja bertanya kepada Omanya bahwa mulai hari ini ia sudah bisa tidur dengan Bundanya Kaila.

Shaka dan juga Kaila melangsungkan pernikahan mereka di Hotel bintang Lima yang berada di Jakarta Selatan.

"Oma, benelan kan El nanti malem bisa bobok sama Bunda?." Tanyanya kepada Maya yang saat ini tengah berada di kamar hotel dimana Shaka sedang mempersiapkan diri untuk melangsungkan Akadnya dengan Kaila.

"Nanti malem jangan dulu deh, soalnya nanti Papa marah kalau El ganggu." Ujar Bima sengaja untuk menjahili Shaka dan juga El.

El yang mendengar penuturan dari Opanya pun langsung menatap Bima dan juga Shaka bergantian dengan tajam. "Ihh engga boleh! Bunda harus bobo sama El, bukan sama Papa!."

Bima menyemburkan tawanya. "Kasian deh, mau buka puasa eh malah di ganggu sama anak sendiri." Bisik Bima kepada Shaka.

Shaka yang dijahili oleh Papanya pun menatap Bima dengan datar. Malas meladeni,

"Udah-udah, yukk sekarang kita keluar acaranya udah mau di mulai tuh." Lerai Maya dan mengajak mereka untuk keluar kamar menuju tempat di laksanakannya Akad.

Shaka duduk di kursi yang sudah di sediakan, dimana tepat didepannya sudah ada Yuda dan juga penghulu beserta Saksi. Disana juga sudah ramai tamu undangan yang datang, tetapi lebih dominan keluarga kedua orangtua Shaka dan juga Kaila yang ingin menyaksikan Akad pernikahan.

"Kay." Panggil Adel setelah memasuki kamar.

Kaila yang sedang duduk di depan meja rias pun menatap Adel dari pantulan kaca. "Kenapa Del?."

"Udah siap kan?, sebentar lagi Akadnya di mulai."

Kaila membalikkan badannya untuk menghadap kearah Adel. Mata Kaila mulai berkaca-kaca. "Sebentar lagi gue bakal jadi Istri del."

"Sttt, udah dong jangan nangis masa mau nikah nangis sih, harus happy." Ucap Adel menghibur Kaila. Padahal dirinya juga menahan tangis, tapi Adel tahan.

"Gue engga nyangka aja, bakal nikah secepat ini."

"Udah ihh jangan nangis, ntar MakeUp Lo luntur lho."

"Bismillahirohmannirohim." Suara pengulu yang mengucap Basmalah terdengar pertanda Akad nikah akan segera dimulai.

Kaila yang mendengar suara pengulu pun, mulai panas dingin, tegang, sedih, deg-degan bahagai bercampur aduk. 

Rinanti yang paham akan kecemasan Kaila pun mengelus tangan anaknya dengan sayang. "Berdoa ya, supaya lancar." Ucapnya sambil tersenyum.

"Gimana Pak Yuda apakah sudah siap?." Tanya Pak penghulu.

Yuda menganggukkan kepalanya. "Siap Pak."

"Nak Shaka, apakah sudah siap?." Tanyanya lagi kepada Shaka.

"Sudah Pak." Jawabnya tegas dan juga yakin.

"Baik, silahkan Pak Yuda dan juga Nak Shaka saling berjabat tangan."

Setelah mendapat arahan dari penghulu untuk memulai, Yuda menghembuskan nafasnya pelan. "Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Arshaka Mahardika Putra Bin Bima Nugraha dengan anak kandung saya yang bernama Kaila Ofelia Prameswari dengan maskawinnya berupaa 30 Mayam Emas dan sejumlah uang sebesar 100 Dollar Tunai." Ucap Yuda dengan suara sedikit tercekat.

𝗠𝗘 𝗬𝗢𝗨 𝗔𝗡𝗗 𝗨𝗦 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang