Chapter 5

97 8 0
                                    

Sebelum baca vote dulu ya! Dan komennya.
Tandain kalau penulis banyak typo,
Couse aku juga manusia.

Happy Reading!🤍


🙌🏻🙌🏻🙌🏻

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12:00 WIB. Dan itu artinya jam istirahat telah tiba. Namun, Shaka masih sibuk mengecek berkas-berkas penting yang ada di mejanya.

"Hufttt." Helaan dari mulut Shaka terdengar pertanda lelah.

Shaka melihat jam yang bertengger di tangan kanannya. "Astaga udah jam 12 lagi, gue lupa kan hari ini ada janji sama Kaila." Ucap Shaka kemudian buru-buru memakai Jasnya kembali dan mengambil kunci mobil-Nya. Lalu bergegas menuju lokasi tempat dirinya dan Kaila bertemu.

Ya. Kemarin malam Shaka sudah mengirim pesan kepada Kaila bahwa ia ingin bertemu kepada perempuan itu karena ada yang ingin diri-Nya bicarakan. Dan Kaila pun menyetujuinya.

Saat ini Kaila sudah sampai di Cafe tempat ia dan Shaka janjian untuk bertemu. Kaila memasuki tempat itu kemudian ia memilih meja yang berada di pojok dekat dengan kaca menampilkan pemandangan di luar sana.

Shaka berjalan cepat memasuki Cafe tersebut, kemudian ia menghampiri Kaila yang tengah duduk sambil memainkan ponselnya. "Maaf saya terlambat." Ujar Shaka menatap Kaila.

Kaila yang mendengar ada suara orang pun mendongakkan kepalanya untuk melihat. "Eh, iya Pak engga apa-apa." Balas Kaila.

Shaka menganggukkan kepalanya kemudian duduk di hadapan Kaila. "Mau pesan apa?" Tanya Shaka, karena belum meilhat adanya makanan ataupun minuman di hadapannya.

"Saya Greantea Milk aja."

"Makannya?"

Kaila menggelenggkan kepalanya. "Lagi diet." Jawabnya

Shaka menatap Kaila dari atas kebawah. Menurut yang Shaka lihat postur tubuh Kaila sudah pas dan tidak perlu lagi untuk melakukan diet. Tapi mengapa gadis di hadapannya ini ingin melakukan diet apa yang ingin ia kecilkan. Fikir Shaka bingung.

"Yasudah."

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan pun datang. Shaka hanya memesan kopi Expresso, karena Kaila juga hanya memesan minuman.

"Jadi bapak mau bicara apa?" Tanya Kaila yang sebenarnya sudah sedari tadi kepo.

Shaka meminum kopinya untuk menghilangkan sedikit rasa gugupnya. Kemudian ia meletakkan kembali ke meja setelah meminumnya. "Menikahlah dengan saya!."

"HAH! EH! Gimana pak?" Reflek Kaila. Dan menatap Shaka dengan tatapan kagetnya.

"Menikahlah dengan saya kaila." Ujar Shaka mengulang kembali ucapannya.

Kaila tertawa hambar menatap Shaka. "Bapak kalau bercanda jangan berlebihan deh."

Shaka menatap Kaila tidak habis fikir. Apakah ucapannya terlihat hanya sekedar candaan menurutnya. "Saya sedang tidak bercanda!" Suara tegas Shaka mampu membuat tawa Kaila hilang.

Kaila menatap mata tajam milik Shaka untuk mencari kebohongan. Namun nihil, yang ia temukan hanya tatapan penuh keseriusan disana.

"Kenapa harus saya?" Tanya Kaila dengan suara pelannya dengan tatapan bingungnya menatap Shaka.

"Karena hanya kamu yang mampu mencuri perhatian El selama ini."

"Saya hanya ingin menikah satu kali seumur hidup."

𝗠𝗘 𝗬𝗢𝗨 𝗔𝗡𝗗 𝗨𝗦 (𝗢𝗻 𝗚𝗼𝗶𝗻𝗴)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang