2

456 49 2
                                    

Bagi banyak orang, gedung HYBE yang menjulang tinggi ini adalah salah satu bangunan termegah di seluruh ibu kota.
Bagaimana tidak? Semua yang ada di dalamnya tidak akan jauh dari kata 'mewah dan luar biasa'.

Sama seperti orang-orang, begitu pun dengan Seungkwan.

Ketika menginjakkan kaki untuk pertama kalinya disana, hal yang ia sadari adalah betapa besar dan sepinya tempat itu.
Ruangan-ruangan di lantai atas yang akan dipakai oleh para artis pun masih banyak yang belum terisi.

Ketika melihat kapasitasnya, Seungkwan sudah bisa membayangkan akan ada sebanyak apa karyawan dan teman satu label nya nanti.

"Apa ada yang tertinggal?"
Seungkwan menolehkan kepala pada Umji yang duduk di samping kanannya.
Mungkin saja ia sudah melamun terlalu lama di kursi pengemudinya ini.

Setelah mengambil barang yang tertinggal di studio Woozi, Seungkwan berniat untuk mengantar Umji pulang. Namun seiiring dengan mobilnya yang berjalan menjauh, perasaannya pun seperti tenggelam pada air yang gelap dan tak berdasar.

Setelah pergi jalan-jalan di Sungai Han bersama 98z yang super ribut dan tiba-tiba hanya pulang berdua dengan Umji, membuatnya jadi memikirkan banyak hal. Tapi tidak satupun dari hal itu yang bisa keluar dari mulutnya.

Saat berada di depan gedung HYBE, Seungkwan biasanya selalu aktif berbicara untuk pamer pada siapapun yang sedang bersamanya.
Mengatakan kalau tempat kerjanya sekarang punya ruangan yang sangat luas dan makanan yang dijual di kantinnya sekelas dengan hidangan restoran bintang lima.

Seungkwan juga ingin bercerita tentang hal-hal itu pada Umji.
Kalau lahan kosong di bagian paling atas gedung sekarang sudah lebih hijau dan bunga-bunga nya mulai bermekaran. Ruang istirahat di bagian Barat yang sebelumnya kering, kini sudah ditumbuhi rumput dan menjadi sangat indah saat matahari terbenam.
Ruang-ruang besar dan lorong panjang yang biasanya sepi pun kini juga sudah mulai ramai. Banyak hal yang bisa dilakukan disana termasuk melakukan challenge TikTok dengan sahabat atau artis dari agensi lain.

Seungkwan ingin memberitahu Umji setiap detail kecil keindahan yang ada di gedung HYBE, termasuk foto-foto Gfriend yang tertata di dalam museum dan video mereka yang terus diputar. Album dan piala mereka juga masih tersimpan rapi di rak-rak yang berjejer dengan artis HYBE lain.

Seolah Gfriend tidak pernah pergi dari sana.

Seungkwan ingin memberitahu Umji semuanya.
Tapi, dibandingkan dirinya, Umji mungkin lebih tahu keadaan gedung HYBE.

Memberitahu gadis itu, apa tidak akan melukainya?

"Jangan menatapku seperti itu"

Sejujurnya Seungkwan sudah mendengar untuk yang kesekian kalinya, gadis itu menunjukkan lengkungan tipis di bibir merah mudanya. Tapi, darimana senyuman itu berasal?

"Kenapa kau bisa tersenyum seperti itu?"
Umji tertawa kaku dengan matanya yang  bergerak-gerak tidak fokus. Ia sedikit meremas tas selempangnya dan mengalihkan pandangan keluar jendela mobil. Seungkwan tau benar jika gadis itu menjadi tidak nyaman dengan arah pembicaraan mereka.

"Apa maksudmu? Jangan membuatnya terdengar aneh"
Umji selalu saja mengatakan kalimat seperti itu saat ia tidak mau melanjutkan pembicaraan.

Seungkwan yang tidak bisa menerima jawaban itu akhirnya memilih membanting kemudi secara tiba-tiba dan menepikan mobilnya di dekat bahu jalan. Mereka beruntung karna ini sudah tengah malam, tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan.

"Kau tau maksudku", geramnya dengan tangan yang meremas kemudi mobil. Ia marah, namun tidak tahu cara melampiaskannya dengan benar.

"Kau juga tau maksudku, Boo Seungkwan. Bisakah kita tidak membicarakan ini lagi?"

BOO -UMJI*SEUNGKWAN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang