S2: 02

289 30 8
                                    

Agak oott, tp gw seneng bgt krn liat challenge Yerin sm Taeyong yg super lucuk ≧ω≦ makanya gw mw update cepet (•ω•)


***

"HAA-CUH!"

.
.
.

"Mau layanan swab instan?"

Haechan menyodorkan pada Yuta sebuah pena bertinta warna-warni yang sangat kebetulan sedang berada di tangan kanannya. 

Sebenarnya tidak tepat juga jika menyebutnya sebagai kebetulan, karena pena itu datang sepaket dengan lima lembar kertas berisi not-not angka yang harus segera dihafalkan. Haechan sendiri tidak terlalu senang dengan kertas-kertas itu kecuali saat mencoret-coretnya dengan si pena pelangi. 

Haechan memperhatikan raut wajah Yuta yang hanya terbengong, sepertinya laki-laki itu terlalu terkesima-sampai tak bisa berkata-kata-dengan caranya menawarkan pena sebagai bahan bercanda. 

Berbeda dengan tangannya yang menjulur ke arah Yuta-yang sedang duduk bersila di depannya-, tubuhnya sengaja ia tarik ke belakang, mencoba membuat postur menghindar sejauh mungkin. Yah, itu juga rangkaian tindakan yang sengaja Haechan rancang untuk menjahili teman segrubnya itu.

"Penampilan dan kepribadianku, bagaimana menurutmu?"

Tiba-tiba sekali? 

Yang mengerutkan kening tak hanya Haechan seorang diri, namun semua orang di ruang latihan SM yang bisa mendengar pertanyaan Yuta. 

"Kau ingin aku menjawabnya sendiri atau mendengarnya secara bergantian dari orang-orang yang membentuk lingkaran setan ini?"
Haechan secara umum merujuk pada orang-orang yang duduk rapi melingkar di depan cermin besar nan lebar yang biasa digunakan untuk berlatih dance oleh grubnya, NCT 127. Terlebih ini sudah pukul dua belas malam, jadi mereka memang mirip setan yang sedang berkerumun. Dengan catatan, setan-setan tampan rupawan. 

Yuta memicingkan mata saat ia mengikuti jari telunjuk Haechan yang bergerak melingkar. Hanya dengan melihat tatapan jahat orang-orang itu, ia merasa kalau dahinya sudah dilubangi sampai tembus ke belakang kepala. Ia sama sekali tidak sedang dalam mood yang baik untuk mendengar pendapat mereka yang pasti tidak sesuai ekspektasi. 

"Kalau begitu, tidak jadi. Tapi tunggu, apa sekarang masih trend manusia terserang Covid?"
Yuta mengangkat kedua alisnya sehingga kelopak matanya juga ikut melebar, tatapannya seolah meminta jawaban dari siapapun yang duduk di sekitarnya. 

"Walaupun tidak lagi trend, tapi Covid itu tipe virus yang sangat haus perhatian"
Jungwoo menyahut agak lemas, ia kehilangan antusiasmenya karena tidak jadi meroasting si penanya. Padahal ada kata-kata seperti 'kau itu genit' dan 'isi kepalamu penuh debu' yang sudah ia siapkan saat mendapat giliran dalam mengutarakan pendapatnya tentang si Nakamoto Yuta itu.

"Aku hanya bersin dan itu tergolong normal terjadi di cuaca seperti ini. Kenapa kalian selalu mengaitkannya dengan Covid?. Ckck"

"Aku satu-satunya orang yang bisa mengerti karena kau pergi ke Sungai Han malam-malam"
Mark yang kebetulan duduk tepat di samping Haechan tiba-tiba memajukan tubuhnya untuk menepuk-nepuk pelan pundak Yuta. Aksinya itu tentu saja mengundang rasa penasaran sekaligus menggugah rasa ingin menggosip anggota NCT 127 yang lain. Mereka yang sebelumnya hanya berperan sebagai pendengar yang baik, kini menjadi lebih heboh dan mengoyak-ngoyak tubuh yang sebentar lagi akan menjadi sumber gosip mereka. 

"Kau berkencan tapi tidak memberitahu kami?! Wah wah!"
Kalimat sejuta kontroversi itu muncul dari mulut Jaehyun yang tak lagi puas hanya dengan koyakannya di lengan kanan Yuta. Sedangkan korbannya hanya membuang nafas kasar. 

BOO -UMJI*SEUNGKWAN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang