Part 8

114 24 6
                                    

"Chan lo kenapa?" Ucap Haikal membantu mengangkat motor yang tadi menghimpit kaki Chandra. Sedangkan Reyna membantu Chandra agar dapat duduk bersandar di sebuah pohon.

Flash back on

"Masih ingat gue adikku?" ucap pria tinggi sembari menyunggingkan smirk.

"Mau apa lo?" Tanya Chandra sarkas

"Gue nanya baik-baik, engga usah ngegas" ucapnya lalu tertawa.

"Engga usah basa-basi, mau apa lo?" Tanya Chandra tanpa mengubah intonasi suaranya.

"Gue cuma mau lihat penderitaan lo aja"

"Udah gue duga kalau semua ini pasti ulah lo"

"Adik pintar" ucap pria itu lalu mengusap kepala Chandra. Chandra menolak dengan menggerakan kepalanya. Pria itu tertawa lantas menginjak motor Chandra menyebabkan rasa nyeri kembali hadir dari arah kakinya yang masih terhimpit.

"Aarrghhh..." rintih Chandra.

"Selamat menikmati adik bungsuku" ucap pria itu lalu bergegas pergi lantaran sorot matanya melihat ada sebuah motor dari kejauhan.

"Chandraaa..." Ucap Haikal menghentikan motornya ketika melihat sahabatnya berada di tepi jalan dengan keadaan mengenaskan.

Flask Back off

"Kenapa bisa kaya gini?" Tanya Haikal menghampiri Chandra dan Reyna setelah mengurus motor sahabatnya.

"Arrghh.. sakit" rintih Chandra ketika Reyna menyentuh kakinya yang terluka.

"Ah maaf kak, gue cuma pengin lihat lukanya" ucap Reyna merasa bersalah.

"Mending kita bawa ke rumah sakit aja" ucap Haikal memberi saran.

"Iya bang, kak Chan bisa naik ke atas motor engga?" Tanya Reyna.

"Ha?" Chandra linglung, ia kan sedang sakit kok bisa Reyna bertanya begitu.

"Lo sama gue, nanti motor lo biar Reyna yang bawa" ucap Haikal menjelaskan.

"Lo bisa pakai motor itu?" Tanya Chandra pada Reyna pasalnya motor yang ia bawa bukanlah motor matic, melainkan motor Kawasaki Ninja 250.

"Gue bisa, udah sekarang gue bantu kakak buat naik motor abang" ucap Reyna lalu bergegas membantu Chandra berdiri. 

Haikal pun segera menyiapkan motornya lalu turut membantu Chandra agar bisa duduk di jok belakang motornya. Dengan menahan sakit Chandra akhirnya bisa bertengger di motor yang tak kalah besar dengan motornya. Setelah itu Haikal dan Reyna pun segera mengemudikan motor untuk menuju rumah sakit. Untungnya motor Chandra tidak mengalami kerusakan sehabis jatuh sehingga aman untuk dikendarai Reyna.

•••

"Chan, kok bisa?" tanya Arseno mendobrak pintu ruang rawat inap Chandra. Untungnya Chandra di tempatkan di ruang VIP jadi tidak ada orang lain di tempat itu.

"Bisa kalem ngga? Ini rumah sakit" tutur Haikal yang terkejut atas kehadiran Arseno. Arseno tak menggubris omongan Haikal dan memilih mendekati kembarannya itu.

Saat ini Chandra sudah mendapatkan penanganan yang sesuai, kakinya sudah baik-baik saja. Tapi Chandra harus di rawat inap terlebih dulu sembari menunggu hasil ronsen dari kakinya itu.

"Reyna.. kenapa bisa gini?" Tanya Kirana yang datang bersama Arseno.

"Aku engga tau kak, tadi lihat kak Chan udah sekarat" jawab Reyna polos.

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang