Bab. 7

453 91 9
                                    


*****

"Tidak ada yang bisa membawa rasa aman yang nyata ke dalam rumah kecuali cinta sejati."

******

******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(RS. SARDJITO)

"namira, sabar dulu ya sayang.. malam ini pakai bantuan oksigen dulu.."

Nana baru saja dilarikan ke rumah sakit saat tadi asma nya kambuh setelah menangis lama. Maminya sebelum membawa ke rumah sakit sudah memberikannya bronkodilator atau obat golongan beta agonis kerja cepat (short-acting beta agonists/saba), kortikosteroid, dan ipratropium. Sudah diberi inhaler juga namun hasilnya nihil, Nana tetap sesak dan sulit bereaksi termasuk menangis. Gigi ketakutan bukan main.

Dokter baru saja keluar dari kamar Nana dan memberitahu gigi jika Nana harus sering di awasi,  jika ada apa-apa harus langsung memanggil dokter. Namun, dokter juga berpesan kepada gigi untuk tidak terlihat panik didepan Nana, harus terus tersenyum agar Nana juga tidak takut karena dirinya Sekarang menggunakan oksigen.

Ruangan tempat Nana dirawat terasa sangat dingin mencengkam. Mungkin bukan masalah karena AC tapi karena dua orang dewasa yang kini berada di samping Nana dan keduanya sama sama diam. Keduanya bahkan seperti tidak ada yang berani membuka suara.

Tangan Nana bergerak-gerak dan mencari tangan gigi. Namun justru ia meraih tangan Nanda yang berada disisi kanannya. "Maamii.." bisik Nana dengan pelan.

Nanda dan gigi langsung bangkit dan dengan sigap langsung menaruh perhatian penuh kepada Nana. Gadis mungil itu membuka mata dengan tatapan kaget, ada mami dan om tampan yang dulu menggendongnya saat dipantai sampai ia tertidur. Om tampan yang sering datang kedalam mimpi Nana, om tampan yang menolongnya saat dirinya menangis menunggu maminya.

"Kamu ciapa?" Tanya Nana dengan menunjuk kearah Nanda dengan nada lucunya.

Nanda tersenyum dan berkata, "ingat om?"

Nana mengangguk senang, "bica endong Nana Agi.. Nana mawu telbang ke angit sampai tidul." Hati gigi seperti terpatahkan menjadi 1000 bagian saat mendengar permintaan Nana kepada Nanda.

Nanda langsung duduk di kasur kecil Nana dan mengelus rambut hitam Nana lembut, "om pasti akan gendong Nana terbang tinggi sampai langit, sampai nana tidur. Tapi tidak malam ini ya?"

"Om tidak cuka Nana akit?" Tanya Nana dengan nada sedih.

Nanda tersenyum dan menggeleng, "om mau gendong Nana setiap hari setiap Nana mau. Tapi, malam ini Nana harus tidur di kasur dahulu. Nana pakai oksigen, jadi Nana tidak bisa terbang tinggi karena nanti oksigennya jatuh." Jelas Nanda.

SATU GARIS TIGA TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang