Bab. 16

304 49 16
                                    

*****

"Pada akhirnya kita akan lebih menghargai ketidaksempurnaan diri kita.."

*****

(Hari baru Namira)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hari baru Namira)

"Mami Nana antik?" Gadis kecil bernama Nana itu kini sedang berputar didepan cermin besar didalam kamarnya dengan sang mami. Wajahnya sangat sumringah dan senang karena hari ini adalah hari pertama ia masuk playgroup.

Gigi tersenyum hangat dari arah pintu, bersandar ke tembok sembari bersedekap dada memperhatikan putrinya yang asik mengaca dan memuji dirinya sendiri.

"Gimana mami? Nana antik?" Tanya Namira lagi karena tadi tidak segera mendapatkan Jawaban dari maminya.

Gigi berjalan mendekati Nana dan memeluk tubuh kecil itu dari belakang, "cantik sekali sayang."

"Ayo kita belangkat cama Kaka Lola." Nana menarik-narik tangan sang mami dengan kuat, ia sudah sangat excited sekali untuk segera masuk sekolah.

"Kakak Lola udah berangkat duluan sayang, ayah Sena harus bekerja lebih pagi hari ini jadi kak Lola diantar lebih awal." Jelas gigi menyamakan tingginya dengan Namira.

Nana tiba-tiba merubah wajahnya menjadi sedih, "yaaah.." keluhnya dengan mulut manyunnya. Gigi tersenyum melihat itu. Ia paham Namira mungkin kecewa karena tidak bisa berangkat bersama dengan kakaknya itu.

Tin

Tin

Tin

Namira seketika kaget mendengar bunyi klakson mobil dari luar rumahnya, gigi semakin gemas melihat wajah Nana. Kenapa putrinya itu bisa berubah ekspresi secepat itu.

"Itu apa?"  Tanya Nana sambil menunjuk ke arah luar.

"Apa hayooooo?" Ledek gigi sambil diiringi kekehan tawa. Nana justru bingung melihat maminya tertawa. "Mamiiiii...."

Semburat wajah gigi benar-benar bahagia, "ayo ayo kita tengok keluar, siapa yaaa???" Gigi menggandeng tangan kecil itu menunju luar rumah. Tak lupa ia gendongkan tas Nana dipundak kecil itu sembari membawa tas bekal dan tasnya sendiri.  ____ibu ibu rempong hhhh____

Wajah Nana langsung berubah senang saat tau siapa yang telah datang, "hahaha.." tawanya senang sambil melompat-lompat kecil saking senengnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SATU GARIS TIGA TITIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang