Tahun 2022

127 25 0
                                    

perhatian!mungkin pada chapter-chapter  selanjutnya akan
ada yang berkaitan dengan chapter sebelumnya. Jadi, dimohon untuk membaca dengan bijak juga mengingat-ingat agar bisa mengerti cerita ini.

sekian.


Alvaro, cowok itu berjalan dengan lesu di koridor rumah sakit, sembari membawa alat penegak infus disebelah tangan kirinya.
matanya sayu, bibirnya pucat, pipinya juga tirus. cowok itu seakan sudah tidak ada lagi harapan untuk hidup.

brak–

seorang gadis SMA tidak sengaja menabrak nya, membuat wajah cowok itu semakin masam. kepalanya mendongak menatap kearah wajah ayu gadis yang seumuran dengan nya itu.

"aduh! so-sorry ya?" tanya nya.

Alvaro hanya menggeleng, tapi tidak bisa ia pungkiri jika moodnya sangat buruk karena cewek itu.

namanya Kanaya, ia hanya mengerutkan dahinya bingung kearah Alvaro.

"Lo gapapa?" tanya Kanaya lagi.

Alvaro tidak membalas pertanyaan Kanaya, cowok itu masih kesal dan berlalu pergi meninggalkan Kanaya sendiri. Ia ingat jelas name-tag yang terpampang di seragam cewek itu.

"Kanaya Alisha."  gumamnya pelan.

                              ****

Alvaro sedang berkumpul di halaman belakang sekolahnya. cowok itu ternyata sudah kembali bersekolah seperti biasanya.

"Al, kenapa melamun?" tanya Rio, kakak kelas nya yang tertinggal di kelas selama setahun.

"tar keselek jin ifrit mau?" tanya langit, kakak kelas nya yang periang juga sering kali membuat mood Alvaro menurun.

Alvaro menatap datar kearah keduanya, cowok itu justru memainkan rumput ilalang yang ada didekat nya.

ketiga kakak kelas nya itu hanya menggeleng tak mengerti, termasuk Bayu.

"oh ya bentar lagi naya ultah, kira-kira kasih dia kado apaan ya?"pikir langit, seraya melihat awan di atasnya.

Bayu menepuk kuat pundak Alvaro tanpa sengaja. cowok itu melotot kearah langit. sementara itu Alvaro menautkan kedua alisnya, cowok itu menatap kesal kearah Bayu.
Bayu menyengir kala merinding melihat raut wajah Alvaro yang menyeramkan.

"gue tau!gimana kalo es taro se-truk mini, lumayan gue juga bisa ikutan minumnya kan?" kata Bayu menyarankan.

langit mengangguk pelan, benar juga apa yang dikatakan oleh Bayu. Ia dan temannya mungkin bisa ikut menghabiskan es taro tersebut.

sedangkan Alvaro, cowok itu menarik ujung kaos yang digunakan oleh langit.

"kepanjangan nya?" tanya Alvaro.

"hah,siapa? Kanaya?"

Alvaro hanya mengangguk.
langit pun membulatkan mulutnya dan melirik Bayu juga Rio.

"Kanaya Alisha"jawab langit sembari tersenyum kearah Alvaro.



















ciaaaaattt, mungkin segini dulu untuk chapter pertama.
btw yuk follow, komen dan votenya
agar aca tambah semangat buat nulis 🤓






DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang