orang baru

32 20 1
                                    

halo ketemu lagi bareng aca🤠

🌝 happy reading 🌝



Dia Kanaya Alisha, tubuhnya ramping dengan tinggi 154cm sedang bersenandung ria di koridor sekolah.
Semua murid menatap nya aneh, karena ini pertama kali nya ada orang baru yang mereka lihat di SMA negeri Bina Nusantara.

Kanaya mengibas pelan rambut sebahunya itu lalu menjepit setengah dari banyaknya anak rambut yang ia punya. Berulas bangga dan sedikit sombong sembari melangkah pergi menuju kantor kepala sekolah.

"Hello everybody! Gue Kanaya Alisha, murid pindahan dari SMA Garuda yang paling cakep juga pinter," kata Kanaya bangga.

Semua murid yang ada dikelas nya tertawa kala mendengar introduction Kanaya. Sambil bergaya mengacungkan ibu jarinya dan mengedipkan sebelah matanya.
Cewek itu sungguh terlihat begitu ber- energi.

Buk Ningsih menggeleng pelan sambil tersenyum kearah Naya.

"Haduh ada-ada aja kamu, situ kamu duduk di kursi kosong nomor dua dari belakang." Perintah buk Ningsih.

Kanaya mengangguk lalu berjalan sesuai arahan dari buk Ningsih.

***

"Untuk sebulan ke depan kamu harus rawat inap disini." Kata dokter dini yang sedang memasang infus di tangan sebelah kiri Alvaro.

Namanya Alvaro Nagendra Senja, ia biasa dipanggil Al atau varo. Dirinya yang mengidap penyakit kelainan jantung harus membuat nya untuk bolak-balik ke rumah sakit.

Setelah dokter dini pergi, varo beralih melihat handphone nya yang mendapat notif dari seseorang.

"Papa gak bisa pulang sampe Maret,maaf papa cuman bisa message kamu di WA."

"Oke"

"Good makan yang banyak, jaga kesehatan nanti papa suruh bude Windi buat jagain kamu."

Alvaro membuang asal handphone nya di atas brankar, cowok itu merebahkan punggung nya yang lelah sambil menatap kosong langit-langit kamar rumah sakit itu.

"Ma, nyusul boleh gak?" ujar nya pelan.

Kanaya memakan lahap bakso yang ia pesan. Sungguh bahagia hatinya saat ia berhasil mendapatkan teman disekolah baru. Namanya Casandra Salsabila, ia wakil ketua OSIS yang sangat taat akan aturan-aturan sekolah.

"Makannya pelan-pelan nay," cemas Sandra dan menatap ngeri Kanaya. Ia takut jika anak baru ini mati konyol hanya karena tersedak pentol bakso.

"Tenang waek san" kata Naya.

"Ih jorok! Telen dulu baru ngomong, liat liur Lo kemana-mana nay," sarkas Sandra jijik lalu melindungi baksonya agar tidak terkontaminasi oleh Kanaya.

Kanaya tersenyum lebar kearah Sandra.

"Biarin, liur gue itu penyedap rasa. Nih gue kasih geeraaatiis!" Balas Naya.

"Huwekk!"












Jangan lupa vote dan komen nya.


DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang