alam bawah sadar?

10 3 0
                                    

Yoi jangan lupa vote sebelum membaca, warning jangan jadi silent reader ongeh 😤

.
.

.
.

🐸 Happy reading 🐸
.
.

.
.

.
.

Dua jam telah berlalu,Kanaya masih terdiam dan mengalami Tremor yang tidak berhenti-henti. Cewek itu bergetar sambil melamun. Bagaimana tidak baju nya sekarang bersimbah darah milik Alvaro. Seno dan varel mencoba menenangkan Kanaya, tapi cewek itu Sama sekali tidak menjawab dan melihat ke arah mereka berdua.

"Udah donk melamun nya,"bujuk varel.

"Kita beliin es krim mau?"tanya Seno.

Kanaya menggeleng,ia menatap lama lantai yang ia pijak.
Tidak lama kemudian lampu ruang UGD itu berubah menjadi hijau tanda operasi sudah selesai. Lalu Seorang dokter pun keluar.

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya dok, kakaknya."kata Rio.




{

Masa lalu }

*Bugh

Rio memukul kuat leher belakang Kenzo hingga membuat nya pingsan sementara waktu. Alvaro memfoto langit beberapa kali yang sudah tergeletak bersimbah darah.

"Gimana? Pingsan beneran kan?"tanya langit yang sudah berdiri sambil membersihkan tubuh belakang nya yang kotor. Alvaro mengangguk.

"Keren Lo tadi Al, jadi bangga sama Lo."puji langit merangkul pundak Alvaro.

"Ya iyalah calon aktor nih didikan gue,"pamer Rio pada langit. langit terkekeh pelan. Namun suara reruntuhan terdengar dari atas mereka. Terlihat seseorang full dengan baju putih dan masker putih untuk menutupi wajahnya. Langit yang sadar jika bangunan tersebut akan runtuh segera menarik jauh Rio dan Alvaro. Ingin ia mengelak tapi naas,cowok itu justru tertimpa reruntuhan karena terlambat mengelak.

"LANGEET!"jerit Rio memanggil cowok itu.

Alvaro yang panik bersama Rio pun bergegas membantu langit, Rio melihat keatas lalu menatap Lamat orang itu. Yang benar saja apa mata itu tersenyum? Ujar batin Rio.

-nit-nit-nit-nit-

Suara EKG bergema diruang rawat inap Alvaro. Kanaya meletakkan kresek berisi roti dan buah-buahan ke atas nakas. Cewek itu tersenyum sendu menatap Alvaro.

"Cepet bangun, Naya kangen."gumamnya pelan.

Putih,dingin,kosong,hampa,sendiri.
Alvaro berada ditempat yang sama sekali tidak ia kenal. Dirinya celangak celinguk mencari seseorang adakah orang lain selainnya disini atau benar ia hanya seorang diri.

Tanpa sengaja ia melihat sosok yang familiar dari belakang. Cowok itu perlahan mendekat. Lalu memanggil orang yang rasa punya hubungan Dengan nya itu.

"Bang langit?"tanya Alvaro. Cowok yang dipanggil namanya pun menoleh kearah Alvaro,sambil memamerkan senyum manisnya.

"I-ini Abang?"tanya Alvaro tidak percaya.

"Iya,"

Tanpa sadar wajah Alvaro kini telah basah karena air mata, ia memeluk langit erat dan menghapus air mata nya.

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang