luka

10 4 0
                                    

Yoo utamakan vote sebelum membaca dan komen saat membaca plis jangan jadi silent reader ongeh 😤.
.
.

.
.

.
.

🐸 Happy reading 🐸

.
.

.
.

Tumben sekali,di pagi yang cuaca nya panas seperti ini Kanaya datang ke sekolah sambil memakai Hoodie di luar seragam nya. Cewek itu seperti biasa ramah pada orang-orang yang ia temui. Berjalan menuju kelas, meletakkan tasnya diatas meja lalu mengganggu Casandra.

"Hihi,"cengir Kanaya duduk berhadapan dengan Casandra sambil meminum susu kotak rasa taro kesukaan nya.

Casandra melirik Kanaya sebentar lalu kembali melanjutkan aktifitas nya.

"Tumben pakek Hoodie? Pakek seragam aja Lo suka ngamuk kepanasan apa lagi Hoodie?"tanya Sandra.

Kanaya hanya menggeleng lalu mencoret-coret ujung buku Casandra, sedang kan Sandra hanya menghela nafas berat dan tidak memperdulikan kanaya.toh,sudah kebiasaan gadis itu mencoret bukunya.

****

Kanaya sedang mendengarkan materi yang diberikan oleh guru didepan nya. Tapi bersama dengan itu cewek itu tidak berhenti memikirkan perkataan Rio dan varel.


"I-ini semua demi kamu nay, ini juga permintaan langit."kata Rio.

"Apa gue gak berhak tau itu?"

"Berarti gue pembawa sial yang harus gak dikasih tau hal yang bersangkutan dengan gue?"

"Bu-bukan itu maksudnya nay,bapak  bilang itu permintaan bang langit. Lagian sebenarnya juga ortu Lo tau tentang ini, mungkin karena gak ada harapan lagi jadi mereka–"jelas Seno merasa bersalah.

"Jadi kalian nyalain ortu gue gitu?"potong Kanaya kesal.

"Gak gitu juga sat!"segak varel tanpa sadar.

Kanaya menutup kembali penanya,melirik handphone nya yang masuk sebuah notif dari sang ayah.

Kanaya menutup kembali penanya,melirik handphone nya yang masuk sebuah notif dari sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kembali menutup handphone nya dan menempel kan kepalanya di atas meja.

"Kanaya"

"Kanaya!"

"KANAYA!?"panggil guru bahasa Indonesia pada Kanaya.

"Ah iya pak kenapa?"balas Kanaya terkejut.

"Mana puisi kamu?"

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang