sing with you

6 4 1
                                    

Utamakan vote dan komen nya sebelum membaca karena itu sangat penting untuk saya. Please jangan jadi silent reader.

🎵 Happy reading 🎵

Sementara itu. Gabyna ibu Bayu sedang mengelus pucuk kepala anak sulungnya.

"Bayu juga bingung ma kenapa Langit tiba-tiba berubah."

"Sayang...itu akibatnya karena kamu tidak mendengarkan perkataan kami, bagaimana hasilnya? Tentu kau harus bilang menyesal pada kami nak."kata Gabyna tersenyum lembut pada Bayu.

Bayu menatap wajah lembut Gabyna, cowok itu memeluk erat pinggang ibunya yang sedang duduk itu.

"Heum, Bayu nyesel ma."

Gabyna hanya tersenyum,tapi ada yang aneh pada wanita satu ini. Ia seakan sangat senang anak nya mulai membenci langit.

"Bagus sayang,"ujar batinnya.

****

-sing with you -

.

.

.

.

.

Kanaya sedang bermain gitarnya sembari bernyanyi. Kedua mata nya tertutup, pikiran nya berfokus untuk meresapi lagu yang sedang ia nyanyikan. Sendiri di ruang musik membuat semakin bebas untuk bernyanyi. Guna merilekskan pikiran nya yang sedang galau.

Tidak lama dari itu, para member ekskul musik datang sambil bertepuk tangan kearah Kanaya.

"Sumpah gak salah gue pilih vokalis band,"ujar Kiky sambil menepuk pundak zayyan.

"Lo bener-bener permata kita Weh yak gak rel?"tanya zayyan pada Aurel memuji Kanaya. Aurel tersenyum simpul lalu meletakkan baju-baju khusus untuk acara perlombaan musik nanti.

"Ya iya lah siapa dulu yang kasih tau Lo pada kalo ada permata di sekolah kita, yah tentu gue donk."bangga Aurel sambil menyiapkan sebuah alat penegak khusus merekam Video dengan handphone.

"Waktunya Lo ngonten nay!"seru Aurel meletakkan miq didekat Kanaya.

"Perasaan gue udah deh kemaren?"tanya Kanaya.

"Hoho oleh karena itu ada orang baru yang bakal jadi partner ngonten Lo,"kata Kiky.

"Emang siapa?"

Zayyan celangak celinguk mencari seseorang, cowok itu berjalan ke pintu keluar lalu kembali membawa satu orang laki-laki.

"Lo nyusahin aja dro, mau join grup aja malu-malu."kata zayyan.

Mata kanaya dan Alvedro tidak sengaja saling bertemu. Alvedro langsung memalingkan wajahnya kesamping karena malu.

"Veve Lo yakin ikut club musik?"tanya Kanaya.

Alvedro menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Cowok itu tertawa canggung lalu mengangguk.

"Okeh karena udah ditentuin gimana kalo kalian berdua mulai, cepet duduk Lo berdua!"kata Kiky menarik Alvedro untuk duduk bersebelahan dengan Kanaya. Canggung, sangat canggung untuk Alvedro. Ayolah padahal sudah sering ia duduk disebelah Kanaya. Entah karena apa ia tiba-tiba ke masukan angin canggung.

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang