pahit

12 4 0
                                    


Yoo utamakan vote sebelum membaca dan komen saat membaca plis jangan jadi silent reader ongeh 😤.
.
.

.
.

.
.

🐸Happy reading 🐸
.
.

.
.

Bayu menutup pelan pintu kamar mamanya, berjalan ke arah dapur dan mengambil segelas air minum lalu meminum nya.

"Kakak?"panggil Nadhira.

"Em,apa dek?"

"Mama kenapa?"tanya seorang gadis kecil sambil memeluk erat boneka pinguin nya.

Bayu tersenyum, cowok itu meletakkan gelas diatas meja makan lalu berjongkok menyamai tinggi Nadhira. Tangan besarnya mengelus Surai Dhira pelan.

"Gapapa,mama cuman kecapekan."

Nadhira membulatkan mulutnya mengerti.

"Dhira gak bobo? Udah malem lho,"tanya Bayu.

"...."

Bayu menghela nafas singkat,dan mengandeng tangan mungil Nadhira.

"Gak usah takut,yuk kakak temenin gimana?"tanya Bayu.

Seketika, senyum lebar terukir di wajah manis Nadhira. Cewek itu semangat lalu merentangkan kedua tangannya ke atas meminta untuk sang kakak menggendong nya. Bayu terkekeh pelan lalu menggendong Nadhira.

Nadhira dan Bayu telah berbaring di atas kasur, mereka sama-sama melamun.

"Kakak,"panggil Dhira. Bayu mengubah posisi tubuhnya jadi menghadap Nadhira lalu membiarkan tangan kirinya jadi bantal untuk sang adik.

"Apa?"

"Papa gak pulang?"tanya Nadhira.

"Pulang kok."

"Tapi mama tadi bilang papa gak akan pulang, papa sama mama berantem lagi ya?"tanya Nadhira sambil memainkan Boneka pinguin diatas perutnya.

Hening, Bayu terdiam bingung untuk menjawab apa pertanyaan sang adik.

"Kan papa sakit kok marahan sama mama?"lanjut Nadhira.

"Nggak kok,mama cuman lelah aja."

"Lalu,papa dimana sekarang? Kata mama papa gak ada lagi di rumah sakit."

*Deg 

Bingung,Bayu tidak bisa berkata apa-apa lagi pada adiknya. Sedangkan Dhira mendusel-dusel kan wajahnya di dada bidang milik Bayu.

"Bobok yuk, besok kan mau anter papa."ajak Bayu.

"Kemana?"

Bayu tersenyum sendu,lalu menutup kedua mata Nadhira.

"Tempat nenek."jawab cowok itu singkat dan ikut memejamkan matanya.

DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang