awal

23 13 0
                                    

🌝 Happy reading 🌝

"PENGUMUMAN! KITA JAMKOS LAGI!" Jerit Gino pada teman-temannya di kelas IPA 2 XI.
Semuanya bersorak gembira setelah mendengar kabar dari gino.
Tak terkecuali Kanaya yang tengah merengut kesal setelah ditinggal pergi lagi oleh Sandra.

"Lo kenapa sih cemberut Mulu? cepet tua Lo baru tau," kata Varel. Cowok itu duduk diatas meja yang Kanaya tempati.

"Turun! Nantangin banget Lo duduk di meja gue!?" Ketus Kanaya kesal.
Varel terkekeh pelan lalu menempelkan kedua telapak tangannya seraya memohon ampun pada kanaya.

"Ampun, queen sukanya apa?"tanya varel hendak mengeluarkan uang sebesar 20 ribu dari dalam dompetnya.

"Aku."

Bukan Kanaya yang menjawab melainkan Alvaro yang tiba-tiba muncul dan menarik Kanaya pergi dari kelas.

"Lo kenapa sih? "Tanya Naya bingung, tapi masih tidak dihiraukan oleh Alvaro.

Alvaro tak menjawab, cowok itu terus-terusan menarik cepat Kanaya menuju lantai roof top di sekolah nya.

"Duduk." Titah Alvaro tak ingin dibantah. Kanaya memutar bola matanya malas dan menuruti perintah Alvaro untuk duduk disebelahnya.

"Gak usah lama-lama, mau Lo apa?" Tanya Kanaya.

"Hobi Lo apa?" Tanya Alvaro pada kanaya.

Kanaya mengerutkan dahinya bingung, tumben sekali seorang kutub bicara basa-basi dengannya.

"Balapan sama modif. Emang kenapa?"

Alvaro tersenyum, cewek itu baru sadar jika Alvaro hanya tersenyum pada dirinya. Itupun tak bisa ia bohongi jika cowok itu benar-benar tampan saat tersenyum. Kanaya sedikit Linglung.

"Lo tangan kanan ERIOS kan?" tanya varo pada kanaya.

"Tau dari mana Lo" balas Kanaya sambil tertawa dan menepuk bangku kosong di sebelah nya.
Pasalnya cewek itu belum pernah cerita pada siapapun kalau dia adalah anggota geng motor. Bahkan dengan Sandra dan Reki saja ia masih merasa waspada, jadi bagaimana bisa orang yang ada dihadapannya ini mengetahui hal itu.

"Oke gue ngerti,mau Lo apa dari gue? Uang?"

Alvaro menatap dalam manik hitam milik Kanaya.

"Balapan sama gue," kata Alvaro.

" Terus imbalannya apa kalo gue yang menang?" tanya Kanaya.

"Kalo Lo yang menang gue akan lakuin apa aja perintah Lo selama 1 tahun. Tapi kalo gue yang menang lo yang harus turutin perintah gue bahkan jadi pacar gue." Jelas Alvaro penuh penekanan di setiap Kalimatnya.

"Banyak mau nya Lo!" Ketus Kanaya.

****

"Aghhhhh!" Jerit Kanaya frustasi. Cewek itu sebenarnya belum makan dari tadi pagi. Mungkin itu juga menjadi alasan mengapa dirinya tengah mengacak-acak markas ERIOS.

"Hei, tenang queen. What's wrong with you?" tanya Varel berusaha untuk menenangkan sang ratu.

"Gila-gila-gilaaaa!" Masih seperti tadi Kanaya mengacak rambutnya kesal.

"Sans queen, gak mungkin juga tu kencur ngalahin Lo," kata seno sembari menghisap rokok dimulutnya.

"Gue salah orang Cok! Alvaro yang gue kira kutub culun gak taunya panglima tempur RAJAKSA!" Kata Naya.

Sementara itu.

*Bugh* wajah sebelah kiri Alvaro menjadi memar akibat Bogeman mentah yang arka lakukan padanya.

"Bangs*t Lo! Segitunya Lo mau keluar dari RAJAKSA?!" bentak Arka kesal dan penuh amarah dihatinya.

"Sorry" balas varo pelan.

Arka mengusap kasar wajahnya, cowok itu melirik Alvaro dengan tatapan tidak percaya.

"Gue gak habis pikir sama Lo Al. Seenggak nya Lo kasih tau gue alasan Lo kepingin banget ikut tu balap sampe harus out dari Rajaksa?"

"Sabar bro, mungkin Al lagi pengen istirahat." Kata Rayen. Cowok itu mencoba untuk menenangkan arka.

"Gak gini juga Ray, gue sahabat nya?
Segitu gak percaya dia sama gue?"

Tepat pukul 20:00 wib. Kanaya sudah rapi bertempelkan kaos oversize hitam miliknya dan celana joger milik almarhum Abangnya. Dirinya bergaya didepan cermin lalu menyanggul asal rambutnya dengan jepit rambut kesayangan nya.

"Perfect." Gumamnya pelan.

Kanaya berlari kecil menuruni anak tangga lalu pergi kearah dapur. Mengambil dua susu kotak ultramlik rasa full cream dan memasukkan nya kedalam tas hitam selempang miliknya.

Tapi tiba-tiba.

"Ekhm!"

"Eh, Abang." Kata Kanaya terkejut saat melihat Abang nya yang muncul entah sejak kapan.

"Mau kemana?"

"Itu..mau kerkel di rumah temen"

"Malem-malem?"

"I-iya soalnya besok udah harus dikumpul." Balas Kanaya gugup. Jujur saja jantung nya tak berhenti lagi untuk berdetak cepat.

Kenzo, cowok itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Kanaya sendiri didapur. Akhirnya cewek itu bernafas lega, ia tersenyum lalu mengambil kunci motornya yang tergantung didinding.

*Brum~brum*

Bunyi gas an motor ada dimana-mana. Alvaro sudah siap digaris start bersama Kanaya disampingnya.
Seorang gadis berpakaian seksi juga rambut yang tergerai kebawah itu berjalan sembari membawa bendera kecil lalu mengangkat nya keatas.

"READY!? 3  2  1!"

Kanaya dan Alvaro sama-sama menggas tinggi laju motor mereka.
Kecepatan yang dilakukan Kanaya membuat jepit rambut nya lepas dan terbang tak tau arah. Kanaya sempat menoleh kebelakang sebentar lalu kembali mempercepat motonya kala Alvaro berhasil mendahului cewek itu.
Alvaro memantau pergerakan Kanaya dari kaca spion motornya, tanpa sadar cowok itu mengukir senyum diwajahnya.
Tidak mau kalah Kanaya lebih meningkat kan kecepatan motornya. Namun rambut panjang sebahu itu benar-benar mengganggu penglihatan cewek itu.

"Shit" umpatnya kesal.

Tiba-tiba saja, penglihatan Kanaya meremang sebentar. Ia ingat, dirinya seharian ini sama sekali belum makan apapun.

Dan zassst* balapan kali ini dimenangkan oleh Alvaro, seorang beberapa detik Kanaya menyusul dibelakang nya. Baru pertama kalinya bagi Naya ia kalah dalam pertandingan balap.

Varel, Seno dan anak-anak ERIOS tidak terima jika ratu mereka mengalami kekalahan.












DONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang