Part 2

594 74 27
                                    

6 tahun berlalu.

Krist berlari memasuki sebuah rumah sakit, dia sudah sangat terlambat sekarang.

*Brukk... Krist menabrak seseorang hingga membuat orang tersebut meringis kesakitan sembari memegang perutnya.

Keduanya saling menatap dan terdiam, singto langsung bangkit saat menyadari jika krist yang menabraknya.

"M-ma..." Belum sempat krist menyelesaikan ucapannya singto lebih dulu pergi dari sana.

Singto masuk ke mobilnya dan memegang perutnya yang terasa sakit karna di tabrak oleh krist. Perut singto memang kadang sakit, apa lagi bekas operasi saat melahirkan anaknya waktu itu.

"Apa kamu menunggu lama?" Ucap seorang wanita yang baru saja masuk ke mobil singto.

"Tidak" ucap singto singkat sembari memegang perutnya.

"Apa perut mu sakit lagi?" Tanya wanita itu.

"Ya, aku di tabrak oleh seseorang yang sedang berlari tadi" ucap singto.

"Sebaiknya kita periksa ke dokter, aku takut bekas operasi mu kenapa-kenapa"

"Namtarn, jangan. Aku sibuk hari ini" ucap singto, kemudian ia menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari sana.

"Bagaimana hasil periksa mu tadi?" Tanya singto.

"Dokter mengatakan jika aku sehat, kita bisa mempunyai anak, mungkin kita perlu berkerja keras siang dan malam" ucap namtarn nakal sembari mengedipkan satu matanya.

Singto tersenyum mendengar itu. Sedikit cerita tentang singto, setelah 1 tahun dia pindah ke new york dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan seorang wanita cantik yang saat ini menjadi istrinya. Ya, singto sudah menikah dengan namtarn selama 5 tahun.

Namtarn tahu bekas operasi di perut singto. Singto tak mungkin berbohong kan? Apa lagi mereka akan menikah dan mereka akan sering melihat tubuh polos satu sama lain?

Ya, singto mengatakan jika dia pernah melakukan operasi usus buntu, singto tak mungkin mengatakan jika dia melakukan operasi untuk mengeluarkannya seorang bayi 'kan?

Terkadang bekas operasi di perut singto sering sakit, itu sebabnya namtarn sudah tak heran lagi jika singto mengeluh sakit pada perutnya dan tentunya bekas operasi itu.

Singto sering memeriksa perutnya sendiri, tanpa namtarn tentunya dan dokter mengatakan jika itu hal yang normal jika bekas operasi melahirkan sesekali akan terasa sakit.

Singto hanya tak mau istrinya tahu jika dia seorang biseksual yang juga bisa menyukai pria dan bisa berhubungan dengan pria bahkan bisa hamil. Singto benar-benar menyembunyikan orientasi seksualnya itu dari istrinya dan bersikap layaknya pria normal pada umumnya.

Tepat setelah pernikahan mereka yang ke-3 tahun, singto dan namtarn kembali tinggal di thailand karna singto harus meneruskan perusahaan keluarga mereka. Awalnya singto menolak, dia benar-benar tak mau bertemu dengan krist lagi tapi papanya memaksa dan mau tak mau singto harus tetap pindah ke Thailand dengan membawa istrinya.

Singto hanya berharap jika dia tak akan bertemu dengan krist, apa lagi dengan anak yang pernah dilahirkannya itu.

Tapi takdir berkata lain, tadi mereka sudah bertemu, apa yang krist lakukan di rumah sakit itu? Siapa yang sakit?

Sedangkan kehadiran singto dan namtarn di rumah sakit itu untuk mengecek kesehatan namtarn, karna sudah 5 tahun menikah mereka belum mempunyai anak.

Singto jadi mencurigai dirinya sendiri sekarang, apa dia yang bermasalah? Namtarn mengatakan jika dia sehat kan tadi?

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang