Part 18

365 40 10
                                    

Singto benar-benar bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

Di satu sisi dia masih sangat mencintai namtarn tapi disisi lain dia juga suka di buat mendesah oleh Krist.

Ya, percaya atau tidak semenjak kejadian hari itu, mereka sering melakukan seks sekarang, singto tak peduli jika pada akhirnya dia akan hamil. Apa lagi krist selalu mengeluarkan cairannya di dalam. Singto sering ke rumah krist selain untuk bertemu Alexa tentunya memberikan jatah mantan pada krist.

Singto benar-benar benci saat tak bisa menolak sentuhan dari krist, singto benci dengan perasaannya sendiri. Apa gunanya dia meninggalkan krist dulu jika sekarang dia jatuh lagi ke dalam pelukan krist?

"Papa tak pernah mengajak ku ke rumah papa lagi" ucap Alexa.

Saat ini singto memang menjemput Alexa di sekolah dan tadi singto mengatakan jika mereka akan langsung pulang ke rumah krist.

"Huh... Apa kamu mau ke rumah papa?" Tanya singto.

"Tidak, aku hanya mau bersama papa tak peduli di rumah daddy atau di rumah papa" ucap Alexa.

Beberapa menit perjalanan akhirnya mobil singto tiba di depan rumah Krist, keduanya keluar dari mobil dan melangkahkan kaki mereka masuk ke rumah.

"Papa tak ke kantor?" Tanya Alexa.

"Tidak, ayo ke dapur. Papa akan memasak sesuatu untuk mu" ucap singto.

Sebelum pulang tadi, Singto dan Alexa memang belanja lebih dulu di super market.

"Bukankah papa tak bisa memasak?" Ucap Alexa.

"Papa akan belajar memasak demi kamu" ucap Singto sembari mencari resep masakan di ponselnya dan mengeluarkan satu persatu barang belanjaan yang di belinya.

"Aku mengganti seragam ku sebentar, pa" ucap Alexa sembari beranjak pergi dari dapur.

Singto mulai menyusun bahan masakan yang di belinya tadi, dia melihat ponselnya memastikan jika apa yang di belinya sudah sama dengan resep di ponselnya.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Krist sembari memeluk tubuh singto dari belakang.

"Kenapa kamu pulang?" Ucap singto.

Bukankah harusnya krist masih di tempat kerja Sekarang? Apa lagi Krist memang sudah tahu jika singto yang akan menjemput Alexa.

"Aku tahu kamu pasti akan ke rumah, jadi aku pulang sebentar" bisik krist sembari meremas pantat singto.

"Krist, aku ingin memasak" ucap singto sembari berusaha menjauhkan diri dari krist.

"Apa kamu bisa memasak, hmm?" Ucap krist.

"Aku akan belajar" ucap singto.

Singto mengambil pisau, baru saja dia membuka bungkus sayur namun ujung pisau sudah melukai jari tangannya.

Krist dengan sigap meniup jari sjngto dan menghisap darahnya. Jantung singto berdetak kencang melihat reaksi Krist yang tidak seperti dulu lagi saat dia terluka.

"Biarkan aku yang memasak" ucap Krist.

"Tidak, aku ingin memasak untuk Alexa" ucap singto.

"Aku akan membantu papa memasak" ucap Alexa yang baru saja tiba di dapur sehingga membuat krist langsung melepas tangan singto dan menjaga jarak dari singto.

Krist hanya tak mau Alexa melihat sesuatu hal yang terlarang, jika singto masih lajang mungkin dia akan dengan senang hati bermesraan di depan anaknya tapi faktanya singto sudah menikah. Sekarang alexa mungkin tak mengerti dengan apa yang di lihatnya tapi memori itu akan terus diingatnya hingga dia dewasa nanti lalu dia akan mengerti dengan semuanya.

"Apa jari papa terluka?" Tanya Alexa sembari memegang tangan papanya melihat itu.

"Huh, ya"

"Ambilkan obat, dad" ucap Alexa menyadarkan krist dari lamunannya.

Krist langsung beranjak pergi dari dapur dan mencari kotak obat. Saat dia kembali di lihatnya singto dan Alexa tengah memasak bersama.

"Auhh..." Gumam singto saat dia terciprat minyak panas.

"Papa, awas!?" Teriak Alexa penuh drama karna minyak mereka menggoreng ayam terciprat kemana-mana.

Krist langsung mengambil alih spatula yang di pegang singto dan membalik ayam yang mereka goreng.

"Harusmya kamu memberi tepung sebelum menggoreng ayam agar minyaknya tak terciprat kemana-mana" ucap krist.

Krist menarik tangan singto membawa singto duduk di kursi meja makan. Krist mengoleskan salep di sekitar tangan singto yang terkena cipratan minyak goreng terakhir krist memberi perban jari singto yang terluka kena pisau tadi.

"Cium, dad" pinta Alexa sambil terkekeh kecil.

"Lexa!" Ucap krist marah.

"Bukankah papa dan daddy sudah berbaikan sekarang? Kalian bahkan tak pernah bertengkar lagi, aku masih ingat dulu bibir papa melepuh karna kuah panas tapi daddy tak peduli, sekarang daddy sangat perhatian pada papa" ucap Alexa sambil tersenyum senang.

Pipi singto memerah mendengarnya, benar saja dulu Krist lebih sering tak peduli jika dia terluka dan sekarang jarinya hanya tergores kecil namun krist langsung memberinya perban.

Krist beranjak dari duduk, meniriskan ayam yang di goreng oleh singto tadi.

"Apa yang ingin kamu masak?" Tanya krist.

"Entahlah" ucap singto bingung.

"Papa tak bisa memasak tapi bersikap seakan dia seorang chef hebat" ucap Alexa.

"Bukankah sudah papa katakan jika papa akan belajar memasak" ucap singto.



***
"Dimana singto sekarang?" Tanya mama namtarn.

Saat ini mama namtarn memang sedang berkunjung ke rumah anaknya.

"Tadi dia ijin menjemput Alexa di sekolah" ucap namtarn.

"Bukankah menjemput anaknya pulang hanya membutuhkan waktu yang sebentar?" Ucap mama namtarn.

"Mungkin dia menemani alexa di rumahnya, ma" ucap namtarn.

"Apa ada mantan kekasihnya? Apa kamu tak mencurigai singto?" Ucap mamanya.

"Tidak, kenapa aku harus curiga?" Ucap namtarn.

"Dia mungkin saja melakukan hal aneh bersama mantannya" ucap mamanya.

"Itu tak mungkin" gumam namtarn.

"Kenapa kamu masih mau bersama pria itu?" Ucap mamanya.

"Apa maksud kedatangan mama kesini?" Ucap namtarn.

"Mama hanya ingin melihat rumah tangga kalian" ucap mamanya.

"Kami baik-baik saja, ma" ucap namtarn.

"Apa dia melakukan tanggung jawabnya dengan baik?" Tanya mamanya.

"Tentu, kenapa? Apa setelah mama tahu singto juga bisa menyukai pria mama pikir selama ini dia tidak menyentuh ku?" Ucap namtarn.

"Kalian benar-benar aneh!" Ucap mamanya.

"Sebaiknya mama pulang jika mama kesini hanya ingin membahas tentang singto" ucap namtarn kesal.

"Terserah, namtarn. Mama akan pergi sekarang. Pikirkan permintaan mama sekali lagi, kamu hanya membuang waktumu bersama pria itu!" ucap mamanya kemudian ia langsung beranjak pergi dari sana.

Namtarn mendengus kesal melihat kepergian mamanya, kenapa mamanya bisa berpikir ke arah itu? Meskipun akhir-akhir ini singto jarang menyentuhnya rasanya tak mungkin jika tiba-tiba singto kembali bersama Krist. Bukankah singto terlihat sangat membenci krist?












Tbc.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang