Part 1

1.4K 83 32
                                    

Terdengar suara kecipak kulit yang beradu dengan indah, desahan demi desahan terus mengalun mengisi kekosongan ruang kamar tersebut.

"Lebih cepat, krist" pinta seorang pria manis yang berada di bawahnya.

Krist mempercepat hentakannya, tiba-tiba terasa sesuatu mengalir dari lubang pria itu membuat krist berhenti bergerak dan melihat ke bawah, banyak cairan kental berwarna merah keluar membasahi penisnya, krist terkejut dan langsung melepas penyatuan mereka.

"A-apa yang terjadi?" Ucap krist.

Pria itu hanya diam dan memegang perutnya yang sepertinya sangat sakit.

"Singto..." Ucap krist.

Namun singto tak menjawab dan langsung tak sadarkan diri.

Krist memakai pakaiannya kemudian memakaikan pakaian untuk singto. Krist menggendong tubuh lemah singto membawanya keluar dari kamar, berjalan dengan sedikit cepat karna khawatir dan memasukan tubuh singto ke dalam mobil.

Krist melajukan mobilnya untuk pergi ke rumah sakit terdekat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit mereka tiba. Krist menggendong tubuh singto dan berlari membawanya masuk ke dalam.



*****
Singto terbangun dari pingsannya dan memegang perutnya yang masih sedikit sakit.

"Kenapa kamu tak mengatakan jika kamu hamil, sing. Bahkan kamu meminta ku untuk melakukannya dengan keras tadi! Beruntung janinnya baik-baik saja" ucap krist.

"Janinnya baik-baik saja? Padahal aku berharap dia mati" ucap singto.

*Deg... Krist terkejut mendengar itu, apa itu artinya singto memang sengaja meminta krist melakukannya dengan kasar tadi?

"M-maksud mu?" Ucap krist.

"Aku tak menginginkannya, krist. Aku ingin menggugurkannya, itu sebabnya aku meminta mu bercinta dengan kasar tadi" ucap singto.

"T-tapi apa salahnya, sing? A-aku mau bertanggung jawab dan menikahi mu" ucap krist.

Singto tertawa kecil mendengarnya.

"Aku yang tak mau menikah dengan mu, krist! Aku hanya bermain-main dengan mu! Harusnya kita menggunakan pengaman jika aku tahu aku bisa hamil. Lagi pula siapa yang mau menikah dengan pria miskin seperti mu? Orang tua ku tak akan merestui hubungan kita. Aku akan menggugurkan kandungan ku nanti" ucap singto.

Krist kehabisan kata-kata dan bingung harus menjawab apa, dia memang miskin sangat berbeda jauh dari singto yang anak orang kaya, tapi krist serius menjalin hubungan dengan singto, krist bahkan tak pernah memanfaatkan singto, jika mereka berkencan krist selalu menggunakan uangnya sendiri untuk membayar apa yang mereka makan atau apa yang singto inginkan.

"A-aku akan berkerja keras untuk mu dan anak kita, jangan ucapkan itu, sing. Dia tak bersalah. Jangan gugurkan anak ku" ucap krist.

"Tidak bisa, krist. Aku akan ikut orang tua ku pindah ke new york beberapa bulan lagi, aku tak bisa mempertahankan bayi ini" ucap singto.

"Menikah dengan ku, ku mohon demi anak kita" ucap krist.

"Tidak! Aku tak mencintai mu. Aku bersama mu hanya untuk bermain-main" ucap singto.

Krist bersimpuh di bawah ranjang singto sambil menangis.

"Aku mencintai mu, aku serius pada mu, sing"

"Terima kasih karna mencintai ku, tapi aku benar-benar tak mencintai mu, aku menjalin hubungan dengan mu hanya karna sebuah taruhan. Aku taruhan dengan teman-teman ku untuk mendapatkan mu" ucap singto.

"Oh, ayolah. Apa pria tampan dan kaya seperti ku mau dengan pria miskin seperti mu? Lagi pula kamu tak mempunyai pendidikan yang tinggi! Kamu ingin memberi ku makan apa jika aku menikah dengan mu?" Ucap singto sinis.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang