Part 11

336 45 15
                                    

Krist melihat jam di dinding yang ternyata sudah jam 8 malam namun alexa belum juga pulang, ia ingin menghubungi singto namun tak mempunyai nomor ponsel singto, apa alexa akan tinggal bersama singto? Apa alexa tega meninggalkan dia sendiri? Apa lagi hanya karna dia miskin dan singto kaya, apa alexa lupa siapa yang membesarkannya?

Tadi siang krist tak fokus bekerja karna memikirkan alexa dan sekarang dia semakin tak tenang karna alexa belum juga di antar pulang.

Harus kemana krist mencari singto dan alexa? Krist sangat takut kehilangan anak semata wayangnya itu.

Terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya membuat krist beranjak dari duduknya dan melihat siapa yang datang.

Alexa keluar dari mobil dengan membawa banyak paperbag di tangannya, singto mengantar alexa hingga depan rumah.

"Alexa" ucap krist bahagia saat melihat alexa, krist langsung berjongkok menyamakan posisi tubuhnya dan anaknya itu lalu memeluknya erat.

"Jangan tinggalkan daddy, daddy berjanji akan memasak makanan yang enak untuk mu, daddy tak akan menitipkan mu di day care lagi dan daddy akan menyekolahkan mu di sekolah yang mahal" ucap krist.

"Tak perlu, dad. Aku sudah daftar sekolah tadi bersama papa, mulai besok papa yang akan mengantar dan menjemput ku sekolah" ucap alexa bahagia.

"Apa sesekali alexa boleh menginap di rumah ku?" Tanya singto pada krist.

"Tidak" ucap krist.

"Tapi aku ingin, dad" ucap alexa.

"Apa kamu tega meninggalkan daddy sendiri?" Tanya krist.

"Aku hanya menginap, bukan ikut tinggal bersama papa. Apa daddy tahu jika rumah papa sangat besar? Kamar ku sangat bagus disana, sayang kamar itu jika aku tak pernah menginap di rumah papa" ucap alexa.

"Kenapa kamu masih disini? Sebaiknya kamu pulang sekarang" ucap krist pada singto.

"Lexa, papa pulang dulu" ucap singto.

"Apa papa tak mau menginap disini?" Tanya alexa sembari memegang tangan singto.

Harus berapa kali singto mengatakan jika dia sudah menikah tapi sepertinya alexa tak mengerti itu.

"Tidak, besok papa jemput kamu ke sekolah" ucap singto.

"Tapi, pa. Aku ingin tidur bersama papa" ucap alexa.

"Lexa, biarkan dia pulang" ucap krist.

"Tapi aku ingin tidur bersama papa, dad. Baiklah jika daddy tak memperbolehkan papa menginap disini, biar aku ikut papa ke rumahnya!" Ucap Alexa sembari melepas banyak paperbag yang di pegangnya sejak tadi.

"Bukankah sudah papa katakan tadi, harusnya kamu tinggal di rumah papa, jadi papa tak perlu bersusah payah mengantar mu kesini, apa lagi harus bertemu wajah jelek daddymu itu. Sekarang kita hanya membuang waktu kesini!" Ucap singto sedikit kesal dengan anaknya.

"Papa menginap disini!" Ucap alexa.

"Tidak, lexa!" Ucap krist dan singto bersamaan.

"Harus berapa kali papa mengatakan jika papa sudah menikah, tante namtarn pasti mencari papa sekarang" ucap singto.

"Apa salahnya jika sudah menikah? Hanya menginap dan tidur bersama ku!" Ucap alexa marah.

"Ayo masuk, lexa. Biarkan dia pergi" ucap krist sembari menarik tangan alexa namun alexa tetap diam di tempatnya, alexa bahkan menarik tangan singto agar ikut masuk ke rumah bersamanya.

"Aku hanya ingin tidur bersama papa malam ini!!" Ucap alexa.

"Kamu pilih ikut papa atau daddy?" Tanya singto.

"Kenapa aku disuruh memilih? Aku hanya ingin papa menginap disini!" Ucap alexa.

"Tak bisa, jika kamu ingin tidur bersama papa, kita harus pulang ke rumah papa" ucap singto.

"Tidur bersama daddy malam ini, biarkan dia pulang, lexa" ucap krist.

Singto menarik tangannya agar alexa melepas pegangan tangannya sedangkan krist masih berusaha menarik alexa agar masuk ke rumah.

Alexa menarik tangannya dari krist dan juga melepas pegangannya di tangan singto kemudian ia melarikan diri dari sana sehingga membuat krist dan singto mengejar alexa.

"Aku benci papa dan daddy!" Teriak alexa sambil terus berlari.

"Lexa, tunggu" ucap krist.

"Kejar anakmu!" Ucap singto yang sudah lelah berlari.

Krist mengejar alexa sendiri sedangkan singto duduk di tepi jalan mentralkan detak jantungnya yang kelelahan berlari. Meskipun alexa hanyalah seorang gadis kecil berusia 7 tahun tapi larinya sangat kencang.

"Lexa, jangan seperti ini" ucap krist sambil memeluk alexa.

"Kalian jahat!!" Ucap alexa sambil menangis.

"Baiklah, papa boleh menginap di rumah kita malam ini" ucap krist.

"Benarkah!?" Ucap alexa.

"Ya, ayo pulang" ucap krist.

"Gendong" ucap alexa.

Krist berjongkok sedangkan alexa melompat ke punggung belakang krist. Krist menggendong alexa berjalan menuju rumah mereka, di depan rumah sudah ada singto yang menunggu keduanya.

"Ayo masuk, pa. Daddy memperbolehkan papa menginap disini malam ini" ucap alexa pada singto.

"T-tapi lexa--"

"Ayo masuk" ucap krist datar.

Singto terpaksa berjalan masuk ke rumah krist, dia mengirimi namtan pesan dan mengatakan jika dia terpaksa harus menginap di rumah krist karna permintaan alexa.

"Hore!? Aku tidur bersama papa malam ini!!" Ucap alexa bahagia.

Singto duduk di tepi ranjang alexa sembari menatap sekitar kamarnya, itu sangat jelek menurut singto.

"Bisakah kamu merenovasi kamar alexa sebagus mungkin!? Ini benar-benar jelek!" Ucap singto tajam pada krist.

"Cih, yang tidak ikut andil dalam membesarkannya harusnya sedikit sadar diri!" Ucap krist sinis kemudian ia langsung keluar dari kamar alexa.

"Lexa, kamarmu benar-benar berantakan, bagaimana papa bisa tidur di kamar seperti ini" ucap singto.

"Daddy tak ada waktu membereskannya" ucap alexa.

"Bukankah kamu sudah dewasa? Harusnya kamu yang membereskan kamarmu sendiri" ucap singto sembari mengambil pakaian Alexa yang tergeletak di dalam keranjang baju, singto melipat pakaian itu satu persatu.

Saat singto membuka lemari pakaian ia terkejut melihat semua baju yang berantakan disana, singto membongkar baju yang berada di dalam lemari dan melipatnya ulang.

Singto mengelap meja dan kursi yang ada di dalam kamar alexa kemudian menyusun boneka yang di beli alexa tadi di mall.

"Ayo tidur, pa" ucap alexa yang kini sudah merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Sejak tadi singto membereskan kamar alexa, karna dia tak betah melihat kamar yang berantakan.

Singto merebahkan tubuhnya di samping alexa.

"Papa minta maaf karna membiarkan mu harus hidup seperti ini" ucap singto sembari mengusap rambut alexa.

"Aku suka bersama daddy, tak peduli jika harus seperti ini, apa papa tak nyaman tidur di ranjang tipis ini?" Tanya alexa.

"Sebaiknya kamu tidur sekarang, bukankah besok kamu harus sekolah?" Ucap singto.

"Selamat tidur, papa. Aku bahagia akhirnya aku bisa tidur dengan orang yang melahirkan ku, walau tak bisa ku sebut mommy, tapi aku bahagia bisa bertemu papa" ucap alexa.

Singto tersenyum kecil mendengarnya, ia membawa alexa masuk ke dalam pelukannya lalu keduanya sama-sama terlelap.

















Tbc.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang