Part 17

390 46 29
                                    

Kini Krist, Singto dan Alexa sedang makan siang bersama, tak ada yang mengeluarkan suara sejak tadi selain Alexa yang berceloteh tentang dirinya di sekolah.

Krist menatap ke arah Singto yang fokus memakan makanannya, bahkan bibir Singto membengkak akibat ulahnya tadi. Krist menggelengkan kepalanya membuat bayang-bayang tadi. Bagaimana bisa dia mencium mantan kekasihnya yang sudah mempunyai istri!! Apa mereka bisa di sebut selingkuh tadi? Tidak... Krist tak bermaksud untuk itu!

"Setelah makan siang temani aku tidur, pa" ucap Alexa.

"Ya" ucap Singto singkat.

"Aku merindukan papa" ucap Alexa.

"Papa juga sangat merindukan mu" ucap singto sambil tersenyum.

Setelah makanannya habis Alexa langsung berjalan ke kamarnya, begitu juga dengan krist yang memilih untuk pergi dari dapur meninggalkan singto sendiri. Mereka akan sangat canggung jika tak ada Alexa itu sebabnya Krist memilih untuk pergi dari sana.

Singto membereskan meja makan dan mengumpulkan piring kotor. Dia mencuci piring kotor bekas mereka makan di westafel sambil terus bergelut dengan pikirannya sendiri.

"Aku benci mengakui ini, aku merindukan mu, sing" ucap Krist yang tiba-tiba berada di belakang Singto.

Krist melingkarkan tangannya di perut Singto memeluk tubuh singto dari belakang sehingga membuat singto menghentikan kegiatannya.

Singto juga benci mengakui fakta itu, fakta jika dia memang masih suka di sentuh oleh pria! Apa lagi kini Krist mencium tengkuk lehernya membuat tubuh singto merinding.

Dia memang masih rutin melakukan seks dengan Namtarn tapi saat di sentuh oleh Krist tubuhnya mendambakan rasa lain.

Krist memasukan tangannya ke dalam baju Singto, dia meraba perut Singto mengusapnya dengan sensual sedangkan bibirnya terus menjelajahi ceruk leher singto.

"Sshh..." Lirih singto saat krist meremas dadanya dan memainkan putingnya.

Singto merasa ingin berontak dari Krist namun tubuhnya menginginkan sentuhan itu. Mungkin singto benar-benar sedang stres sekarang sehingga tak bisa berpikir jernih.

Krist meremas pantat singto membuat singto merintih sakit, karna remasan krist benar-benar kuat.

"Papa! Bukankah sudah ku katakan temani aku tidur siang?" Ucap Alexa yang tiba-tiba datang sehingga membuat Krist langsung menjauh dari singto.

Krist meremas rambutnya sendiri dan memilih untuk pergi dari sana sedangkan singto langsung menghampiri Alexa.

Kini Singto dan Alexa sudah merebahkan tubuh mereka di kasur, Singto memeluk tubuh alexa dari belakang sedangkan Alexa sudah mulai memejamkan matanya, singto juga ikut memejamkan matanya namun pikirannya terbang kemana-mana apa lagi mengingat sentuhan Krist tadi.

Singto membuka matanya saat merasakan tubuhnya di raba, terlihat jika Krist merebahkan tubuhnya di sampingnya.

Krist mengubah posisi singto sehingga membuat singto melepas pelukannya di tubuh Alexa dan kini dia terlentang dengan Krist yang berada di atas tubuhnya.

Krist mengusap pipi singto dengan lembut, mengingat jika dia pernah mencintai pria brengsek di bawahnya sekarang.

Krist mencium bibir singto, dan langsung di balas oleh singto. Keduanya saling melumat menyalurkan nafsu masing-masing. Singto bahkan dengan berani mengalungkan tangannya di leher krist sekarang. Keduanya seakan lupa jika Alexa ada di samping mereka.

Cukup lama Krist menyesap bibir singto kini krist menggendong tubuh singto membawanya keluar dari kamar alexa, di sepanjang jalan krist mencium bibir singto lagi, dia membawa Singto ke kamarnya dan merebahkan tubuh singto dengan hati-hati di atas ranjang.

Krist melepas pakaian mereka satu persatu, dia dengan semangat mencium setiap inci tubuh Singto tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun, membuat Singto menggelinjang bagai cacing kepanasan, terakhir krist melakukan penyatuan, singto sempat meringis kesakitan namun kini hanya desahan indah yang keluar di bibirnya.

"Krist... Sshhh"

"Oohh... Sshhh... Aarghh"

*Plok... Plookk... Plokkk... Genjotan krist semakin keras dan cepat. Ini kali pertama krist melakukan seks setelah sekian lama membuatnya sangat bersemangat sekarang. Krist mencium bibir singto sembari bergerak kasar, desahan indah singto teredam karna ciuman dari krist.

"Di luar atau didalam?" Bisik krist sembari mempercepat hentakannya.

"Huh... Aahh... M-maksud mu?"

"Aku sudah ingin keluar, sing" ucap krist di sela-sela kegiatannya menggenjot lubang singto.

"Di... Krist... Aahh... Sshhh"

"Krist... Keluarkan di dalam" pinta singto, entah dia sadar atau tidak saat mengucapkan itu. Apa singto lupa jika dia bisa hamil dan dia sudah mempunyai seorang istri sekarang?

Krist menggenjot lubang singto sembari mengocok penis Singto beberapa menit kemudian keduanya mengeluarkan cairan mereka bersamaan.

Krist mengusap kening singto membuang keringat yang membasahi keningnya, penisnya masih betah berada di dalam lubang Singto, keduanya saling menatap sekarang.

*Cup... Krist mencium kening singto singkat lalu dia melepas penyatuan mereka. Kini Krist merebahkan tubuhnya di samping Singto, dia menutup tubuh polos mereka menggunakan selimut, keduanya benar-benar hanya terdiam sekarang. Rasanya benar-benar canggung, krist bingung harus mengatakan apa, begitu juga dengan singto.

"Mau lagi?" Ucap krist setelah hampir 30 menit mereka terdiam.

Singto hanya menganggukkan kepalanya. Krist mengukung tubuh singto di bawahnya dan kembali memulai permainan.
















Tbc.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang