Part 4

533 73 22
                                    

Seluruh keluarga dan para tamu undangan sudah berkumpul, sekarang saatnya caroline meniup lilin, banyak teman-temannya mendekat ke dekat dirinya bersiap untuk menyanyikan lagu ulang tahun untuknya, begitu juga dengan para orang tua teman-temannya, mereka semua di gendong agar dapat melihat kue ulang tahun yang menjulang tinggi.

Alexa tenggelam di antara para tamu undangan karna krist tak mau di ajak mendekat olehnya, krist benar-benar malu karna pakaiannya, itu sebabnya dia memilih untuk menunggu di tempat yang sedikit jauh.

Alexa tenggelam di antara para tamu undangan karna krist tak mau di ajak mendekat olehnya, krist benar-benar malu karna pakaiannya, itu sebabnya dia memilih untuk menunggu di tempat yang sedikit jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caroline juga di gendong oleh mommynya agar bisa meniup lilin, semua anak yang ada di sana di gendong oleh orang tua mereka kecuali alexa.

Tiba-tiba tubuhnya terangkat, alexa menatap ke belakang, seorang pria dewasa menggendong dirinya.

"Dimana daddy mu?" Tanya singto.

"Daddy tak mau ku ajak ke sini" ucap alexa.

"Baiklah, biar om yang menggendong mu" ucap singto.

"Terima kasih, om" ucap alexa bahagia.

Caroline meniup lilin, para tamu undangan mulai bertepuk tangan begitu juga dengan alexa yang tampak bahagia melihat itu.

Singto juga tersenyum senang melihat alexa yang tertawa lepas, kini caroline memotong kue.

"Dimana daddy mu?" Tanya caroline kepada alexa.

"Daddy tak mau ku ajak ke sini" ucap alexa.

"Sebaiknya panggil daddy mu ke sini" ucap Caroline.

"Baiklah" ucap alexa.

"Om turunkan aku" ucap alexa.

Singto menurunkan alexa, begitu juga dengan para tamu undangan lainnya, mereka menurunkan anak mereka dan memilih untuk pergi dari sana membiarkan anak mereka di sana.

Alexa berjalan mencari keberadaan daddynya.

"Ayo ke sana, dad" ucap alexa dengan memaksa.

"T-tidak, daddy benar-benar malu" ucap krist.

"Ku mohon" ucap alexa mengiba.

Krist terpaksa beranjak dari duduknya dan berjalan mengikuti alexa yang kini menarik tangannya.

Langkah krist terhenti saat ia melihat singto berada di dekat jane.

Alexa terus menarik krist hingga mereka bergabung di sana. Singto terkejut melihat kehadiran krist.

Caroline memotong kue dan meletakkannya di atas piring.

"Kue pertama untuk... Om krist" ucap caroline sembari berjalan menghampiri krist dan memberikan piring kue tersebut.

Krist benar-benar bingung, kenapa dia yang mendapat potongan kue pertama?

"Om, aku ingin om menyuapkan kue itu kepada mommy" pinta caroline.

Semuanya terkejut mendengar permintaan caroline, begitu juga dengan singto yang masih mencerna apa yang terjadi, kenapa krist ada di pesta ulang tahun caroline?

"Dad..." Ucap alexa membuat krist menatap ke arah alexa.

Singto kembali terkejut mendengar itu, alexa memanggil krist dengan sebutan daddy? Apa itu artinya alexa anaknya?! Anak yang di kandungnya saat itu?

Krist berjalan mendekati jane.

"M-maaf krist" ucap jane yang kini benar-benar merasa bersalah.

"Tak masalah" ucap krist sembari menyuapi jane kue ulang tahun carl.

Alexa dan Caroline bertepuk tangan melihat itu.

"Apa sekarang daddy alexa menjadi daddy ku juga!?" Ucap carl bahagia.

"Huh?" Ucap krist dan jane bersamaan.

"Kemarin tante apple dan suaminya saling menyuapi kue dan mommy mengatakan jika mereka menikah, sekarang apa kalian juga menikah?" Tanya caroline.

Keadaan benar-benar canggung sekarang, caroline terus berceloteh tentang pernikahan dan sepertinya dia sangat ingin melihat mommynya menikah dengan krist, begitu juga dengan alexa.

"Kamu boleh memanggil mommy ku dengan sebutan mommy mulai sekarang" ucap Caroline kepada alexa.

Singto dan namtarn hanya menyimak dua anak kecil itu sedari tadi, singto meremas tangannya sendiri, alexa anaknya dan alexa tak boleh memanggil orang lain dengan sebutan mommy.

"A-aku ke toilet sebentar" ucap krist kepada jane, dia benar-benar merasa canggung dan tak nyaman dengan situasi sekarang, itu sebabnya dia memilih untuk pamit ke toilet.

Jane hanya mampu menganggukkan kepalanya, dia benar-benar malu dengan ulah Caroline.

Krist berlalu pergi dari sana, tak lama singto juga pamit ke toilet, singto sengaja ingin menghampiri krist.

"Krist, tunggu" ucap singto membuat krist menghentikan langkahnya.

"Alexa anak ku 'kan?!" Ucap singto.

Krist meremas tangannya mendengar itu.

"Alexa hanya anak ku" ucap krist singkat kemudian ia langsung pergi dari sana

Singto kembali mengejar krist dan memegang tangan krist agar menghentikan langkahnya.

"Aku tak mau alexa memanggil orang lain dengan sebutan mommy!! Aku yang mengandung dan melahirkannya! Dia hanya anak ku!!" Ucap singto.

"Jangan pernah ganggu aku!! Bukankah kamu sendiri yang menyuruh ku agar bersikap seolah tak mengenal mu?" Ucap krist.

"Tapi lexa anak ku!!"

"Bukankah kamu sendiri yang mengatakan agar jangan menceritakan tentang mu pada alexa? Kenapa sekarang kamu tiba-tiba mengakuinya sebagai anak mu?!" Ucap krist.

Krist menyentak tangannya agar singto melepas pegangannya dan berlalu pergi dari sana, singto berjalan kembali ke tempat acara dan melihat alexa tengah bermain bersama caroline dan juga jane, di sana juga ada namtarn.

"Apa benar aku boleh memanggil tante dengan sebutan mommy?" Ucap alexa.

"Jika kamu ingin kamu bisa melakukan itu" ucap jane.

Singto meremas tangannya mendengar itu, alexa miliknya, dia yang bersusah payah mengandung dan melahirkannya, singto tak ingin alexa memanggil orang lain dengan sebutan mommy, hanya dia yang pantas di panggil seperti itu oleh alexa.

"Sayang, kenapa kamu terdiam di sana?" Ucap namtarn kepada singto.

"Terima kasih, mom" ucap alexa sambil memeluk jane.

"Ini kali pertama aku memanggil seseorang dengan sebutan mommy, terima kasih sudah memberikan kesempatan ini" ucap alexa.

"Dimana mommy mu?" Tanya jane.

"Mommy? Aku tak tahu dimana mommy ku, daddy tak pernah menceritakan tentang mommy pada ku" ucap alexa.

"Aku juga tak punya daddy, mommy juga tak pernah menceritakan tentang Daddy pada ku" ucap caroline.

Tak lama krist datang bergabung bersama dengan mereka.

"Kamu boleh memanggil daddy ku dengan sebutan daddy, benarkan dad?" Ucap alexa pada krist.

Krist hanya mampu menganggukkan kepalanya.

Caroline beranjak dari duduknya dan memeluk tubuh krist yang berdiri di samping singto.

"Terima kasih, dad" ucap Caroline.

Singto meremas tangannya menahan amarah, dia terus menatap ke arah alexa yang berbicara dengan jane, dia benar-benar kesal melihat itu.

"Baiklah, ku tunggu undangan pernikahan kalian" ucap namtarn menggoda.
















Tbc.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang