Part 20

425 46 15
                                    

Namtarn terbangun lebih dulu dari tidurnya, dia melihat singto masih betah terlelap di sampingnya, tak biasanya singto belum bangun, biasanya singto selalu bangun lebih dulu darinya.

"Sing..." Ucap namtarn sembari mengguncang tubuh singto sehingga membuat singto terbangun dari tidurnya.

"Hmm" gumam singto.

"Apa kamu tak bekerja?" Ucap namtarn.

"Tidak, aku sedang demam sekarang" ucap singto.

Namtarn meletakan tangannya di kening singto, tubuhnya bahkan tak panas.

"Kepala ku pusing" ucap singto lagi.

"Ayo ke rumah sakit" ucap namtarn.

"Tidak, aku hanya ingin beristirahat di rumah hari ini" ucap singto.

"Baiklah" ucap namtarn sembari beranjak dari ranjang dan berjalan pergi ke kamar mandi.

Hampir 30 menit berada di kamar mandi, kini namtarn keluar dengan hanya menggunakan bathrobes, di lihatnya singto kembali tertidur, dia mengabaikan itu dan memakai pakaiannya, setelah itu membuat sarapan di dapur.

Kali ini namtarn sarapan sendiri tanpa singto, dia memakan makanannya sembari mengingat kejadian kemarin siang saat di rumah Krist.

Jane sepertinya sedang melakukan pendekatan dengan krist, bahkan Caroline dan Alexa seakan mendukung itu. Caroline juga memanggil krist daddy, semua perlakuan Jane terhadap krist di perhatikan oleh namtan.

Namtarn bahagia jika pada akhirnya Jane bertemu seorang pria yang di sukainya, dia berharap krist akan menjadi pria yang baik untuk jane.

Saat namtan tanpa sengaja menatap suaminya, singto terlihat kesal, dia bahkan seperti tak menikmati kebersamaan mereka dan sejujurnya namtarn melihat singto menangis di pelukan krist, dia tak mendengar pembicaraan mereka, hanya saja dia melihat keduanya saling berpelukan.

Ada apa dengan singto? Apa mungkin dia selingkuh dengan krist? Tapi bukankah singto sangat membenci krist dan tak mengakui jika Krist mantan kekasihnya. Semua benar-benar membingungkan.

Terdengar suara bell berbunyi menyadarkan namtarn dari lamunannya, dia beranjak dari duduknya dan berjalan ke depan melihat siapa yang datang.

"Krist, ada apa..." Ucap namtarn setelah dia membuka pintu. Dia sedikit terkejut saat melihat kedatangan krist dan Alexa ke rumahnya.

"Alexa meminta ku untuk mengantar dia kesini, maaf jika kami mengganggu waktumu" ucap Krist.

"Tidak, tidak. Aku tak terganggu sama sekali" ucap namtarn sambil tersenyum.

"Tante, apa papa ada? Tak biasanya papa tidak menjemput ku, aku mengkhawatirkan papa"  ucap alexa.

"Papa mu masih tidur, ayo masuk" ucap namtarn.

"Lexa, daddy berangkat bekerja dulu" ucap Krist.

"Apa kamu tak mau masuk dan bertemu dengan singto?" Ucap namtarn.

"K-kenapa aku harus bertemu dengannya? Aku kesini hanya ingin mengantar Alexa" ucap krist.

"Baiklah" ucap namtarn.

Setelah krist pergi, namtarn membawa Alexa ke kamar mereka menemui singto.

"Papa?" Ucap Alexa sehingga membuat singto terbangun dari tidurnya.

"Lexa, kamu kesini. Kenapa tak ke sekolah?" Ucap singto.

"Tadi aku di antar daddy, sekarang daddy sudah berangkat bekerja. Apa papa tak bisa mengantar ku?" Ucap Alexa.

"Papa sedang demam" lirih singto.

Alexa berjalan menghampiri singto dan duduk di samping singto tidur, dia meletakan tangannya di kening singto merasa suhu tubuhnya.

"Namtarn, tolong antar Alexa ke sekolah" ucap Singto.

"Tidak, aku tak mau sekolah, aku ingin bersama papa disini" ucap Alexa.

"Apa kamu yakin tak ingin sekolah? Tante akan berangkat bekerja sebentar lagi" ucap namtarn.

"Ya, tante. Aku ingin menjaga papa di rumah" ucap Alexa.

"Baiklah, tante berangkat bekerja dulu. Sing, aku berangkat, hubungi aku jika kamu butuh sesuatu nanti" ucap namtarn.

Singto hanya mengangguk, setelah namtarn pergi alexa merebahkan tubuhnya di samping singto, dia memeluk erat tubuh singto.




****
"Ku pikir mama sudah pulang ke New York" ucap namtarn saat melihat keberadaan mamanya di butik miliknya.

"Mama punya banyak keperluan disini, apa kamu sangat ingin mama segera pulang?" Ucap mamanya.

"Tidak, aku suka mama disini" ucap namtarn.

"Mama ingin bicara serius dengan kamu" ucap mamanya.

"Kenapa mama menunggu ku disini? Kenapa tak ke rumah tadi?" Ucap namtarn.

"Mama malas bertemu singto" ucap mamanya sinis.

"Ma, jangan seperti itu. Bukankah singto menantu mama?" Ucap namtarn.

"Mama sudah tak menganggap dia menantu mama sekarang, nam. Kapan kalian akan bercerai?"

"Ma, jangan ucapkan itu"

"Ceraikan dia sebelum kamu menyesal, usiamu tak lagi muda sekarang, jika kamu sudah terlalu tua baru bercerai dengannya kamu akan rugi, nam. Sekarang masih banyak pria yang mau menikah dengan mu"

"Ma!"

"Jika kamu tak mau bercerai dengan singto, kamu harus siap kehilangan mama dan papa, papa bersumpah tak akan mengakui kamu sebagai anak lagi!" Ucap papa namtarn yang baru saja datang.

"Pa, bukankah papa mengatakan tak ingin ikut campur? Kenapa papa tiba-tiba ikut memaksa ku?" Ucap namtarn.

"Apa kamu lupa, orang tua singto sangat menginginkan cucu untuk penerus kekayaan mereka, begitu juga dengan papa, papa sangat ingin cucu untuk mewarisi semuanya. Jika bukan dari kamu, siapa yang akan memberikan itu? Kamu hanya anak tunggal, nam"

"Sekarang orang tua singto tak lagi khawatir karna mereka sudah punya cucu, bahkan singto sendiri yang mengandung cucu mereka? Bagaimana dengan kami? Kami tak mungkin menganggap Alexa sebagai cucu kami 'kan? Dia bahkan tak ada hubungan darah dengan mu?" Ucap mama namtarn.

"Jangan egois, usia Papa dan mama sudah tak lagi muda! Kita butuh penerus. Jika kamu tak bisa memberi papa cucu maka nama mu akan papa coret dari daftar penerima warisan! Jangan harap kamu akan mendapatkan warisan dari papa" ucap papanya.

"Mama sangat ingin menggendong cucu mama sendiri, cucu dari kamu yang melahirkannya sendiri" ucap mama namtarn.

Namtarn hanya bisa menangis mendengarnya, dia benar-benar bingung harus melakukan apa sekarang, di satu sisi dia masih sangat mencintai singto tapi disisi lain namtarn juga sangat menginginkan anak, sejujurnya bukan hanya mama dan papanya yang ingin dia hamil, dia sendiri juga sangat ingin merasakan bagaimana rasanya hamil dan melahirkan, apa lagi usianya memang sudah tak muda, teman-temannya yang seumuran dengannya bahkan sudah memiliki dua anak sekarang.















Tbc.

Heart attack ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang