01 : Salah Jodoh

188 15 5
                                    

Sepatu boots hitam yang dikenakan oleh wanita tinggi dan langsing itu terus berjalan, kala kakinya melangkah untuk ke tujuannya. Blazer panjang berwarna cream dan kerudung yang senada, sangat menggambarkan dirinya. Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. Bukan hanya dia saja, tapi ada seseorang yang di sampingnya. Membuat orang-orang yang kenal dengan wanita itu mempertanyakan siapa Pria di sampingnya.

"Mobil udah aku siapkan, jadi kita langsung ke rumah kamu," kata Pria itu. Menunjuk ke arah mobil hitam yang terparkir dengan sopir yang setia menunggu.

"Makasih."

"Kamu udah ngabarin orang rumah, kan? maaf, hanya aku sendirian. Mungkin Minggu depannya aku ajak keluarga ku." Pria itu berhenti di depan mobilnya. Sebelum membukakan pintu mobil untuk wanita yang sedari tadi di ajak bicara namun hanya sedikit membalas.

"Gak papa, yang penting ada kamu." Wanita itu masuk ke dalam mobil sesudah menanggapi ucapan Pria yang duduk di depan dengan sang sopir.

Kepulangan wanita itu selalu menjadi bahan topik di internet. Apapun yang dia lakukan pasti ada seseorang yang mengunggah artikel ataupun tangkapan foto di laman pencarian. Dia sudah menduga kalau kepulangannya akan menjadi topik paling hangat, karena ada seorang Pria yang ikut dengannya kali ini.

Begitu terbukti, baru saja wanita itu ingin memberikan pesan teks kepada keluarganya. Banyak notifikasi masuk dari sosial medianya.

Maklum saja, Sandra Tia Anjani seorang pengusaha sukses di Indonesia yang produknya sudah menyebar luas ke luar negeri. Skincare yang diciptakannya begitu disukai banyak oleh semua orang, baik itu di kalangan anak-anak, remaja, atau seorang lansia. Sandra bukan hanya membuat produk berpatok pada umur itu saja. Tapi dia ingin semua orang merasakan produknya, dengan menciptakan produk yang sesuai dengan umur masing-masing.

Namun kali ini, Owner dari produk Skincare Satia itu membuat geger para customer nya. Sandra memang diketahui melajang dan tak pernah ada gosip Pria di dekatnya.

Wanita yang lulusan Sarjana Farmasi itu di kenal oleh banyak orang kalau dia adalah anak sulung dari Pimpinan Pesantren di kota Aceh. Mungkin sudah tidak terhitung lagi, begitu banyak yang ingin melamarnya di sosial media ataupun di kehidupan aslinya.

Perjalanan menuju ke pesantren cukup memakan waktu, dan untungnya saja jadwal penerbangan pesawatnya dari Singapura ke Indonesia dari subuh. Jadi, dia tiba di Aceh tidak terlalu sore.

"Tumben banyak mobil? lagi ada apa San?" tanya Pria yang dibawanya. Dia cukup heran, karena dalam cerita Sandra, pesantrennya selalu tentram, dan jadwal pengunjung orang tua santri pun ditentukan.

"Gak tahu."

Mereka berdua turun dari mobil. Ada seorang ibu-ibu berkerudung abu instan yang menghampiri Sandra langsung.

"Alhamdulillah, Ning udah sampai," katanya dengan suara helaan nafas lega.

"Iya, Bu. Ini ada apa, ya? kok banyak mobil?" Sandra langsung menanyakan rasa penasaran dirinya dan Pria itu.

"Nanti di dalam saja. Ayo, masuk."

"Oh iya, ini Fahmi." Sandra mencegah langkah dahulu, dan memperkenalkan singkat Pria yang dibawanya.

"Oh iya. Ayo kita masuk." Ibu-ibu berjalan terlebih dahulu. Sandra sudah mengenalnya lama, karena dia dan suaminya telah mengabdi di pesantren Ayahnya dari dulu.

"Assalamualaikum." Salam mereka bertiga sambil masuk, menarik perhatian semua orang yang duduk di ruang tamu.

"Waalakumusalam." Balasan salam bagi siapapun yang mendengarnya.

I'm With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang