07 : Isu

45 7 1
                                    

Sandra maupun Arnes akan kembali bekerja hari ini setelah kondisi Sandra sudah membaik di hari ketiga setelah kepulangannya dari rumah sakit. Tiga hari itu juga, mereka selalu tidur dengan bercerita dahulu. Kadang suasana akan canggung atau tidak. Tapi yang lebih terus membuka suara Arnes, dialah yang memulai obrolannya.

"Hp kamu dari tadi bunyi terus," ucap Arnes, lalu memakan sarapannya lagi yang telah dia masak untuk dirinya dan juga Sandra.

Sandra melihat, nama Febri menelpon kembali. Dia mengangkatnya tanpa pikir panjang.

"Waalaikumussalam, ada apa, Feb?" Suara Febri terdengar bergetar waktu mengucapkannya salam.

"Kak Sandra, ada masalah di kantor!"

"Masalah apa?" Sadar dari kepanikan Febri, Sandra khawatir.

"Lihat aja berita di sosmed, berita produk kak Sandra ada di nomor satu."

Lantas, Sandra segera mengeceknya, mematikan sambungan telepon dari Febri, dan fokus menatap handphone nya.

Produk skincare Satia dari Sandra Tia Anjani mengandung bahan berbahaya, simak beritanya.

Skincare Satia dari bahan kimia? pantas saja owner nya tidak menceritakan proses awal dari skincare itu diciptakan.

Skincare Satia bikin kulit rusak! bahan merkuri kok dijual!

Owner skincare Satia sembunyi, setelah terungkapnya zat berbahaya.

Seorang aktris cantik mengungkap skincare Satia murahan.

Owner dari skincare Reya beauty mengungkap kalau skincare Satia meniru skincare nya dengan bahan berbahaya.

Inilah sesosok Ning muda anak dari pemilik pesantren di kota Aceh, yang menciptakan skincare bahaya!

Segelas air putih yang dipegang Sandra jatuh. Begitu banyak yang menulis berita buruk tentang skincare nya ataupun dirinya. Selama terciptanya skincare Satia, tidak ada masalah sampai serumit ini. Sandra tidak mengerti orang yang menyebarkan fitnah dan berita palsu seperti ini.

"Kenapa?" Arnes berpindah ke sisi Sandra yang berdiri.

"Aku harus berangkat sekarang!" Cepat-cepat Sandra meraih tas nya.

"Tunggu!"

Arnes juga ikut untuk berangkat sekarang. Dia menyiapkan mobil dan langsung berangkat dengan Sandra. Selama perjalanan, Sandra terus melihat handphone nya.

"Zahra, saya ada di jalan menuju kantor. Bilang sama Febri bahwa-"

"Kak Sandra jangan ke sini! wartawan banyak yang datang, kak. Kita aja gak berani keluar," panik Zahra, cepat memotong ucapan bosnya.

"Febri ke mana?" tanya Sandra, dia juga makin panik.

"Febri sibuk dengan pelanggan di sosmed. Skincare yang udah kita kirim dikembalikan dengan jumlah yang banyak. Kata Febri, mungkin kita akan rugi besar, kak."

Dalam perhitungan, Febri jagonya. Kalau dia sudah berkata seperti, itu memang akan terjadi. Terbukti ketika skincare Satia ada, Sandra pernah merasakan kerugian 200 juta, dan Febri lah yang membantunya memperhitungkan.

I'm With You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang