''KIM DOKJA!''
''KUMOHON BANGUN!''
''tolong...hiks... bangun...aku berjanji tak akan marah lagi'' yoo joonghyuk terus memeluk tubuh kim dokja yang telah dingin dengan darah yang terus mengalir membasahi tangan dan bajunya
''kim dokja... kita sudah berjanji untuk pergi ke pantai dan melihat bintang... aku tau kamu bukan orang yang suka melanggar janji... kumohon.... bangun...'' tak mendapat respon dari dokja, joonghyuk hanya bisa menangis dan memeluk tubuh dingin dokja. polisi dan ambulan segera datag karena ada warga yang sudan memanggil mereka langsung melakukan evakuasi terhadap tubuh kim dokja walau sebelumnya yoo joonghyuk enggan untuk menyerahkannya namun salah satu polisi dapat meyakinkan joonghyuk
tentu saja joonghyuk ikut di bawa ke rumah sakit karena takut joonghyuk juga memiliki luka karena kecelakaan yang terjadi, joonghyuk hanya menatap kosong ke kantung jenazah yang berisikan sahabatnya itu, sampai saat ini joonghyuk berharap dokja bisa bangun dan ini hanya mimpi buruknya namun hingga sampai di rumah sakit pun kantung berisi temannya itu langsung di masukkan ke dalam ruang autopsi dan joonghyuk yang di masukkan ke igd untuk di priksakan
untungnya joonghyuk baik baik saja hanya luka lecet karena ia terdororong ke sisi jalan yang merupakan trotoar kasar, saat di tanyai oleh polisi perkara kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa kim dokja, ditanyai seperti itu joonghyuk hanya semakin merasa bersalah saat ini rasanya seperti semua orang menyalahkannya atas kematian dokja
"maaf pak dia masih kecil sebaiknya anda jangan membuatnya tertekan" dokter yang merawat joonghyuk menyingkirkan polisi itu dan menenangkan joonghyuk. karna takut mental joonghyuk bermasalah dia jadinya di rawat sementara di rumah sakit sampai orang tua dokja dan orangtuanya datang
"jooghyuk... kamu gak apa apa kan?" tanya ibu dokja karena melihat joonghyuk yang hanya dia tanpa expresi, orangtuanya berada di luar kota jadi yang sampai duluan adalah keluarga dokja. joonghyuk menatap ibu dari sahabatnya itu kemudian menangis sembari terus mengucapkan kata kata maaf
ibu dokja sudah tau keadaan anaknya namun beliau tak mempermasalahkan hal itu begitupun ayah dokja mereka justru hanya pasrah dan merelakan kepergian anak semata wayang mereka.
''bibi.. maaf gara gara aku..." joonghyuk memenggam erat baju beliau dan terus menangis di pelukannya, joonghyuk benar benar tak bisa menampakkan wajahnya tak ada yang bisa ia lakukan selain mengucap maaf dan ia yakin kata kata itu tak akan membuat dokja hidup kembali
"joonghyuk... sudah, gak apa ya, kami ga nyalahin kamu jika semua ini kehendak yang di atas kami hanya bisa pasrah dan menerimanya, kami mohon kamu jangan nyalahin diri kamu sendiri oke?" ibu dokja menakup kedua pipi joonghyuk dan mengusap air mata yang terus mengalir dari mata joonghyuk. joonghyuk bisa liat ibunya dokja juga menangis dan di saat itu joonghyuk selalu menyalahkan dirinya bahkan joonghyuk menjadi benci terhadap dirinya sendiri.
3 hari dirawat dirumah sakit joonghyuk akhirnya diperbolehkan pulang, namun ia menjadi anak yang pendiam dan tak mampu melihat dirinya dari cermin, dokter tak tahu apa yang terjadi selama penyembuhan namun saat joonghyuk melihat pantulan dirinya dari cermin joonghyuk akan histeris dan hendak mengakhiri hidupnya sendiri. salah satu yang hanya bisa di lakukan adalah menjauhkan segala jenis cermin yang memantulkan dirinya dari yoo joonghyuk.
expetasi joonghyuk adalah semua orang akan membencinya namun ia salah joonghyuk malah lebih di perhatikan karena mentalnya, orang orang malah semakin sayang kapadanya bahkan kedua orang tua dokja yang tak pernah berhenti bertanya tentang kabar joonghyuk
ibu dokja pernah bilang jika sebelum kejadian itu dokja berpesan jika ia sangat menyayangi joonghyuk dan dokja ingin joonghyuk di sayangi seperti bagaimana mereka menyayangi dokja. sampai saat pemakaman kim dokja, joonghyuk yang paling enggan untuk pergi dari pemakaman, bahkan di saat itu hujan sedang deras derasnya joonghyuk tak mau pergi. tak ada yang bisa kedua orangtuanya lakukan selain membiarkannya sampai joonghyuk pergi dengan keinginanya sendiri.
setelah pemakaman kim dokja, yoo joonghyuk terus mengunjungi makam dokja setiap harinya hanya untuk menceritakan apa yang terjadi di sekolah dan kesehariannya, maksud joonghyuk agar dokja tak bosan disana karena tak ada yang bisa di ajak bicara
"hari ini jihye membawa kecoa dan melepasnya di kelas haha itu membuat semua orang takut namun dia hanya tertawa... dokja.... kalau kamu disana pasti kamu yang akan mengejar semua hewan itu da membuat teman teman dikelas tenang karena ulah jahilnya jihye..." joonghyuk tersenyum lalu dia diam sebentar dan menghela nafasnya
"merka lagi lagi menyalahkanku dokja... karenaku kamu jadi seperti ini... aku tau aku salah namun mereka tak seharusnya seperti itu kan?.... dokja apa kau akan memaafkanku jika kau diberikan kesempatan untuk hidup dan dengan ingatan yang sama? aku.... ah... maaf aku harus pulang karena hari ini orangtuaku akan pergi lagi, aku akan mengunjungimu lagi besok" joonghyuk bangun lalu pergi pulang kerumahnya
di samping makam dokja terlihat sosok putih menyerupai manusia tengah memperhatikan joonghyuk pergi menjauh dari area pemakaman.
"yoo joonghyuk... aku menyukaimu namun sepertinya langit tak menyetujuinya... maafkan aku" ntah ada yang mendengar suara itu atau tidak namun sepertinya langit mendengarkannya
"kesempatan pantas didapatkan karena kebaikannya"
.
.
.
.
.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>
Fanfictiontrauma adalah hal yang tak diinginkan semjua termasuk yoo joonghyuk saat melihat orang yang ia sayang meninngal tepat di depan matanya. kim dokja meninngal akibat kesalahan yoo joonghyuk dan hal itu membuat yoo joonghyuk menyalahkan dirinya sampai d...