Sudah seminggu sejak joonghyuk ikut tinggal bersama keluarga dokja, dan saat ini nunna dan hyungnya harus pindah ke apartemen baru mereka karena uariel sudah dipindah kerja kecabang korea di perusahaannya
Karena dokja memilih untuk tinggal dengan joonghyuk, rumah itu tidak di jual dan akan mereka rawat. Uriel dan wukong walau berat hati namun mereka harus belajar merelakan adiknya hidup mandiri dengan kekasihnya
"Ingat ya kalau ada apa apa kamu bisa menghubungiku... meski sekarang rumah kita berpisah tapi kita tetap keluarga, ya dokja?" Uriel memeluk adiknya dan mengusap rambutnya, hari ini hari yang berat baginya, ia tak ingin berpisah dengan adiknya tapi mau bagaimana lagi
"Iyaa... jangan kawatir, joonghyuk disini sekarang" dokja tersenyum, meskipun ia harus berpisah dengan nunna dan hyungnya tapi ia yakin kalau ia akan baik baik saja
"Jangan lupa untuk mampir kerumah okay? Hyungmu akan merasa kesepian" uriel melihat ke arah wukong yang berpura pura ngambek dengan memalingkan wajahnya saat adik dan kakaknya melihatnya
"Ayo cepat nunna... aku lelah" wukong jalan terlebih dahulu ke mobil mereka untuk memasukkan beberapa barangnya dan nunnanya, dokja hanya terkekeh dan mengantar mereka ke depan bersama dengan joonghyuk yang sedari seminggu kemarin menunjukkan wajah kawatir
"Nunna titip dokja ya... jangan sering berantem tetep akur ya kalian" pesan uriel saat sudah di mobil kemudian mereka pergi meninggalkan dokja dan joonghyuk sendiri, belum sempat mobil hilang dari pandangan mereka joonghyuk sudah menarik dokja masuk ke dalam rumah dengan tergesa
"Joonghyuk tunggu..." dokja memberontak dan melepaskan genggaman tangan joonghyuk
"Kenapa kamu tergesa gesa? Nunnaku bahkan belum pergi jauh" joonghyuk hanya diam mendengarkan dokja yang nampak sedikit kesal padanya
"Joonghyuk... ada apa? Cerita padaku" dokja memegang lengan joonghyuk dan menatapnya kawatir. Joonghyuk menatap dokja tak kalah kawatir lalu memeluk dokja erat seperti dokja hendak meninggalkannya
"Jangan pergi lagi... cukup yang kemarin, jika kamu pergi lagi aku tidak tahu harus bagaimana lagi... kim dokja"
"Apa maksudmu? Aku tidak akan kemana mana joonghyuk... aku akan disini, di sampingnu bersamamu... jangan kawatir berlebih" dokja membalas pelukan joonghyuk dan mengusap punggungnya, joonghyuk melepas peluknya dan menatap dokja
"Ya? Jangan kawatir... aku bisa menjaga diriku" dokja tersenyum, meskipun begitu joonghyuk tetap kawatir
"Kamu ingat saat malam hari aku di luar dengan sebuah mobil?... itu mobil kakekku... dia memintaku untuk kembali ke keluarga karena aku satu satunya penerus perusahaan namun..." joonghyuk menghela nafasnya panjang sebelum lanjut bicara
"....jika aku tidak kembali kakekku akan melakukan sesuatu yang buruk padamu.... itu yang menakutiku selama ini kim dokja... aku selalu tak tenang saat tidak bisa melihatmu dimanapun..."
"K-kalau begitu... jika kamu sudah memiliki perusahaan itu kita bisa bersama kembali... ide yang bagus bukan?"
"Ini tidak semudah itu... setelah aku mengambil alih mereka pasti langsung menjodohkanku dengan orang kenalan mereka dan berusaha menjauhkan kita" mendengar itu dokja hanya diam tak bisa menjawab, sementara joonghyuk memeluknya lagi dengan erat
"Ya sudah ayo makan dulu tadi nunna masakin kita sarapan..." dokja menepuk pundak joonghyuk lalu menggandeng tangannya ke meja makan dan sarapan bersama seperti biasa
"Aku harus mencari pekerjaan lagi..." ujar joonghyuk memeluk pinggang dokja dari belakang saat dokja sedang mencuci piring
"Hmm? Buat apa? Kita di beri uang bulanan sama nunna... nanti aku juga cari kerja"
"Jangan... jangan keluar rumah" joonghyuk menempelkan dahinya di bahu dokja. Dokja hanya tersenyum dan mengusap rambut joonghyuk setelah mengeringkan tangannya dengan handuk kecil
"Kalau begitu ayo nonton film lagi? Hari ini kita dirumah saja... dan besok kamu bisa mencari pekerjaan" dokja memutar badannya menghadap joonghyuk lalu menakup kedua pipi joonghyuk
"Maafkan aku dokja... kenapa sangat sulit untuk bisa bersamamu... apa kita benar benar tidak di perbolehkn bersama seperti ini?"
Mendengar joonghyuk yang lagi lagi seperti itu dokja hanya mengecup bibir joonghyuk lalu tersenyum
"Ini hanya ujian joonghyuk... kedepannya kita akan bahagia bersama, ayo kita habisakan waktu bersama" dokja dengan ceria menggenggam tangan joonghyuk lalu mengajaknya nonton film di ruang tamu.
"Lapor pak! Tuan joonghyuk sedang bersama kim dokja dirumah itu, mereka sedang menonton tv bersama"
"Kita tunggu saat joonghyuk pergi... jalankan seperti rencana jangan mengacau"
"Baik pak!"
"Dokja?...kamu tidur?" Joonghyuk menyadari saat kepala dokja terus menyender di bahunya, ia kemudian menggendong dokja dan membawanya ke kamarnya dan menidurkannya, tak lupa joonghyuk tidur di samping dokja dan menyelimutinya
Tidak biasanya dokja tidur di saat siang hari, apa karena ia kelelahan namun seminggu ini mereka tidak melakukan apa apa
"Uhh... joonghyuk..." dokja terbangun saat joonghyuk memeluknya
"Tidurlah lagi jika masi mengantuk" ucap joonghyuk menepuk nepuk punggung dokja seperti menidurkan seorang bayi
"Tidak... aku ingin makan eskrim... ayo beli" dokja bangun dan duduk di atas kasur menarik narik lengan joonghyuk untuk pergi
"Aku akan membelikannya kamu tunggu dirumah saja" joonghyuk bangun dan hendak pergi namun tangannya di tahan oleh dokja dan Merengek untuk ikut pergi dengan joonghyuk dengan alasan ingin memilih sendiri eskrimnya. Joonghyuk menghela nafas panjang dan mengiyakan dokja untuk pergi
Dokja tentu saja senang mereka kemudian berjalan keluar rumah untuk pergi, karena mininarket ada di gang sebelah mereka memilih jalan memotong dengan melewati gang kecil yang sepi, awalnya baik baik saja namun saat di tengah gang mereka di hadang banyak orang yang tidak mereka kenal
"Siapa kalian?" Tanya joonghyuk menyembunyikan dokja di belakangnya dan melihat sekeliling, di depan dan di belakang mereka banyak pria seperti preman
Tak ada yang menjawab omongan joonghyuk dan mereka mulai menyerang, namun serangan mereka bukan untuk melukai joonghyuk namun untuk melukai dokja, ada beberapa orang membawa pemukul baseball dan satu menggunakan pisau
Sang pengguna pisau dengan susah payah mendekati dokja dan juga hati hati namun katena dokja di belakang joonghyuk pemegang pisau itu sedikit kesulitan, anehnya ia tak mau menyerang joonghyuk sampai beberapa orang mencoba menarik tangan joonghyuk dan yang membawa pisau akan menusuk dokja
"Kim dokja!!" Joonghyuk dengan seluruh kekuatannya berhasil memukul pipi si pembawa pisau itu namun sayangnya pisaunya berhasil mengenai sedikit lengan dokja hingga menyebabkan luka sayatan yang agak dalam
Setelahnya para orang itu lari dan dokja terduduk saat darah menetes dari lengannya bajunya terkena cipratan darah dan joonghyuk segera menghampirinya
"Astaga dokja!" Joonghyuk merobek lengan bajunya dan membalut luka dokja agar tak semakin terbuka lebar
"Joonghyuk... sakit..." dokja terus memegangi tengannya rasanya tentu saja perih dan tubuhnya gemetar
"Ayo kekuar dulu dari sini... kita cari taxi" joonghyuk menggendong dokja dan berlari ke jalan raya yang ada di ujung gang itu
.
.
.
TbcPs: pj ini Kan segera berakhir 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>
Fiksi Penggemartrauma adalah hal yang tak diinginkan semjua termasuk yoo joonghyuk saat melihat orang yang ia sayang meninngal tepat di depan matanya. kim dokja meninngal akibat kesalahan yoo joonghyuk dan hal itu membuat yoo joonghyuk menyalahkan dirinya sampai d...