"Kenalkan ini kim dokja, sahabatku dan orang yang aku cintai sampai sekarang"Dokja tak percaya ini apakah kembarannya di dunia ini sudah tidak ada, apakah ini yang membuat joonghyuk mengalami trauma yang mengerikan itu
"Kamu tau kan rumornya bagaimana, bisa aku menceritakan kejadian aslinya?" Ucap joonghyuk dan dokja mengangguk
"Siang itu langit sangat mendung dan tak lama hujan deras turun, aku dan dokja sedang berjalan dibawah payung yang sama karena dia lupa membawa payungnya di tengah perjalanan kami berbincang banyak sampai ketika dokja bilang kalau dia akan pergi setelah lulus sekolah dasar ke kota yang sama dengan saudaranya.. ntah mengapa aku marah padanya dan tanpa pikir panjang memberikan payung itu ke dokja dan berlari menerobos hujan tak peduli suaranya yang memanggil manggil disela hujan namun aku trus saja jalan tanpa memperhatikan sekitar sampai saat menyebrang jalan mobil truk yang melaju kencang hampir menabrakku namun dokja mendorongku sehingga dia yang tertabrak dan tubuhnya terpental keras...." joonghyuk berhenti sebentar menghela nafasnya lalu ia lanjutkan kembali
"Sadar akan hal itu aku berbalik dan lari menuju dokja yang sudah bersimbah darah, aku memeluknya sembari menanngis, orang orang yang ada disana segera menelpon ambulan dan mengerumuniku sampai akhirnya ambulan datang dan kami di bawa ke rumah sakit.... tak lama dokja masuk UGD dokter membawa kabar kalau dia sudah tiada"
"......" melihat joonghyuk yang rela mengingat trauma untuk menceritakan hal yang sebenarnya terjadi membuat dokja ikut merasakan kesedihannya, ia tak pernah menyangka joonghyuk hidup membawa beban yang berat ini
"Kisah yang menyedihkan bukan? Maaf membuatmu sedih, ayo aku anterin pulang" joonghyuk menarik tangan dokja untuk pulang namun dokja justru menahannya dan membuat joonghyuk menatapnya bingung
"Jangan sedih... ayo aku beliin eskrim" dokja menggeleng dengan kepala yang di tundukkan ia perlahan melepas genggaman tangan joonghyuk lalu berhalan perlahan memeluk joonghyuk. Jika itu yang ia alami ia akan langsung bunuh diri karena tak kuat namun joonghyuk bertahan hidup sampai sekarang dan terus maju
"D-dokja?..." joonghyuk tersipu malu karena dokja memeluknya, samar samar terdengar suara seenggukan yang kelur dari dokja
"....." dokja hanya diam menahan tangisnya, joonghyuk hampir sama dengannya sama sama kehilangan orang yang ia sayang. Dokja kehilangan ibunya akibat kecelakaan juga jadi ia tahu bagaimana rasanya dan semenjak ibunya pergi hidupnya makin susah namun sekarang tak terlalu susah karena dokja sudah bisa bekerja untuk biaya hidupnya walau masi terlilit hutang
"Cup cup... jangan nangis..." joonghyuk mengusap pucuk kepala dokja dan sedikit tersenyum, dokja sangat lucu di matanya sekarang, joonghyuk jadinya ingin mengusilinya dan melihat kelucuan yang datang dari dokja setiap hari
"Sekarang aku disini... jangan sungkan kalau mau cerita ke aku, aku ga bakal hindarin kamu" dokja mengusap wajahnya dan menatap joonghyuk dengan senyuman manis
"Terimakasih kim dokja" di tatap dokja joonghyuk hanya tersenyum sampai akhirnya dokja sadar dengan siatuasi dan pipinya memerah seperti tomat, dokja mengalihkan pandangannya dan mulai berjalan sendiri
"ayo pergi aku mau pulang" joonghyuk mengikutinya dan berjalan di samping dokja dan mereka memulai percakapan hanya untuk mencairkan suasana.
akhirnya joonghyuk tau bagaimana keadaan rumah dokja, rumahnya berada di sudut kota tak begitu jauh dari komplek rumahnya tapi memakan sedikit waktu untuk kesana. tempat itu tak bisa dibilang layak untuk menjadi tempat tinggal malah seperti gudang yang tak terawat
KAMU SEDANG MEMBACA
END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>
Fiksi Penggemartrauma adalah hal yang tak diinginkan semjua termasuk yoo joonghyuk saat melihat orang yang ia sayang meninngal tepat di depan matanya. kim dokja meninngal akibat kesalahan yoo joonghyuk dan hal itu membuat yoo joonghyuk menyalahkan dirinya sampai d...