03.

2.1K 202 1
                                    


sesampainya dirumah, yoo joonghyuk langsung pergi ke kamarnya dan beganti baju kemudian ia keluar dari rumahnya tanpa berpamitan dengan ibunya, meski ibunya tahu ia akan kemana tapi tetap saja ibunya kawatir jika ia pergi begitu saja

joonghyuk pergi ke pemakaman yah tentu saja ia akan kesana untuk menemui dokjanya karena beberapa hari ini ia sibuk pindah rumah ia tidak mengunjungi dokja jadi setelah semuanya selesai ia pergi menemui dokja, makamnya masi bersih pasti bibi kim juga sering datang sepertinya joonghyuk harus mampir

"dokja... maaf aku baru datang... aku juga tak membawa bunga untukmu... beberapa hari ini aku sibuk pindah rumah dan sekolah yah karena jauh aku akan mulai jarang mengunjungimu aku benar benar minta maaf..." joonghyuk duduk lama sekali ia bercerita tentang kejadian hari ini dari pagi sampai detik ini, joonghyuk duduk disana sampai malam tiba tak ada rasa takut yang joonghyuk rasakan saat ininialah rasa rindunya yang tak akan pernah terobati

"hei... aku bolehkan berteman dengan dokja yang sekelas denganku? kamu gabakal marah kan?... aku bakalan tetep berkunjung kesini jadi jangan kawatir" joonghyuk bangun lalu mengusap bingkai foto yang berisi foto dokja kemudian dia berpamkitan untuk pergi

namun joonghyuk merenungkan untuk mampir kerumah keluarga dokja karena ia tidak membawa oleh oleh agaknya tidak sopan jika berkunjung tapi tidak membawa buah tangan makanya ia langsung kembali saja kerumahnya, dirumah joonghyuk di sambut ibunya dan langsung ke ruangan makan karena sudah saatnya makan dan juga ayahya sudah datang menunggunya di meja makan

semenjak kecelakaan itu joonghyuk menjadi pendiam padahal ia kan cerewet berbincang mengenai apa yang ia lakukan setiap hari, perubahan ini membuat orangtuanya sedih namun tak ada yang bisa mereka lakukan untuk joonghyuk

"kalau ayah libur bisa ayah ikut mengunjungi dokja?" tanya ayahnya yang berhasil menyita perhatian joonghyuk, tanpa berfikir panjang joonghyuk mengangguk setuju

"Dokja suka bunga apa? apa kamu tadi bawa bunga untuknya?" tanya ayahnya namun joonghyuk menggeleng "aku lupa karena terburu buru sudah 3 hari aku tak mengujunginya aku takut dokja marah" jawab joonghyuk dan ayahnya paham. setelahnya hanya keheningan yang ada

"tuh kan lupa, coba aja kamu bilang mama kan kita bisa kesana bersama dan membeli bunga terlebih dahulu" omel ibunya memecah keheningan itu dan joonghyuk hanya menunduk

"kalian tidak memebenciku?" tanya joonghyuk membuat orangtuanya kaget dan memperhatikannya jika dihitung sudah berratus ratus kali joonghyuk bertanya hal ini semenjak kecelakaan itu di setiap makan bersama joonghyuk akan bertanya begitu dan tentu saja orang tuanya akan menjawab dengan penuh kasi sayang

"apapun yang terjadi kamu adalah joonghyuk kami, kami ga akan pernah membencimu meskipun dunia membencimu" jawab ibu joonghyuk sembari menggenggam erat tangan joonghyuk yang membuat joonghyuk mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis

"anak ayah ganteng kalo senyum, jangan gitu lagi ya ayah sedih liat kamu kaya gini terus joonghyuk... dokja juga pasti sedih melihatmu seperti ini"

"ayah... dikelasku... aku bertemu dengan dokja... aku yakin aku tidak berhalusinasi karena mama juga melihatnya, dia juga berinteraksi dengan siswa lain, tapi aku ingin di periksakan aku takut aku tak bisa membedakan lagi mana halusinasi dan kenyataan" pinta joonghyuk dan orangtuanya tentu saja menyetujuinnya

"besok ya kita kepsikolog, besok akan ayah minta ijin kesekolahmu"

"jangan besok... aku ada janji dengan seseorang, lusa saja" ucapnya kemudian menghabiskan makanannya, joonghyuk kemudian ijin untuk ke kamarnya,
membuka pintu kamarnya yang bertahun tahun tak pernah berubah bentuknya, hal ini jooghyuk lakukan karena beberapa hal yang menyangkut kenangannya dengan dokja

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang