16. [season 2]

838 93 0
                                    



"Dokja!"

"Kamu berisik hyung, ada apa?" Dokja dengan muka bantalnya mengeluh kesal pada hyungnya yang terus terus menganggunya saat ia akan mencoba untuk tidur siang

"Ayo ke laundry" ajak wukong, dokja memasang muka datar dan hendak kembali ke kamarnya namun wukong terlebih dahulu menahan bajunya sehingga dokja menghela nafas kasar dan berbalik menatapnya

"Tidak"

"Apa maksudmu tidak? Lihat anak sialan, ini semua bajumu dan kau harus ikut aku"

"Tapi itu nunna dan hyung yang memaksakan diri membelikannya untukku!" Dokja memberontak namun pegangan tangan wukong di bajunya lebih kuat

"Karena kami sayang padamu kim dokja!" Wukong malah menahan adiknya di lantai sampai dokja mengaduh kesakitan

"Astaga bisakah kalian tenang?! Jika kalian bertengkar sana keluar!" Uriel yang di buat pusing akhirnya menendang mereka keluar rumah dengan baju yang akan di laundry dan dompet tebal wukong

"Wah kerja bagus hyung ini semua berkatmu jika makan malam nanti nunna hanya memasakkan ramyeon tanpa telur" dokja melihat ponselnya sekarang menunjukkan pukul 2 siang

"Hei sejak kapan ini menjadi kesalahanku, ah sudahlah ayo ke laundry lalu pergi mencari makanan" wukong mengangkat 2 kresek baju kotor keluarganya dan berjalan ke laundry diikuti oleh dokja yang melihat sekeliling merasa bahwa komplek ini sangat familiar baginya. Karena tempat laudry tidak jauh jadi mereka memutuskan untuk pergi kesana tanpa menggunakan kendaraan

"Bukannya kamu sering kesini dulu waktu di SMA?" Tanya wukong yang juga melihat sekitar dan teringat cerita dari sang ah tentang dokja

"Tidak..."

"Benarkah? Kalau tak salah sang ah pernah cerita kamu dulu mempunyai sahabat disekitar sini.. siapa namanya? Joonghyuk? Yoo joonghyuk? Yah begitulah katanya" mendengar nama itu dari hyungnya dokja seketika berhenti, ia merasa bersalah pada joonghyuk karena pergi tanpa mengucapkan sepatah kata.. saat itu dokja salah paham mengira orang yang ia lihat mencium perempuan adalah joonghyuk namun teryata hanya mirip, kebenaran ini ia tahu dari sooyoung sahabat sang ah setelah mereka lulus dari SMA

"Dokja? Kenapa? Kamu lelah berjalan? Laundrynya di depan sana ayo jalan sedikit lagi dan akan hyung belikan eskrim" dokja mengangguk dan melanjutkan jalan di sebelah wukong sampai akhirnya mereka tiba di laundry, wukong mengurus semua baju sementara dokja hanya memainkan ponselnya

Dokja melihat ruang chatnya dangan joonghyuk dan tak ada sesuatu yang terjadi, kmudian dokja melihat hyungnya yang sudah membereskan laundrynya karena akan di setrika jadi bajunya akan di titipkam dahulu lalu besoknya di ambil

"Nah sudah ayo kita beli eskrim dokja" wukong tersenyum lalu mereka berjalan keluar dan berjalan kembali

"Hyung... bisa temani aku ke suatu tempat?"

"Kamu mau kemana?"

"Pemakaman"

"Mau apa kau disana?! Ingat dokja bermain memanggil hantu itu tidak baik masi ada permainan yang seru yang bisa kita mainkan!" Wukong terlalu parno dengan hal mistis sampai dokja mengeluh karena tingkahnya

"Tidak hyung... aku mau mengunjungi teman" dokja berjalan dahulu dan wukong mengikuti di sampaingnya sampai akhirnya mereka sampai di pemakaman, wukong memegangi pundak dokja yang terus melangkah maju dan sampai di sebuah pemakaman, makam itu masi terawat dengan bersih diantara makam yang lain itu artinya joonghyuk masih sering kesini dan membersihkannya

"Siapa ini?" Tanya wukong ikut jongkok di samping dokja

"Kim dokja... teman yoo joonghyuk, kami memang mirip.. dari wajah, kelakuan, pokoknya kami seperti anak kembar tapi dia meninggal saat masi kecil dan joonghyuk merasa bersalah... saat di sma joonghyuk bertemu denganku dan mengira aku adalah dokja yang ia kenal namun bukan kami adalah anak yang berbeda, seiring berjalannya waktu joonghyuk mulai menaruh perasaannya padaku begitupun aku tapi aku sadar joonghyuk bukan mencintaiku namun ia mencintai dokjanya yang sangat mirip denganku. Kemudian kalian datang mengadopsiku dan membawaku jauh darinya" dokja cerita panjang lebar dengan raut wajah yang sedih membuat wukong terdiam membayangkan betara sengsaranta dokja di masa lalu, hidup sebatang kara dan tak ada satupun yang mencintainya



"Dokja?..." dokja menengok ke wukong karena ia kira wukong memanggilnya namun salah, tidak jauh dari sana dokja melihat sosok yang tak asing baginya. Dokja laku berdiri dengan wukong lalu ia berjalan mendekat ke orang itu

"Hai joonghyuk, lama tidak bertemu" dokja tersenyum membuat wukong kaget ternyata ini sosok joonghyuk yang dokja sukai dari lama dan sempat membuat dokja murung selama 2 tahun

"K-kapan kamu datang kesini?" Tanya joonghyuk masi syok dengan apa yang ia lihat, kemudian joonghyuk melihat ke arah wukong namun joonghyuk tak terkejut dan bertanya tanya karena ia sudah mendegar semuanya dari sang ah

"3 hari yang lalu karen ada acara kelurga aku di ajak, kalau begitu aku permisi mau pulang ya" tangan dokja yang gemetar menarik tangan wukong untuk pergi, sebenarnya saat beebicara dengan joonghyuk tadi jantungnya mulai nyeri

"Dokja..."

"Ugh.. h-hyung... dadaku sakit..." dokja perlahan jatuh ke bawah namun tak sampai tanah karena wukong memeganginya

"Dokja?! Astaga! Kamu belum meminum obatmu?" Wukong kebingungan karena ia tak membawa kendaraan jugaan handphonenya yang tertinggal

Melihat dokja jatuh joonghyuk berbalik dan menawarkan tumpangan, ia baru saja balik dari perkuliahan dan langsung ke pemakaman namun ia tak menyangka akan bertemu dokja

"Dokja kenapa?!"

"Tolong bawa dia ke rumah sakit sebelum semuanya terlambat" wukong menggendong dokja dan joonghyuk menuntun mereka ke mobilnya, wukong dan dokja duduk di belakang dan joonghyuk langsung menancapkan gas ke rumah sakit terdekat disana

Sesampainya dokja langsung masuk ke ugd untuk di periksa, hyungnya kawatir hanya bisa duduk di ruang tunggu bersama joonghyuk

"Kamu boleh pulang yoo joonghyuk, terimakasih sudah mengantarkan dokja"

"Tidak hyung.. ada yang harus ku tanyakan padanya"

"Tidak boleh, pulanglah dan datang jika dokja sudah baik baik saja, rumah kami ada di dekatmu"

"Sampai kapan kalian disini?"

"Ntahlah, semua tergantung dokja jika ia ingin pulang ke australia sekarang maka kami akan langsung berangkat" wukong bangun dari duduknya karena dokter telah keluar

Joonghyuk enggan pergi jadi ia menunggu di belakang wukong yang sedang berbicara dengan dokter, dokter bilang jika penyakit dokja makin parah sebaiknya jangan sampai melupakan obatnya, ini akibatnya jika dokja berhenti meminum obatnya walaupun hanya sebentar lalu dokter memberikan saran agar dokja di rawat sebentar dirumah sakit agar mendapat perawatan khusus mendengar hal itu wukong hanya mengangguk pasrah

Suster membawa dokja yang sudah sadar ke bangsal rawat Diikuti oleh wukong dan joonghyuk begitu sampai di bangsal wukong meminta joonghyuk menjaga dokja sebentar sementara ia mengubungi uriel di luar ruangan

Joonghyuk duduk di samping ranjang dokja, reuni yang cukup akward diantara keduanya, dokja hanya menatap pintu keluar dan joonghyuk yang memegangi jari kelingking dokja

"K-kenapa kau memegangi jariku yoo joonghyuk?"

"Nanti kamu pergi lagi" Ucap joonghyuk semakin membuat dokja merasa bersalah, tapi apa yang bisa di lakukan dokja




.
.
.
Tbc

Ps: maafkan aku hehe jadwal up season dua dimajukan karena aku orangnya ga sabaran, selamat menikmati alur ceritanya 🙏🏻🥰

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang