Sesuai yang dijanjikan akhirnya joonghyuk mengantarkan dokja dan keluarganya ke bandara dan dokja terus memeluk erat boneka pemberian joonghyuk. Semuanya diam dan dokja hanya menatap ke arah jendela dan wukong yang bermain dengan ponselnya
Joonghyuk menggeggam tangan dokja erat katena duduk di sampingnya, dokja menengok dan dan tersenyum
"Aku baik baik saja" ucap dokja dengan senyuman manisnya
"Tapi aku tidak... tidak bisakah aku ikut denganmu?"
"Hei, jangan bicara omong kosong" wukong dengan garangnya menolak dengan keras ucapan joonghyuk
"M-maaf.." joonghyuk melepas genggaman tangannya dan memegang setir, dokja yang tak di ganggam lagi tangannya menengok ke wukong dan menatapnya dingin
"Kamu harus bersikap lembut wukong, tidak baik seperti itu pada adik iparku" ucap uriel membuat joonghyuk hampir menabrak dan smuanya terkejut
"Joonghyuk jika kamu tdk bisa fokus biarkan wukong yang menyetir" ucap uriel dengan senyuman
"T-tidak nunna... maaf aku akan lebih berhati hati" joonghyuk kembali fokus ke jalanan dan wukong yang masi terkejut dengan apa yang dikatakan kakaknya sementara dokja menunduk dengan pipi yang merah
"Nunna apa kamu yakin?"
"Diam wukong atau mau ku lempar ke zimbabwe?" Uriel tersenyum membuat wukong terdiam karena senyuman kakaknya ini sangat mengerikan.
"Baiklah kalau begitu, kami pamit ya kalau ada waktu kami akan berkunjung kemari" uriel pamit mewakili adik adiknya oada joonghyuk yang sudah mengantarkan
Dokja hanya melihat joonghyuk sambil memeluk erat bonekanya. Tentu ia tak berani memeluk joonghyuk karena ini di publik namun uriel yang peka malah mendorong adiknya pelan untuk memeluk calon kekasihnya itu dan menarik wukong untuk memasukkan koper
Dokja perlahan memeluk joonghyuk dengan tangan kanannya karena tangan kirinya memegang bonekanya, joonghyuk mendapat perlakuan manis dari dokja hanya terkekh dan memeluknya balik dengan erat seakan enggan untuk melepaskan
"Aku ga mau pergi..." ujar dokja menenggelamkan wajahnya di dada joonghyuk karena tinggi badannya hanya sebatas dada joonghyuk
"Aku janji akan menjengukmu jika ada waktu, sekarang bersabarlah dan tunggu aku kesana" joonghyuk mengusap rambut dokja setelah melepaskan peluknya dan menyuruh dokja bergegas menyusul kakak kakaknya
Dengan berat hati dokja mengangguk namun sebelum menyusul ia berjinjin dan mencium pipi joonghyuk lalu pergi menyusul kakaknya dengan senyuman manis.
Pesawat yang dokja dan kakaknya naiki segera lepas landas meninggalkan korea menuju australia, joonghyuk melihat sampai pesawat itu tak terlihat lagi kemudian kembali kerumahnya dengan perasaan bahagia. Hampir saja ia menyerah namun untung saja ia tidak menyerah pada dokja
"Joonghyuk, habisa darimana saja kamu?" Tanya ibu joonghyuk yang melihat anaknya pulang dengan senyum senyum tidak jelas, beliau takut jika anaknya gila
"Mama... sebentar lagi mama punya menantu, tapi jika kami hanya mengadopsi anak dari panti asuhan tidak apa apa ya?"
"Ada apa ini kamu mau menikah? Ah tidak apa apa jika menikah sembari kuliah.. jadi bagaimana apa dia cantik? Jika dia mandul tidak apa apa mama harap kamu bahagia"
"Dia bukan perempuan, mama ingat dokja yang aku bawa kemari saat masi di sekolah? Aku sudah mendapt restu keluarganya dan sekarang aku meminta restu pada mama"
"Apa?! Dia laki laki?!" Ibunya terlihat kecewa, ia pikir anaknya sudah kembali normal tapi nyatanya masih sulit menerima kenyataan ini, apa kata keluarga dan kerabatnya nanti tentang hal ini, mereka akan menyalahkannya karena tidak bisa mendidik anaknya dengan baik
"Kenapa? Apa yang salah dengannya? Mencintai orang lain adalah hal yang wajar bukan?" Joonghyuk terlihat bingung, sedari kecil ibunya mengajarinya untuk jujur
"Jelas kamu salah! Laki laki tidak boleh menyukai sesama!" Ibunya menutup wajahnya dengan kedua tangannya merasa sedih dengan keadaan anaknya yang seperti ini, tentu ia merasa gagal juga mendidik anaknya seharusnya ia tak memanjakan anaknya seperti kata ayahnya
"Tapi... tunggu-"
"Sudah cukup! Jika kamu berhuhungan dengan dia lagi mama tidak akan segan segan untuk menyakitinya... kamu paham kan? Kalau kamu benar benar menyayangi orang itu jangan menyakitinya. Mama tidak main main dengan ini" ibunya pergi setelah mengatakan hal seperti itu membuat joonghyuk kaget dan diam sementara
Setelah diam memikirkan sesuatu joonghyuk pergi ke kamarnya, mengemasi beberapa baju di tas ranselnya kemudian pergi kerumah sang ah
"Yoo joonghyuk?"
"Sang ah, tolong beritahu aku alamat rumah dokja"
"Ada apa? Kenapa? Pertama tama ayo masuk dulu"
"Waktunya tidak banyak, kumohon... untuk yang terakhir kalinya" joonghyuk memohon ssampai segitunya membuat sang ah tidak ada pilihan lain, ia kembali ke dalam dan mengambil pen dan selembar kertas lalu kembali ke joonghyuk
"Aku percaya kamu bisa bahasa inggris, begitu sampai di bandara panggilah taksi dan berikan alamat ini dia akan mengantarmu kesana. Dokja biasanya akan langsung pulang saat kelasnya berakhir untuk istirahat" sang ah menulis alamat sembari menjelaskan, begitu selesai ia langsung memberikan secarik kertas itu ke joonghyuk
"Terimakasih..."
"Tolong ceritakan apa yang terjadi setelah ini oke?" Sang ah nampak kawatir dan joonghyuk hanya mengangguk kemudian pergi menuju ke bandara
Di bandara ia terburu buru dan akhirnya pesawatnya betangkat ke Australia, dengan modal alamat dan skill bahasa inggrisnya joonghyuk dapat menemukan alamat rumah uriel dengan mudah
Joonghyuk langsung mengetuk pintu rumah dan uriel membukakannya
"Yoo Joonghyuk? Kenapa kamu bisa ada di aussie? Ah pertama tama masuklah... tapi dokja baru saja tidur" uriel mempersilahkan joonghyuk masuk, setelah masuk ia melihat hanya ada uriel
"Ayo duduk dulu, wukong sedang ada reuni dengan teman temannya mungkin dia tidak akan pulang" uriel menuju belakang dan membuatkan joonghyuk teh hangat karena datang saat malam hari
"Maaf mengganggu waktunya nunna... aku kesini ingin bicara dengan dokja, tapi karena dia sudah tidur aku akan kembali besok"
"Ah kalau ada hal mendesak ke kamarnya aja bangunin dokja, dia udah banyak istirahat hari ini jadi kupikir gak apa apa membangunkannya"
"Tapi nanti dokja terganggu..."
"Mau sampai kapan akan kamu sembunyikan? Kamu mau membuat dokja kecewa? Pergilah ke kamarnya dia pasti akan mengerti" mendapat dorongan dati uriel, joonghyuk izin pergi ke kamarnya dokja.
Pintu kamar dokja tidak dikunci karena beberapa alasan penting, barang barang yang sedikit dan tersusun rapi serta bau khas dokja yang memenuhi ruangan membuatnya merasa rindu, Yoo joonghyuk melangkahkan kakinya mendekat ke tempat tidur dokja yang tidak jauh dan duduk di samping dokja, joonghyuk memandang sebentar wajah dokja dan mengusap dahi dokja, menyingkirkan rambut yang menutup dahinya dan mengecupnya singkat
Kecupan itu membuat dokja sadar, tubuhnya seketika bangun namun masi terduduk di kasir dan tangan kurusnya mengusap matanya untuk melihat siapa yang ada di kamarnya
"Joonghyuk?"
.
.
.
TbcPs: Maaf sebelumnya kalau aku terlalu lama hiat, karena setelah sembuh aku langsung uas dan ga bisa lanjutin cerita ini, kedepannya juga bakal keganggu jadwal apdet karena aku ngetranslate manhwa di telegram, mohon pengertiannya🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>
Fanfictiontrauma adalah hal yang tak diinginkan semjua termasuk yoo joonghyuk saat melihat orang yang ia sayang meninngal tepat di depan matanya. kim dokja meninngal akibat kesalahan yoo joonghyuk dan hal itu membuat yoo joonghyuk menyalahkan dirinya sampai d...