10.

961 110 3
                                    

Dokja hanya di rawat 2 hari di rumah sakit dan setelah pulang ia harus rajin meminum obat anti depresi agar tidak menjadi trauma yang parah, biaya rumah sakit juga di tanggung oleh orang tua joonghyuk, setelah kejadian itu paginya orangtua joonghyuk mengunjungi dokja dengan kawatir, meski baru kenal tapi mereka merasakan bahwa dokja ialah dokja yang mereka kenal selama ini jadi rasa sayang mereka kepada dokja terus tumbuh seperti anak mereka sendiri

Dan di saat itu juga joonghyuk dan dokja mendapat kabar baik kalau ibunya joonghyuk sedang mengandung adiknya joonghyuk

Berita itu membuat mereka berdua kaget dan senang di saat yang sama juga, joonghyuk sungguh tak mengharapkan adik apalagi ia sudah sebesar ini tapi demi orangtuanya agar bahagia joonghyuk juga harus bahagia

"Dokja.. saatnya memakai obat salep dari dokter" panggil joonghyuk dari kasur karena dokja berada di kamar mandi, joonghyuk jadi pusing karena dokja sangat sulit untuk di pakaikan obatnya dia akan selalu menolak dan berusaha melakukannya sendiri tapi tidak pernah berhasil

"A-aku bisa lakuin sendiri, kamu ga usah repot repot" Lihat kan dokja menolaknya lagi sambil menarik narik ujung bajunya karena dia memakai celana pendek sepaha

"Tidak usah banyak alasan, lihat terakhir kali kamu memakainya sendiri tidak kena kan? Udah jangan banyak alasan cepat kemari" dengan wajah memerah dokja perlahan menghampiri joonghyuk dan duduk di sebelahnya sambil menunduk menutupi wajahnya yang merah

"Berbaringlah aku akan membuka celanamu"

"A-aku mau pakai sendiri saja... aku pastikan kena kok aku janji..." dokja masi aaja tidak mau dan membuat joonghyuk mengehela nafasnya

"Haaah... astaga yoo joonghyuk seharusnya aku tau kalau kau tidak peka... aku malu oke? a-apalagi aku masi trauma dengan kejadian itu"

"Baiklah... pastikan lukanya terkena obat, aku akan menunggu diluar" joonghyuk memberi salep itu ke dokja dan pergi keluar

Dokja hanya menatap kepergian joonghyuk, apakah joonghyuk marah? Tapu mau bagaimana lagi kan ia sudah sadar kalau dirinya menyukai joonghyuk tapu dokja sepertinya harus menjaga jarak ia tak mau terlalu menyukai joonghyuk dan berakhir sakit hati karena joonghyuk jelas menyukai orang lain dan jelas itu bukan dirinya

Dokja menggelengkan kepalanya berusaha menyingkirkan pikiran tidak pentingnya dan memakai obat itu dengan perlahan namun pasti, walau diluar joonghyuk mendengar desahan dokja

"Pemandangan disini indah tapi disini tidak layak huni, jika aku meminta apartemen dan hidup dengannya apakah ibu mengijinkannya?" Guman joonghyuk menatap kasihan pada dokja

"Joonghyuk..." panggil dokja dari dalam, joonghyuk segera masuk ke dalam rumah dan melihat dokja yang memakai baju panjang dan celana panjang seperti akan pergi keluar

"Aku ada keja shift malam di minimarket didepan gang, sebaiknya kamu pulang saja aku akam pulang di pagi harinya"

"Kamu masi sakit kim dokja" joonghyuk kaget melihat kelakuan dokja yang bahkan tak memikirkan kesehatan tubuhnya yang ia pikirkan hanya uang uang saja padahal hutangnya sudah lunas karena rentenir itu masuk penjara dengan kasus penganiayaan dan pelecehan anak di bawah umur

"Aku gabisa libur lagi joonghyuk nanti gajiku di potong, aku mohon hanya shift ini saja besok aku akam istirahat sampai sembuh"

"Sebegitu pentingnya uang bagimu sampai menyepelekan kesehatanmu?" Joonghyuk menatapnya dengan tatapan marah

"K-kenapa kamu kaya gini?" Dokja sedih karena mengingat keadaannya yang tak punya siapa siapa sedangkan joonghyuk hidup enak tanpa memikirkan besok makan apa

"Berhentilah bekerja disana aku akan memberimu uang bulanan" joonghyuk yang keras kepala tak mau mengalah memaksa dokja untuk tinggal diam dirumah tanpa memikirkan apapun

PLAK!

"jangan seenaknya kamu bilang kaya gitu! Kamu hidup enak, punya orang tua yang menyayangimu dan tak perlu memikirkan besok makan apa! Tapi aku... aku hanya sendirian disini... aku hiks... aku gapunya siapa siapa yoo joonghyuk!!!..." dokja menampar joonghyuk dan berteriak mengutarakan prasaannya yang iri terhadap hidup joonghyuk yang enak

"D-dokja.. maaf... aku ga bermaksud begitu, kumohon jangan menangis"

"Pergi..."

"Dokja t-tunggu dulu... maafin aku" joonghyuk berusaha penyentuh dokja namun tangannya langsung di tepi oleh dokja

"Aku bilang pergi!!" Dokja membentaknya kemudian joonghyuk terdiam dan dokja masih seenggukkan berusaha menahan tangisnya

"Baiklah aku pergi, tolong maafkan aku.." joonghyuk akhirnya memakai jaketnya dan menggendong tas sekolahnya kemudian dengan berat hati ia pergi dari sana menuju rumahnya

Setelah joonghyuk pergi dokja terduduk di bawah dan menangis kencang semalaman dan tak jadi pergi bekerja.




Esoknya dokja tidak masuk karena matanya sangat bengkak karena menangis semalaman, sang ah yang mencari dokja akhirnya bertanya kepada joonghyuk karena ia tahu joonghyuk yang merawat dokja setelah kejadian yang menimpa dokja

"Dokja masi belum sembuh?" Tanya sang ah tapi joonghyuk menghela nafasnya

"Sepertinya aku melakukan kesalahan padanya.. bagaimana caraku meminta maaf padanya?" Lagi lagi joonghyuk menghela nafasnya teringat dokja yang menangis semalam

"Apa yang terjadi?" Tanya sang ah duduk di samping joonghyuk, sebuah keajaiban joonghyuk yang sangat tertutup ini akhirnya menceritakan kejadian semalam secara menyeluruh ke sang ah

Sampai mereka tak tahu bahwa para siswa mulai bergosip jika sang ah selingkuh dari dokja ke joonghyuk dan membuat nama sang ah jelek meskipun mereka tak terlalu memperdulikannya

"Dari sudut pandangku kamu salah joonghyuk, kamu gaboleh se egois itu tapi kamu juga bener dokja memang suka memaksakan dirinya... makanya aku selalu membiarkannya melakukan apa yang dia mau dan jika dia sakit aku tinggal merawatnya saja sampai dia sembuh" sang ah ceramah panjang lebar dan joonghyuk hanya mendengarkan

"Ah betul juga di kelasku ada anak baru astaga dia sangat berisik dan banyak tingkah tapi kupikir itu daya tariknya... em... namanya han sooyoung" sang ah cerita dengan penuh semangat namun saat mendengar nama itu joonghyuk langsung terkejut

"Siapa? Siapa kamu bilang?"

"Namanya? Han sooyoung, kenapa? Kamu mengenalnya?" Tanya sang ah dan joonghyuk menggeleng

"T-tidak apa apa, lanjutkan ceritamu" joonghyuk berusaha tenang

"Aku cuma mau bilang itu ajasih oh iya aku mau mengunjungi dokja nanti.. apa kamu mau ikut?"

"Tidak.. aku akan langsung pulang, dokja akan sakit kepala jika melihatku lagi secepat ini.. aku akan memberinya waktu"

"Oke baiklah aku akan menyampaikan salammu untuknya"

"Iya, terimakasih"



.
.
.
Tbc

Ps: plis klo ada typo anggap aja kalian ga liat, plis T.T

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang