17.

778 87 3
                                    


"Nanti kamu pergi lagi"

Dokja terdiam sejenak, ia memang jahat meninggalkannya tapi saat itu... ah sudahlah sekarang bagimana caranya ia meyakinkan joonghyuk dia tak akan pergi tapi waktunya disini hanya sebentar setelah ini dokja harus kembali ke australia

"Aku tidak akan pergi, sekarang lepaskan ya? Hyungku akan memukulmu nanti" joonghyuk mengangguk dan melepaskan genggamannya pada jari dokja

"Kamu sudah kuliah ya sekarang? Aku juga kok disana aga sulit untuk berbicara tapi teman teman disana memahamiku... bagaimana kuliahmu?"

"Dokja... aku..." joonghyuk menatapnya dan mendekatkan wajahnya namun mereka langsung menengok saat mendengar suara jepretan dari kamera hp

'Ckrek'

"Ah... astaga suaranya..." uriel buru buru menyimpan hpnya dan memdekat ke arah dokja, uriel mengusap rambut dokja dan tersenyum

"Maaf tapi dokja harus istirahat sekarang, kamu bisa datang lagi besok dan juga terimakasih sudah mengantar dokja kesini yoo joonghyuk" ucap uriel dengan senyuman manis karena kakak kakak angkat dokja sudah datang mau tak mau joonghyuk pamit dan pulang

"Dia cinta pertamamu kam dokja?" Ucap uriel sembari menakaikan dokja sweeter milik adiknya yang ia bawa dari rumah, korea lebih dingin dari oada australia jadi agar dokja tak masuk angin uriel membawakannya padahal pemanas ruangan sudah nyala

"N-nunna..." dokja malu hanya memalingkan wajahnya, kemudian wukong masuk dengan membawa wadah bekal berisi makanan. Setelah uriel tau dokja masuk rumah sakit ia menyiapkan makanan yang sehat namun tetap ada rasanya untuk di bawa ke kamar dokja dan makan bertiga di dalam sana

"Oh ita naga kecil mencarimu... ia memaksa ikut kesini namun tak di bolehkan oleh orang tuanya"

"Iya bagus sekali nunna kepalaku bisa tambah pusing jika anak itu ada disekitarku"

"Loh temanmu tadi mana? Apa dia sudah pulang?" Tanya wukong setelah selesai makan ia mengupas buah peach untuk adik dan kakak tercintanya

"Iya aku menyuruhnya pulang dahulu karena dokja butuh istirahat yang banyak lagipula kita tak bisa lama lama disini kita harus kembali ke australia pekerjaanku menumpuk"

"Nunna bisa pergi duluan jika dokja ingin lebih lama disini"

"Tidak tidak, nunna gabisa pulang kerja kalau ga liat dokja, udah kamutuh ya wukong kalo maasih mau disini ya udah sendiri jangan ajak adik kesayanganku" uriel menolak ide gila wukong karena sejak sang ah menceritakan soal dokja uriel sudah sangat menyayangi dokja

"Kalian berdua jika ingin bertengkar silahkan pergi, aku mau tidur" satu ucapan dari dokja dan keduanya akan langsung diam membereslam semua dan membiarkan adik kecil mereka istirahat

"Mau nunna temani atau sendiri saja?"

"Nunna dan hyung pulang saja aku ingin sendiri dulu"

"Baiklah, telpon nunna jika ada apa apa ya? Good night sweetheart" uriel mengecup dahi dokja dan pulang kerumah bersama wukong

Tentu dokja tak langsung tidur ia melihat handphonenya berharap joonghyuk menelponnya namun tak ada notifikasi apapun di hpnya itu

"Ya tidak mungkin kan... aku meninggalkannya begitu saja" dokja menaruh hpnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, dokja kemudian teringat wajah joonghyuk yang terlihat lelah dan sedih

"Apa aku harus minta maaf padanya... b-bukannya aku memang harus? Tapi apa dia akan datang besok?" Dokja memutuskan untuk yakin kalau joonghyuk akan datang besok dan memilih untuk tidur agar jika joonghyuk datang dia sudah bangun.


.....

Pagi datang dan dokja sudah bangun, matanya melirik jam yang menunjukkan pukul 9 kurang, ia sudah bangun dan sarapan dengan nunnanya karena wukong sedang main dengan teman alumninya jadi hanya uriel yang datang

"Dokja kenapa? Ada yang sakit?" Uriel seketika kawatir melihat wajah dokja yang kelihatan sedih, namun bagaimanapun dia bertanya dokja hanya menggelengkan kepalanya dan sesekali melihat ke arah jam

"Nunna... nanti sore boleh aku pulang?" Tanya dokja dan uriel hanya menghela nafasnya

"Kamu kan masi kurang sehat, nanti kalau kamu kenapa kenapa bagaimana? Mau liat nunna sama hyungmu sedih?"

"Kalau begitu ayo pulang ke australia, biar aku di rawat disana aja" dokja menggengam erat ujung baju uriel dan meneteskan air matanya

"Apa ini karena temanmu kemarin? Apa yang dia lakuin ke kamu?" Uriel memeluk dokja berusaha menenangkannya, uriel pikir jika ia membawa dokja kembali ke korea dokja akan membaik dan bisa bahagia namun tanggapannya salah akan hal ini, dokja semakin murung dan selalu menangis

"Bukan... dia tidak berbuat salah tapi aku yang salah... seharusnya aku memberikan penjelasan dan mendengarkannya tapi aku... hiks... aku lari... hiks... aku kabur dari kenyataan itu nunna... hiks..." tangis dokja pecah saat ini ia ingin lari lagi dari joonghyuk




"Kim dokja!" Joonghyuk masuk dengan tergesa gesa bajunya berantakan dan wajahnya seperti orang bangun tidur, perlahan joonghyuk mendekat dan dokja melepaskan pelukannya dari uriel dan langsung berdiri memeluk joonghyuk dengan tangisan yang masi terdengar dengan jelas

"Aku akan berikan kalian waktu, batasnya sampai nanti malam jika kalian tidak menyelesaikan masalah ini aku akan langsung membawa dokja pulang ke australia" uriel merapihkan bajunya dan pergi keluar ruangan membiarkan mereka menyelesaikan masalah mereka secara empat mata

"Dokja... maaf... aku ketiduran..." joonghyuk membawa dokja duduk di atas kasur rumah sakitnya dam melepas pelukannya

"Kamu telat banget... tunggu... kamu demam" dokja kaget melihat wajah joonghyuk yang aga pucat dan merah dan juga suhu tubuhnya yang panas

"Aku hanya kelelahan mengerjakan projek studiku... aku baik baik saja sekarang" joonghyuk mengusap rambut dokja lalu mengusap pipinya

"Kamu bisa menghubungiku jika sedang sakit..." dokja menggengam erat telapak tangan joonghyuk yang ada di pipinya

"Maaf ponselku hilang dan nomormu juga hilang... aku ingin meminta nomormu pada sang ah namun aku tidak berani... kau pergi karena membenciku kan? Aku minta maaf dokja tapi setidaknya kita masi bisa berteman bukan? Aku ingin terus bersamamu menjadi temannu seperti dulu"

"Hanya teman? Kamu yakin?" Dokja menatap joonghyuk penuh harapan jika joonghyuk akan mengatakan hal yang lebih dari sekedar teman

"Aku yakin... dokja, aku kawatir kesehatanmu sekarang aku ga mau kehilangan orang yang sama untuk yang kedua kalinya... jika aku hanya menyusahkanmu aku akan puas jika hanya menjadi teman bagimu... lagi pula aku sudah bertunangan" mendengar hal itu dokja kaget dan melihat di jari manis joonghyuk yang terdapat cincin

"B-bertuangan?"

"Iya, kamu ingat lee seolhwa? Ayah kami rekan kerja yang sangat akrab jadi kami di jodohkan dan akan menikah pada hari setelah kami lulus dari peekuliahan" joonghyuk mengatakan hal itu dengan senyuman berharap dokja juga bisa senyum dengan kabar gembiranya ini.

"Aku tidak mau..."

.
.
.
Tbc

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang