27.

544 56 0
                                    




"Dokja.... bukankah itu yoo joonghyuk?" Wukong bingung kenapa dokja hanya diam saja melihat joonghyuk yang terkapar tidak berdaya, mendengar wukong memanggil pria ini dengan nama joonghyuk dokja langsung menyeka rambut pria ini dan kaget melihat wajahnya

"Joonghyuk!" Dokja langsung memeluk joonghyuk yang sudah tidak sadarkan diri, bajunya lusuh, berat badannya turun dan tubuhnya bau alkohol

"Dokja, ini bawa barang belanjaannya biar hyung yang bawa joonghyuk" wukong segera menaruh barang belanjaannya di samping dokja, setelah dokja melepas pelukannya wukong langsung menggendong joonghyuk ala piggy back, dokja hanya mengangguk lalu mambawa belanjaannya dan mereka buru buru pulang kerumah

Sesampainya mereka dirumah wukong langsung membawanya ke kamar dokja dan merebahkan joonghyuk di kasur, melihat adik adiknya yang gaduh uriel yang sedang menyiapkan alat masak jadi mengikuti mereka ke kamar dokja dan melihat joonghyuk yang tidak sadarkan diri terbaring di kasurnya dokja

"Astaga! Apa yang terjadi?" Tanya uriel ikut mengecek keadaan joonghyuk

"Tidak tahu nunna... kami nememukannya pingsan di depan minimarket tadi, itupun hyung yang menyadarinya" mendengar cerita dokja uriel mengambil tindakan karena saat dia cek tadi joonghyuk sepertinya terkena demam jadi ia menyuruh dokja untuk mengambil baskom yang diisi air hangat dan handuk kecil di lemari kamar mandi, dan wukong memanggil dokter untuk kerumah karena tidak memungkinkan untuk ke rumah sakit karena jauh, lagipula lebih baik mengambil tindakan pertama untuk saat ini

Tak lama dokja kembali dengan apa yang di suruh uriel, semoga dengan mengompres dahinya panas di tubuh joonghyuk akan menurun, dokja hanya melihat nunnanya yang sedang merawat joonghyuk

"Nunna... apa dia akan baik baik saja?" Tanya dokja menatap uriel dengan tatapan sedih

"Dia akan baik baik saja... bisa kamu ambilkan bajunya wukong? Kita harus mengganti pakaiannya" dokja mengangguk dan kemudian mengambil baju di lemari hyungnya, dan kembali ke uriel memberikan baju ganti itu

"Kamu harus berbalik kim dokja... belum sah" uriel masih sempatnya menggoda dokja, dengan wajah yang memerah dokja membalikan badannya, kemudian uriel mengganti baju joonghyuk dan mengganti kompresannya

Sekarang joonghyuk sudah lumayan daripada sebelumnya, wukong juga sudah memanggil dokter jadinya tinggal menunggu, sementara kakak kakaknya di ruang tamu menunggu dokter, dokja dengan setia menjaga joonghyuk... pandangannya tak teralih dari joonghyuk yang tertidur dengan damai

"Joonghyuk..." sudah berapa kali dokja memanggil joonghyuk, ia tak pernah bosan dengan nama itu

"Joonghyuk... tolong bangun... aku merindukanmu..." dokja memegang erat tangan joonghyuk dan ia tempelkan di pipinya, tangan joonghyuk hangat hampir ke panas, demamnya memang sangat parah

Kenapa joonghyuk bisa begini, sebenarnya apa yang terjadi selama ini saat ia koma, sebenarnya apa urusan yang di maksud joonghyuk... bukankah jika begini harusnya orangtua joonghyuk membantunya bukannya joonghyuk malah pimgsan di depan minimarket? Banyak pertanyaan di kepala dokja namun sebelum dia melanjutkan pertanyaan yang ada di pikirannya ia merasakam tangan joonghyuk bergerak sedikit, dokja langsung melihat ke joonghyuk dan perlahan pria itu membuka matanya

"Joonghyuk!.." dokja bangun kemudian lari keluar memanggil kakak kakaknya

"Nunna... hyung! Joonghyuk sudah bangun!" Kebetulan saat dokja memanggil dokter sudah datang, kemudian dokter langsung masuk ke kamar dan memeriksa keadaan joonghyuk, dokja dan kakak kakaknya hanya melihat dan berharap ini bukan sesuatu yang serius

"Dokter bagaimana keadaannya?" Uriel bertanya kepada dokter setelah dokter itu selesai memeriksa joonghyuk

"Apa yang dia alami selama ini? Tubuhnya kelahan dan dia kekurangan asupan makan, untuk mengembalikan staminanya tolong berikan makan makanan yang sehat dan bergizi... mudah mudahan ia akan cepat pulih, oh iya saya akan tuliskan resep obat penambah nafsu makan bisa di tebus di rumah sakit sekarang atau besok, untuk saat ini berikan dia bubur dulu agar perutnya terisi" setelah dokter menjelaskan keadaan joonghyuk, beliau kemudian ijin pulang

Tanpa kakak kakaknya tau dokja sudah di dapur hendak membuat bubur padahal dia saja tidak pernah membuat bubur, uriel langsung menghampirinya dan menghentikan dokja sebelum dapurnya menjadi berantakan

"Dokja... biar nunna yang buatkan ya? Kamu temani joonghyuk aja di kamar"

"Tapi..."

"Dokja... kami tau kamu kawatir dengannya dari pada kamu kenapa napa biar nunna yang urus ini ya? Ayo kesana nanti joonghyuk nyariin kamu" dokja akhirnya menurut, sementara uriel membuatkan makanan untuk mereka dokja kembali ke kamarnya dan melihat joonghyuk yang masi terbaring di kasur

"Dokja..." panggil joonghyuk tersenyum ke dokja, melihat itu dokja buru buru menghampiri joonghyuk dan tiduran di sampingnya lalu memeluk erat joonghyuk menenggelamkan wajahnya di dada joonghyuk

"Maaf aku tidak membalas pesanmu... jika aku tau kamu tidak baik baik saja aku akan langsung menemuimu" ujar dokja enggan menunjukkan wajahnya

"Bukan salahmu... jangan begitu..." dengan suara yang lemah joonghyuk menenangkan dokja dengan lembut

"Hiks..."

Mendengar dokja menangis joonghyuk dengan susah payah mengangkat tangannya untuk melihat dokja, benar saja dokja sedang memangis air matany membasahi bajunya

"Jangan menangis ya? Semua akan baik baik saja sekarang... kim dokja... kita bisa hidup bersama dengan tenang" joonghyuk memeluk balik dokja dan mengecup kening dokja

Di perlakukn manis begitu dokja mengangkat kepalanya dan mengusap air matanya kemudian ia duduk di atas joonghyuk dan mengecup bibir joonghyuk

"Apa maksudmu sekarang? Bukankah kita bersama dari dulu? Aku punya banyak pertanyaan tapi karena keadaanmu begini aku harus menahan rasa ingin tahu ini" melihat dokja yang ngambek membuat joonghyuk hanya terkekeh, lalu dokja turun dan duduk di samping joonghyuk

"Baiklah setelah aku pulih akan ku ceritakan semuanya oke? Jangan menangis" joonghyuk menggam tangan dokja erat seperti tak mau melepaskan.

"Dokja... ayo makan dulu abis ini kamu tidur dikamarku" dokja mengangguk lalu berdiri menghampiri wukong lalu mereka makan bersama dan membiarkan joonghyuk beristirahat di kamarnya.







"besok kamu jagain joonghyuk ya, nanti nunna masakin buat kalian makan ya..." dokja mendengar apa yang uriel katanya namun ia hanya memainkan makanannya sembari menunduk bahkan dokja belum menyuapkan mkanannya ke dalam mulutnya

"besok kalau nunna libur belajar masak ya? biar nanti enak kalau nunna lagi ga dirumah" mendengar hal ini dokja menatap uriel dengan semangat

"benarkah?"

"iya nanti belajar ya" dokja mengangguk lalu memakan makan malamnya membuat wukong menggelengkan kepalanya dan uriel yang tertawa melihat ke polosan adiknya, dokja marah karena dia tidak bisa membuatkan makanan untuk pacarnya, karena sedari dulu ia terus membeli makanan dan hanya bisa memaska makanan sederhana

"tidak perlu marah begitu hanya karna kamu tidak bisa membuatkan makanan untuknya kim dokja.."

"untuk orang yang tidak pernah mempunyai pacar sebaiknya hyung diam" dokja membungkam mulu wukong

"astaga anak ini" wukong pepegang kepalanya, semenjak mempunyai pacar adiknya semakin kurang ajar padahal dari kemarin adiknya terus terusan galau, sementara itu uriel hanya tertawa melihat adik adiknya berdebat dan juga menertawakan nasib wukong.





.
.
.
.
tbc

Ps: aku membuat cerita baru yg mau baca silahkan liat di profilku🙏🏻

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang