20.

719 81 3
                                    




"Tidak masalah joonghyuk... mereka sudah tau semuanya"

"Baiklah kalau begitu aku harus menjagamu sampai pembicaraan ini selesai" joonghyuk tersenyum, setelah sekian lama ia kehilangan dokja mereka akhirnya bisa mengobrol dengan santai tidak sperti kemarin

"Joonghyuk... aku... aku ga mau kamu menyerah... aku mau kamu terus mengejarku sampai aku sembuh dari penyakit ini"

"Apakah separah itu? Tapi dulu kamu baik baik saja" tanya joonghyuk yang sedikit bingung

"Iya... penyakit ini turunan dari ibu, nunna kenal dengan ibuku dulu, nunna bilang kalau ibuku pernah memiliki penyakit sepertiku dan menurun padaku, tapi ibuku selamat katena melakukan oprasi tapi aku belum mendapatkan pendonor... aku tak tau apakah aku akan tetap hidup atau tidak"

"Dokja--"

"Jadi... aku mau kamu menungguku, nunna dan hyung akan memberimu kabar tentangku jika keadaanku mulai memburuk, jangan kawatir... aku akan berjuang... aku... hiks... aku tidak mau pergi lagi... aku minta maaf hiks... aku menyesal meninggalkanmu waktu itu joonghyuk... aku minta maaf... hiks" dokja menangis tersendu membuat joonghyuk luluh dan memeluknya

"Baiklah, berjanji padaku untuk terus berjuang dan ingat aku disini menunggumu dokja" joonghyuk mengeratkan pelukannya dan dokja membalas pelukannya

"Aku berjanji... aku berjanji akan kembali kesisimu..."

Joonghyuk kemudian melepas pelukannya dan mengusap pipi dokja, kepalanya menengok ke kanan dan kiri lalu mencium bibir dokja dengan lembut, dokja sempat terkejut membelalakan matanya namun ia memejamkan matanya dan menikmati waktu yang begitu manis ini

"Kamu harus menepati janjimu, kim dokja" joonghyuk menatap dokja penuh harapan, dokja pun tersenyum dengan pipi merah merona dan mengangguk dan berjanji ia akan kembali pada joonghyuk.

Perasaan mendebarkan ini ia rasakan kembali setelah sekian lama hatinya mati kini kembali hidup dengan orang yang sama, dokja sampai memegang dadanya karena rasanya suara jantungnya bisa di dengar siapapun tapi joonghyuk malah menganggap penyakitnya kumat lagi dan mulai panik

"Dokja?! Ada apa, sakit?!" Joonghyuk sudah panik takut dokja kenapa napa namun dokja hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil

"Aku baik baik saja... hanya ada suatu perasaan bahagia yang membuat hatiku berdegup kencang" dokja memalingkan wajahnya karena malu namun joonghyuk malah menakup wajah dokja dan mencium bibirnya lagi sebentar dan melepaskannya

"Kamu membuatku kawatir kim dokja, dasar jahil" joonghyuk mencubit pipi dokja dan tersenyum, dokja mengaduh sakit namun sambil tertawa

"Ada sesuatu yang harus ku bicarakan, nanti malam aku akan kembali ke australia..." Dokja menatap joonghyuk penuh kawatir, ia takut kalau joonghyuk akan kecewa dan marah padanya namun joonghyuk hanya tersenyum dan mengusap rambut dokja

"Ingat janjimu... mau ku antar ke bandara?" Tanya joonghyuk, dokja tersenyum dan mengangguk, kemudian joonghyuk memanfaatkan waktu yang ada untuk mengajak dokja bersenang senang di pasar malam yang berada di gang ketiga di komplek mereka yang terdapat taman cukup luas

"Kamu ga boleh capek capek kan? Mari menghabiskan waktu yang sedikit ini disini" joonghyuk menggenggam erat tangan dokja dan membawanya menikmati wahana yang ada disana

Joonghyuk sampai mendapatkan boneka beruang putih yang ia menangkn dari mesin crane dan memberikannya ke dokja

"Ingat aku ya.." kaya joonghyuk sambil memberikan boneka itu, dokja menerima boneka itu dan tersenyum

"Tanpa inipun aku akan selalu mengingatmu, terimakasih akan ku jaga dia baik baik" dokja memeluk boneka itu dan terus tersenyum, ini adalah masa paling menyenangkan baginya

"Terimakasih, ah iya, apa kamu haus? Kita berjalan dari tadi mau duduk sebentar?"

"Aku ingin milk tea dengan bola mutiara.. tapi jangan terlalu banyak es"

"Baiklah ayo, aku akan membelikannya untukmu" joonghyuk berjalan dengan memegangi tangan dokja ke stand yang menjual minuman tersebut

Tak lama mereka sampai kestand minuman itu dan membelinya kemudian duduk di kursi taman dan menikmati suasana

"Wahh ini enak? Terimakasih sudah membelikannya untukku" dokja terlihat sangat senang setelah mereka berbicara tadi sore dan sekarang sudah hampir malam mereka sebaiknya pulang

"Nunna dan hyungmu mau di bawakan apa? Aku juga bisa bantu mengantar kalian ke bandara"

"Ah sepertinya tidak perlu membelikan apa apa, nunna sedang tidak baik baik saja, jika kita pulang dia pasti akan buru buru berangkat ke bandara"

"Apa dia sedang sakit?"

"Tidak... nunna baik baik saja, dia hanya terlalu menghawatirkanku..." dokja menunduk aembari memainkan telinga bonekanya, dokja meskipun sudah dewasa tapi kelakuannya masi seperti anak anak karena baru kali ini ia dimanjakan, sebelumnya tak ada yang memanjakannya bahkan ia harus berusaha hidup sebatang kara

"Aku pikir dia seperti itu karena sangat menyayangimu dokja... jangan sedih ya, mulai sekarang kamu harus kuat dan tunjukkan kepada nunna dan hyungmu jika kamu sudah besar dan baik baik saja" joonghyuk menyemangatinya dan dokja mengangguk kemudian tersenyum kembali

"Baiklah ayo pulang, nanti mereka kawatir kepadamu" joonghyuk berdiri dan mengulurkan tangannya kepada dokja lalu mereka pulang bersama, di jalan mereka terus bercerita bercanda ria

Saat sampai dai depan rumah, dokja berhenti sebentar dan joonghyuk menengok dan bingung

"Dokja? Ada apa? Kamu capek? Mau aku gendong?" Joonghyuk mendekat namun dokja menggeleng

"Joonghyuk... jika... jika aku tidak bisa kembali, jika saja tidak ada pendonor yang cocok untukku, aku mohon... tolong jangan bersedih dan terus tersenyum jika kamu--"

"Jangan berpikiran bodoh seperti itu! Kamu... kamu janji kan kalau kamu akan berjuang demi diriku dan hubungan kita" joonghyuk menggenggam erat tangan dokja, ia tak mau dokja berpikirah hal seperti itu dan membuatnya sedih lagi

"Joonghyuk..."

"Kim dokja, aku mencintaimu... sangat sangat mencintaimu..." joonghyuk akan mencium bibir dokja namun jidatnya di dorong pelan kebelakang oleh wukong yang ntah sejak kapan berada disana

"Jangan nodai bibir adikku yang manis ini tolong" wukong sebenarnya emosi karena joonghyuk merusak adiknya yang manis polos dan lugu ini

"Maaf hyung..." joonghyuk langsung mundur dia langkah dan dokja melototi hyungnya itu. Kemudian dokja merangkul tangan joonghyuk dan membawanya ke dalam meninggalkan wukong yang menghela nafasnya berat

"Beraninya anak sialan itu menodai bibir adikku yang manis" wukong kemudian berlari menyusul mereka ke dalam rumah

.
.
.
Tbc

Note: untuk beberapa hari kedepan aku hiatus dulu karena lagi ga enak badan🙏🏻 maaf atas ketidak nyamanannya🙏🏻

END [BL] -ITS YOU- JOONGDOK <<yoo joonghyukxkimdokja>>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang