Kelopak mata yang sejak beberapa menit lalu tertutup itu akhirnya terbuka. Menunjukkan bola mata sewarna hazelnut yang sekarang terlindungi dibalik kelopak yang terbuka lemah. Ada rasa lelah yang terlihat jelas disana, ditambah lagi deru nafas pemiliknya yang terdengar berat dan putus-putus.
Pete meringis pelan sambil menekan bagian ulu hatinya, tempat dimana dia paling merasakan sakit seperti tertusuk atau dipukul sesuatu. Tenggorokannya merasakan segumpal benda aneh imajiner yang rasanya seperti menghambat nafas dan memicu lirih suaranya.
Sebuah cangkir porselen putih dengan cairan berwarna kuning transparan tiba-tiba didorong ke arahnya. Dekat dengan cangkir serupa yang sudah kosong karena isinya yang berwarna biru transparan tadi sudah dia tenggak habis.
Pete mengangkat pandangannya, membalas tatapan Empress Nam yang lagi-lagi tidak bisa dia pahami dengan baik. Tapi yang jelas, Empress itu menatapnya lurus dan seperti terlihat meneliti semua yang ada di wajahnya, ekspresinya, dan apapun itu.
Dengan pelan Pete meraih cangkir berisi cairan kuning tersebut, kemudian menenggaknya habis juga. Setelahnya dia terpejam dan berusaha mengatur nafas, hingga tidak lama kemudian, rasa sakit di ulu hati dan mencekat di tenggorokannya sudah mulai berkurang hingga dirinya sendiri sudah bisa mengatasi rasa tidak nyaman di tubuhnya itu.
"Terimakasih, Your Majesty." Pete berterimakasih sambil meletakkan cangkir tersebut lagi di meja yang membatasinya dengan Empress Nam.
"Kamu belum bisa melakukannya, kan?" Tanya Empress Nam tanpa basa-basi. Sudah jelas sekali apa yang Pete lakukan barusan pasti tidak membuahkan hasil karena omega tersebut tersadar dari meditasi singkatnya dengan kondisi yang masih sama buruk seperti yang sebelum-sebelumnya. Kesakitan, sesak.
Pete mengangguk pelan smabil menunduk, jemarinya dengan gugup meremas satu sama lain dan jantungnya sedikit berdetak kencang sekarang.
"Sudah aku bilang untuk menemukan core energi-mu, kita harus mengetahui asalmu darimana." Kata Empress Nam "Aku akan memerintahkan seseorang untuk mencari—"
"Tidak." Potong Pete segera, wajahnya terlihat begitu panik sekarang "Your Majesty, saya mohon dengan sangat, jangan pernah mencari tentang keluarga asli saya. Saya— saya—"
Pete terlihat bingung dengan apa yang harus dia katakan sekarang. Yang jelas mendadak ada rasa panik dan gelisah yang jelas keluar dari wajahnya yang biasa tenang manis.
"...Saya bahkan tidak tau tentang mereka dan saya tidak akan pernah ingin tau."
Satu helaan nafas yang cukup dalam dikeluarkan oleh Empress Nam. Kakinya yang terlipat dengan anggun kini diturunkan dan ia duduk tegak menatap Pete.
"Istana memang tidak memberi diskriminasi apapun bagi calon pendamping putra mahkota, termasuk terkait status keluarga orang tersebut. Tapi kali ini, kita membutuhkannya. Kita perlu tau darimana energimu itu didapatkan, dan itu kemungkinan besar berhubungan dengan keluarga aslimu."
Empress Nam tau tentang dirinya yang ternyata anak adopsi. Berawal dari siang hari saat Empress Nam menemuinya di kamar lamanya, dan pertama kalinya Empress itu menunjukkan kristal matahari yang saat itu memiliki bercak-bercak biru. Saat itu sang Empress menanyakannya tentang siapa dirinya, dan dia juga mengatakan tentang kecurigaannya terkait sumber kekuatan Pete yang selama ini seperti sebuah harta tersembunyi.
Kekuatan itu selama ini terkubur dalam, dan baru kembali muncul dan dapat disadari oleh Empress Nam saat dia mulai bersinggungan dengan kristal matahari, kristal yang energinya bisa dia imbangi. Dan sejak itulah Empress Nam tau bahwa keluarga yang merawat Pete selama ini memang bukanlah keluarga aslinya karena dia tidak menyadari ada sumber kekuatan yang sama dari ayah Pete (Empress Nam menyelidikinya terlebih dulu).
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENAY [VegasPete]
FanfictionMusim panas ini The Grand Palace of Bulles sedang mencari calon pendamping untuk Putra Mahkota negeri mereka, Prince Vegas, atas perintah Caesar Gun. Syaratnya sederhana, boleh seorang Omega ataupun Alpha yang masih murni, belum memiliki pasangan, d...