Langkah Vegas secara cepat menelusuri lorong istana. Entah karena apa, dia sebenarnya juga tidak sedang dikejar apapun. Hanya saja adiksinya pada pekerjaan selama beberapa minggu terakhir membuat Vegas harus serba tangkas dan menyelesaikan semuanya secara cepat. Seperti saat ini, langkahnya yang lebar-lebar untung saja bisa diimbangi oleh Ken yang mau tidak mau akhirnya juga harus ikut bekerja lebih cepat dan tangkas daripada biasanya.
Orang kepercayaan Vegas itu tetap berusaha mengejar langkah Vegas bersamaan dengan dia yang terlihat membuka ipadnya untuk memeriksa jadwal Vegas hari ini.
"Rapat dengan para pemimpin daerah kapan?" tanya Vegas.
"Empress Nam meminta ditunda hingga dua hari kedepan, Prince Vegas." Jawab Ken.
"Lalu jadwalku hari ini apa?" Satu belokan terakhir sebelum menuju ruangan Vegas, seperti biasa Ken mengawasi sekitar untuk memastikan bahwa area ruangan Vegas ini benar-benar bebas dari adanya kemungkinan 'penyusup'.
"Kencan dengan Khun Jin."
Langkah Vegas terhenti, tepat didepan pintu ruangannya sebelum kemudian dia akhirnya berdecak "Telfon Jin." Perintahnya dan segera masuk kedalam, diikuti dengan Ken.
Vegas melepaskan jasnya dan langsung melemparkan jas tersebut keatas sofa sementara dia langsung menuju meja kerja dan mempersiapkan beberapa hal. Tidak lama kemudian Ken datang dan mengulurkan ponselnya yang terlihat sudah tersambung dengan kontak Jin. Beberapa kali deringan hingga akhirnya panggilan itu diangkat.
"Halo.." Terdengar suara parau Jin dari seberang dan itu membuat Vegas mengerutkan keningnya heran. Ini sudah pukul 10 pagi dan omega itu baru bangun? Pemalas sekali!
"Hari ini jadwal kencan kita berdua. Tapi tidak usah lah ya, aku lebih baik bekerja saja tapi nanti katakan pada orangtuamu bahwa kita memang sudah berkencan supaya tidak ada yang curiga." Vegas langsung menjelaskan panjang lebar dalam sekali tarikan nafas. Menunggu cukup lama jawaban dari seberang sana, Vegas mengira bahwa Jin kembali tertidur. Bahkan sampai dia berdehem dan mengecek apakah Jin benar-benar masih mendengarkannya atau tidak.
"Kenapa...." Suara Jin terlihat bingung "....Kenapa tidak pakai kesempatan ini untuk bertemu dengan Kak Pete saja?"
Astaga. Bagaimana Vegas bisa begitu bodoh dan tidak memikirkannya?
***
"Dilepas saja maskernya. Aku sudah memastikan mereka akan menjaga rahasia." Jin berbisik kalem saat melihat Pete yang duduk disampingnya dengan gelisah sejak tadi. Apalagi saat beberapa pelayan baru saja masuk dan mengantarkan pesanan mereka dan menatanya di meja. Omega itu terlihat panik dan bahkan terus menerus membenarkan posisi maskernya.
Saat ini, Jin dan Pete sudah berada di sebuah ruangan VIP dari restoran Jepang yang berada hampir di pinggir kota. Sebuah ruangan VIP yang terpisah dari meja tamu reguler, ruangannya tertutup sepenuhnya, beralaskan tatami hangat dan juga sebuah meja pendek didepan mereka yang hampir penuh oleh makanan.
Setelah mendengar kalimat Jin dan setelah memastikan bahwa benar tidak akan ada pelayan lagi yang masuk ke ruangan itu, Pete akhirnya memberanikan diri membuka masker. Menunjukkan wajahnya yang berseri-seri, entah memang karena dia yang bersinar hari ini atau karena efek makeup tipis yang dia pakai sebelum berangkat tadi.
Pete gugup. Kalau dihitung, ini sudah hampir dua bulan dia tidak bertemu dengan Vegas, dan itu membuatnya secara tidak sadar jadi ingin terlihat manis hari ini. Namun selain itu, sebenarnya yang membuat Pete lebih gugup adalah fakta dimana hari ini dia nekat bertemu dengan Vegas dengan sesuatu yang masih dia sembunyikan.
Tangannya secara perlahan bergerak mengelus perutnya, merasakan hangat dan bulatan kecil di perutnya yang bahkan masih sangat samar. Dan Jin yang menyadari itu langsung saja meraih tangan Pete dan memperhatikan perut omega itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENAY [VegasPete]
FanfictionMusim panas ini The Grand Palace of Bulles sedang mencari calon pendamping untuk Putra Mahkota negeri mereka, Prince Vegas, atas perintah Caesar Gun. Syaratnya sederhana, boleh seorang Omega ataupun Alpha yang masih murni, belum memiliki pasangan, d...