Warning: Mention of rape, toxic relationship, past trauma! Read on your own risk!
***
"Katakan semuanya, dan aku akan mempercayaimu, Pete."
"Bagaimana... bagaimana kalau setelah aku mengatakannya, kamu jadi tidak menyukai aku lagi?"
Di seberang sana, entah kenapa Vegas justru terkekeh pelan. Bukan, bukan. Dia tidak gila, meskipun benar dia hampir gila karena diabaikan oleh Pete beberapa hari ini, tapi kegilaannya belum sampai pada tahap itu.
"Kamu sudah mendengar pernyataan cintaku, dan kamu juga tau aku sudah berjalan hingga sejauh ini. Kamu anggap aku putra mahkota seperti apa yang semudah itu untuk berpindah pendirian?"
"Tapi kan kamu belum mendengarnya..."
"Maka dari itu ceritakan semuanya padaku, Honey."
Pete berhenti sejenak, menggigiti kuku jarinya dengan gugup. Begitu juga dengan kakinya yang tiba-tiba bergerak gelisah sekarang. Mungkin Pete memang yakin pada Vegas dan pada apa yang dikatakan pangeran itu. Tapi, apakah dia yakin pada dirinya sendiri? Apakah dia bahkan siap untuk menceritakan semuanya?
Apakah dia siap untuk membuka kembali luka lama yang satu tahun ini dia coba kubur dalam-dalam?
Pete, tidak yakin dengan dirinya sendiri.
"Aku tidak tau harus memulai darimana." Gumamnya.
"Hmmmm.." Vegas bergumam dari seberang sana "Kalau aku yang bertanya, apakah kamu keberatan?"
"Tidak."
"Baiklah." Ucap Vegas "Orang itu, dia siapa?"
"Mantan kekasihku."
Secara refleks, Vegas langsung saja mendengus kesal. Dan itu sempat membuat Pete sedikit panik karena mengira reaksi Vegas tidak sebaik itu. Namun Vegas langsung saja meluruskan semuanya.
"Tidak, maksudku, ah... tidak adil sekali kamu memiliki mantan kekasih tapi aku tidak."
Pete tersenyum simpul. Dia memang sudah mengira Vegas belum pernah memiliki hubungan romantis dengan seseorang. Tapi saat dia mendapatkan konfirmasi dari orangnya sendiri seperti ini, ternyata itu terdengar lucu juga.
Benar kata Macau, Vegas sama sekali tidak mengerti tentang cinta.
"Itu tidak berakhir dengan baik, Vegas." Kata Pete "Bahkan itu tidak berawal dengan baik juga."
"Huh? Apa maksudnya?"
"Kami..." Pete menelan ludahnya pelan "...kami dikenalkan oleh Ayah."
Ayah. Vegas memutar sedikit otaknya dan menyadari yang dimaksud Ayah oleh Pete adalah Pierre.
"Lalu?"
"Lalu Ayah menyuruhku mendekatinya."
"Apa?!" Vegas berteriak di ujung sana "Dan kamu menurutinya?!"
"Vegas, aku.. aku tidak tau bagaimana menjelaskannya. Aku bingung." Pete menghela nafas pelan, meringis sedih juga "..tapi ini bukan yang pertama kalinya."
"Pete.." Suara Vegas juga akhirnya terdengar ikut bersedih "..apa yang terjadi?"
"Ayah.. Ayah selalu menyuruhku untuk mendekati calon investor untuk modal usaha Ayah." Suara Pete melirih di ujung kalimat, mendadak merasa malu untuk mengakui semua hal ini.
Sedangkan di ujung sana Vegas akhirnya mengumpat pelan. Mendadak bisa menebak kemana arah cerita inu akan berlanjut.
"Awalnya mendekati saja, mengajak mereka makan malam, berkencan. Hanya sebatas itu. Tapi untuk yang ini, aku tidak tau.. aku tidak tau bagaimana hubungan kami bisa melangkah sejauh itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENAY [VegasPete]
FanfictionMusim panas ini The Grand Palace of Bulles sedang mencari calon pendamping untuk Putra Mahkota negeri mereka, Prince Vegas, atas perintah Caesar Gun. Syaratnya sederhana, boleh seorang Omega ataupun Alpha yang masih murni, belum memiliki pasangan, d...