Indera penciuman Vegas adalah indera pertamanya yang berfungsi bahkan disaat dia membuka mata. Ada aroma lavender dan terasa melingkupi seluruh tubuhnya. Apalagi saat kulitnya merasakan hembusan angin pelan yang seketika juga membawa pekat aroma lavender untuk semakin masuk dalam kedalam hidung.
Saat matanya dibuka, Vegas dapat melihat langit diatasnya. Luas, terbentang, seperti tidak memiliki batasan. Tubuhnya bergerak pelan, memilih bangkit kemudian memperhatikan sekelilingnya.
Dimana ini?
Sekeliling Vegas saat ini terlihat sebuah hamparan kebun bunga lavender. Dan pantas saja sejak tadi aroma lavender yang begitu khas melingkupi dirinya sendiri.
Kebun ini begitu luas, ada beberapa lajur bunga lavender yang ditanam memanjang dan Vegas tengah terbaring ditengah-tengah salah satu lajur-lajur tersebut. Hanya menggunakan baju dan celana serba putih, dengan rambutnya yang tidak tertata jatuh kebawah.
Dia berdiri, menatap ke sekelilingnya dan tidak menemukan ada seorang pun disana selain dirinya sendiri. Kebun bunga tersebut terlihat kosong dengan angin sepoi-sepoi. Penuh dengan warna ungu disepanjang dia memandang, dan kelopak-kelopak kecil bunga yang berguguran dan jatuh keatas rumput tempatnya berpijak.
Vegas tau ini adalah mimpi.
Sudah jelas sekali dan dia tidak sebodoh itu untuk membedakan dunia nyata dan dunia mimpi. Apalagi saat dia kini memperhatikan langit diatas sana bukanlah berwarna biru dengan awan-awan putih seperti pada umumnya namun justru menunjukkan langit berwarna pink lembut dengan awan-awan berwarna pastel lainnya.
Dan ini membuat apa yang dia lihat seperti sebuah dunia fantasi. Bentangan ungu lavender di tanah dan hamparan langit pink diatas sana.
Meskipun dia tau bahwa ini mimpi, namun Vegas merasa ada yang mengganggunya. Kenapa dia bermimpi seperti ini dan lebih lagi, mimpinya terasa senyata itu. Padahal, dia bukanlah tipe orang yang dengan mudah mengalami mimpi apalagi mimpinya terlihat sebegitu lembut, serba pastel, dan penuh fantasi.
Dan seingatnya, semalam dia tertidur setelah dia cukup lama mengobrol dengan Macau.
Vegas mendengar suara di belakangnya. Seperti suara sebuah semak yang bergoyang kemudian diikuti dengan suara lolongan pelan. Meskipun sebenarnya lolongan itu tidak terdengar seperti lolongan namun lebih seperti rengekan pelan.
Dan saat dia menoleh, Vegas menemukan sekumpulan bunga lavender di belakangnya memang bergerak-gerak pelan hingga kemudian secara tiba-tiba muncul sesuatu dari baliknya.
Sesuatu seperti bulatan bulu, begitu bundar dan kecil, keluar dari balik sana kemudian mengejar seekor capung yang juga berwarna ungu lembut.
Seekor anak serigala.
Awalnya Vegas tidak melakukan apa-apa dan hanya memperhatikan anak serigala gendut itu berlari dengan pelan. Dimana pantatnya terlihat bergerak-gerak pelan bersamaan langkah kakinya yang pendek itu. Namun entah kenapa kakinya tiba-tiba melangkah untuk mengikuti si serigala gendut itu mengejar sang capung. Terus berlari bahkan meloncati hamparan bunga-bunga, hingga di satu titik secara tiba-tiba serigala berbulu keabuan itu terjatuh, terserempet kakinya sendiri dan membuatnya terjatuh ke arah depan dan mempertemukan wajah kecilnya dengan rumput.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENAY [VegasPete]
Fiksi PenggemarMusim panas ini The Grand Palace of Bulles sedang mencari calon pendamping untuk Putra Mahkota negeri mereka, Prince Vegas, atas perintah Caesar Gun. Syaratnya sederhana, boleh seorang Omega ataupun Alpha yang masih murni, belum memiliki pasangan, d...