Namaku Salim Faturrahman. Kalian bisa memanggil ku Salim. Ini cerita ku yang seorang anak indigo yang penakut...
Yahhh aku bisa melihat mahluk ghaib sejak...emm, mungkin dari lahir. Aku pun tak tahu pasti. Yang jelas awalnya ku kira ini hal yang wajar, karena kedua orang tua ku juga sama-sama bisa melihat mereka. Tapi ternyata ini bukan kemampuan yang di miliki semua orang.
Saat aku kecil tidak banyak hantu yang terlihat menakutkan. Karena aku hanya bermain di sekitaran rumah saja. Terkadang aku juga berinteraksi dengan mereka.
Pasalnya para hantu yang ada di sekitar rumahku mereka berpenampilan layaknya manusia biasa dan sama sekali tidak menyeramkan. Dan lagi para hantu itu akan menghilang setelah beberapa hari dari waktu mereka meninggal. Itu sebabnya aku tidak takut berinteraksi terhadap mereka.
walau memang aga sedikit ada yang ganjal. Para temanku di komplek terkadang menjauhiku, dari situ aku mulai sadar. Bahwa hanya aku yang memiliki kemampuan istimewa ini. Aku pun tidak banyak memiliki teman saat itu.
Di tambah lagi aku tidak bersekolah di sekolah umum. Untuk pendidikan ku umi dan abi yang selalu sibuk bekerja tidak bisa mengawasi ku jika aku bersekolah di luar. Jadi umi memutuskan untukku home schooling saja.
Tepat saat usiaku 13 tahun, saatnya aku memasuki sekolah menengah pertama. Untuk pertama kalinya aku keluar cukup jauh dari rumah.
Namun itu adalah pengalaman terburuk ku. Aku melihat sosok yang belum pernah ku temui sebelumnya. sangat menyeramkan, ada yang tidak memiliki anggota badan yang lengkap, wajahnya busuk, seluruh tubuh di penuhi dengan luka, dan masih banyak lagi.
Pokoknya itu semua mimpi buruk. Aku tidak ingin memikirkannya lagi.
Awalnya aku hanya bisa menahannya saja untuk tidak mempedulikan mereka, dari saat itu aku mencoba untuk mengabaikan mereka. Namun menjaga mataku untuk tidak melihat ke arah mereka itu sangat sulit, kala itu aku masih muda dan itu merupakan beban yang sangat berat untuk anak seusiaku.
Hingga akhirnya para hantu yang selalu ku abaikan keberadaannya mengetahui bahwa aku bisa melihat mereka. Saat itu aku sedang memfokuskan diri untuk belajar dan mendengarkan guru, padahal di seluruh mejaku di kelilingi oleh para mahluk ghaib yang mengitari seluruh rungan kelas dan ada satu yang terus menatapku.
Dia seorang wanita yang matanya sudah menggantung di satu pipinya dan mata yang satunya seakan ingin ikut keluar. Rambut yang begitu berantakan, setengah badannya yang hancur dan wajah nya yang busuk menghitam.
Menatapku...
Tepat di depan wajahku, menatap kedua bola mataku dan semakin mendekat. Entah kenapa disaat itu aku seakan mencium bau busuk pada wajahnya yang sangat Menyengat hingga tanpa sadar aku Mengalihkan pandanganku darinya dengan sangat tidak natural.Wanita itu seakan tau aku hanya berpura-pura, dia lantas berteriak sangat keras di depan wajahku dengan rahangnya yang terbuka sangat lebar hingga robek dan itu membuatnya terlihat lebih menyeramkan dari sebelumnya.
AAAAAAAAAARGRRRGGGHHHHHHHHHAku ketakutan dan berkeringat dingin, aku tidak sanggup lagi. Setelah wanita itu berteriak yang seakan memanggil teman-temannya, mereka langsung mendekat ke arahku dan mengerubungi ku. Aku sangat ketakutan. Mereka semua berteriak kepadaku dan beberapa ada yang mencoba meraihku seakan ingin membawaku bersama dengan mereka.
Untungnya mereka tidak bisa menyentuh ku apalagi menyakitiku.Tak lama dari itu, Aku pingsan dan setelah kejadian itu aku demam sangat tinggi hingga berminggu-minggu. Aku tidak mau keluar rumah lagi.
Aku takut...
Sangat takut...
Apakah aku akan terus hidup seperti ini?kenapa?
Kenapa harus aku yang memiliki kemampuan ini...
Aku tidak menginginkannya...
Aku benci semua ini, aku ingin mengakhiri nyaa...
Bagaimana caranya? Harus kah aku ikut bersama mereka seperti yang mereka inginkan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Indigo [BL]
RomanceSedari lahir ia sudah bisa melihat mahluk tak kasat mata itu. bukan sesuatu yang mudah baginya yang seorang penakut bisa menghadapi semua cobaan ini. terlepas dari semua itu ia hampir putus asa dengan keadaannya, namun ia berubah setelah bertemu den...