Di tinggal Ahmad

1.3K 103 4
                                    

Ican tengah menunggu kepulangan Salim, sejak Salim meninggalkan pesantren ican tak pergi kemanapun dan berdiam diri di pos satpam agar dekat dengan pintu masuk. Tentu saja ia tak sendirian, ada pak satpam juga yang menemaninya walau pak satpam sendiri tak tau adanya keberadaan ican di sana. Ican terus mengoceh pada pak satpam namun tak ada respon sama sekali.

"Huhhhh kak Salim lama banget perginya ya pak.." ucap Salim dan tak ada respon dari pak satpam

"Huoaammm, duh mulai ngantuk nih.." - pak satpam

"Kak Salim ga kenapa-napa kan ya di luar?, Selama ini kan dia ngga pernah mau keluar pesantren... Tapi karena kak Ahmad dia sampe bela-belain buat keluar hmpph" oceh ican terus-menerus

"Ngopi dulu enak kali ya.." pak satpam pun pergi menuju kantin, sedangkan ican masih tetap menanti kedatangan Salim dan yang lainnya.

" Lahhh si bapa malah pergi, di ajak ngobrol juga dari tadi..hahhh" setelah beberapa saat kepergian pak satpam, para santri pun mulai berdatangan dengan kang Adi yang menemani mereka. Tapi Salim yang di nantikan oleh ican tak terlihat keberadaannya.

Ican pun mendekat kepada kang Adi dan mulai mengoceh padanya. namun seperti biasanya tak ada siapapun yang dapat melihatnya dan menjawab setiap pertanyaan nya. perasaan yang kini ican rasakan, ia merasa sangat tak berguna tak ada apapun yang dapat ia lakukan.

Kang Adi kembali pergi meninggalkan pesantren karena merasa ada sesuatu yang tak beres, ia kembali lagi Ke tempat sebelumnya untuk memeriksa kembali. Ican ingin mengikuti kang Adi juga, namun saat ingin melewati pagar pembatas ia sudah terpental dan seakan tersengat listrik. Ia tak bisa keluar dari pesantren itu, entah sudah berapa tahun ican berada di dalam sana tanpa bisa berinteraksi dengan siapapun. bertahun-tahun berlalu dengan kesendirian yang selalu menemaninya, hingga seseorang datang dan hanya dia satu-satunya yang dapat berinteraksi dengannya. Tentunya Salim akan menjadi orang yang sangat penting bagi ican.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"AAAAAAAAARRRRGHHHH SAKIT SAKIT SAKITTT OYYY" Teriak Ahmad karena kini rambutnya tengah di Jambak oleh Salim. Ahmad dan ustadz Mada sekarang di suguhi masalah baru berupa orang yang kerasukan. Salim tiba-tiba saja berprilaku aneh, melepas pakaiannya sendiri dan tertawa dengan menyeramkan persis seperti orang yang sedang kerasukan.

Saat itu ustadz Mada dan Ahmad merasa terkejut dengan tubuh Salim yang penuh dengan memar. Di kulitnya yang putih tampak terlihat sangat jelas memar-memar kebiruan yang seperti baru saja di buat. Setelah memperlihatkan hampir seluruh tubuh bagian atas Salim. ia mulai turun ke bagian bawah, hendak melepaskan celananya juga. Tapi sebelum itu terjadi Ahmad dengan segera mencegahnya.

Saat Ahmad dan ustadz Mada menghentikan nya. Salim malah melawan dan tak mau di pegangi. Kekuatannya bertambah tak seperti kekuatan Salim yang biasanya, Ahmad saja hingga kewalahan karenanya.

"ASTAGHFIRULLAHHALAZIM KALIAN NGAPAIN LAGI?" kang Adi datang dan malah salah paham dengan apa yang dia lihat. Mau tak mau Ahmad yang tengah kesusahan memegangi Salim pun menjelaskan secara singkat pada kang Adi.

Suasana semakin memburuk, ketiganya panik karena Salim semakin menjadi. Ustadz Mada tak berhenti malontarkan ayat-ayat ruqyah, dan itu malah membuat Salim menjadi semakin mengamuk. Lebih tepatnya setan yang sedang ada pada diri Salim saat ini. Tak sia-sia usaha ketiganya, hingga beberapa saat berlalu Salim pun mulai kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan. Keadaannya sudah sangat kacau, Ahmad pun kelelahan hingga tak bisa berdiri lagi.

Pada akhirnya Meraka semua kembali ke pondok dengan Salim yang di gendong kang Adi, dan Ahmad yang di gendong oleh ustadz Mada.
"Nah kan ujung-ujungnya ngerepotin ana lagi" ucap ustadz Mada

Santri Indigo [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang