Mimpi Buruk

1K 85 11
                                    

Di malam hari yang sunyi nan sepi, tepat pukul 9 malam tampak seorang santri tengah menjemur pakaiannya sendirian di jemuran yang kosong. Ia lupa jika besok ia harus menggunakan pakaian tersebut, alhasil setelah selesai kegiatan pondok barulah ia sempat mencucinya. Di sini tak ada seorang pun kecuali dia, satu persatu ia mengaitkan baju basah itu dengan menggunakan hanger. Tempat jemuran itu cukup jauh dari bangunan lainnya, sehingga tak ada cukup penerangan di sana. Hanya sebuah lampu kecil yang remang-remang menemaninya.

Srak srak srak

Terdengar sebuah suara seperti orang yang sedang menyeret kakinya. Santri itu pun bereaksi dengan suara yang didengarnya, dengan terburu-buru menyelesaikan pekerjaan nya menggantung baju baju tersebut.

Srak srak srak srak srak srak srak

Suara itu semakin keras dan cepat membuat santri tersebut semakin terburu-buru karena panik di buatnya. Setelah selesai ia hendak kembali ke kobongnya dan tak lupa membawa ember kosong yang tadinya berisikan baju jemuran. Ia sudah ancang-ancang hendak pergi dari sana,

TCSHHH

Tiba-tiba lampu yang menjadi satu-satunya penerangan di sana mati total, santri itu semakin ketakutan dan sudah bersiap untuk berlari.

GREP.....GUBRAK...

santri itu terjatuh, ia segera berusaha untuk bangkit kembali. namun seakan ada yang sengaja memegangi kakinya hingga ia tak bisa berdiri lagi. jantungnya berdebar sangat kencang dan keringat dingin mulai bercucuran. Suara langkah itu pun semakin terdengar keras dan semakin cepat,

SRAK SRAK SRAK SRAK SRAK SRAKKK

........

Hening, suara itu menghilang. Santri itu mencoba untuk berdiri kembali, dan saat mendongakkan kepalanya ke atas...

"ARRRRRGGGGGHHHHHHHHH....."

Jeritan para santri pun pecah saat melihat ustadz yang sedang berpatroli membuka pintu dan mengagetkan mereka. Di malam hari sebelum menjelang tidur, kang adi berkeliaran tak ingin kembali ke kobongnya. Ia pun memutuskan untuk mengunjungi salim, karena merasa bosan dan semua santri di kobong salim juga terlihat belum kelelahan, ia pun mengusulkan untuk menceritakan sebuah cerita horor di pesantren ini. Tapi di tengah cerita ada ustadz yang mengagetkan mereka hingga menambah kesan horor yang ada di ruangan itu. Sebelum ceritanya berakhir semua santri pun di perintahkan untuk segera tidur begitu pun dengan kang adi yang harus kembali ke kobongnya sendiri. Salim yang menyimak semua cerita kang adi sedari awal merasa sangat ketakutan hingga membuatnya tak bisa ter tidur. Sepanjang malam ia terus terjaga hingga subuh tiba dan ia melakukan aktivitas nya seperti biasa. Saat di kelas, rasa kantuk mulai menyerangnya hingga tanpa sadar salim tertidur sepanjang pembelajaran.

Ughh..mhnn...mhhh

Salim bermimpi, di sebuah tempat kosong yang gelap tak berujung ia terbelenggu oleh rantai yang melilit tubuhnya tak beraturan. Di sekeliling tempat itu dikelilingi kabut hitam dan aroma busuk yang tak sedap. Tak kuat menahan bau yang menyengat tersebut membuat salim mual dan muntah karena baunya. Seketika pandangan salim kabur dan kepalanya merasakan pusing yang luar biasa.

Dari kejauhan mulai muncul sesosok kabut hitam menggumpal yang mendekat ke arahnya. Samar-samar kabut itu mulai menampakkan wujud seorang manusia dengan tubuh kecil. Ia menggunakan pakaian serba hitam dengan wajah pucat dan sekilas di matanya memancarkan cahaya merah padam.

Sosok di depannya itu mulai menambah lilitan rantai pada tubuh salim. Sambil tertawa dengan suara serak yang keras hingga memekakkan telinga. sosok itu membalut seluruh tubuh salim tanpa memberikannya ruang untuk bernafas. Salim mulai merasakan sesak dan rasa panas menjalar ke seluruh tubuhnya. Tanpa bisa bergerak dan melawan salim hanya pasrah di lilit oleh rantai-rantai itu hingga ia merasa sangat tercekik karena lilitan itu semakin banyak.

Santri Indigo [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang