Unrequited Love [END]

99

Sorry for typo(s)!

---

Kesadaran El membawa senyum tipis ke wajah adipati.

Dia menepuk sandaran tangannya berirama dengan jari-jarinya, seolah-olah dia tidak membicarakan masalah perang yang serius.

"Tidak mungkin Kerajaan Lausanne berpikir untuk menarik diri sepenuhnya dari sengketa wilayah dengan Kekaisaran Beros. Mereka belum bisa memperhatikan zona konflik karena mereka sudah menghabiskan beberapa dekade terakhir mencoba menghentikan penjarahan orang barbar."

Saat berikutnya, adipati tertawa, seolah-olah dia sedang dalam suasana hati yang menyenangkan.

"Untungnya, ayah menerima informasi dari orang barbar beberapa bulan yang lalu bahwa Lausanne menggunakan rencana damai untuk melawan keluarga kekaisaran. Setelah itu, ayah bisa mengetahui rencana bahwa Lausanne akan menyerang perbatasan timur kekaisaran dengan orang-orang barbar yang mereka rekrut."

"Namun demikian, ayah tidak memberi tahu Kekaisaran tentang hal itu, melainkan menggunakannya sebagai peluang untuk memulai bisnis."

El tidak bisa menahan amarahnya lebih dari sebelumnya. Adipati mempertahankan ketenangannya meskipun putranya bersikap bermusuhan.

"Seperti yang sudah ayah katakan, tentara Kekaisaran akan memenangkan perang. Jadi jangan khawatir dengan kerusakannya. Tidak peduli perang apa yang mungkin disebabkan oleh Kerajaan Lausanne, itu tidak akan mempengaruhi Barat sama sekali."

Tangan El terkepal erat di pangkuannya. Dia melemparkan pandangan marah pada ayahnya, yang duduk sendirian di depannya.

Apa yang terjadi di tempat lain tidak masalah asalkan ibu kota tempat tinggal keluarganya aman. Apa ini berarti bahwa meskipun tanah timur dihancurkan oleh perang atau tidak, itu tidak perlu dikhawatirkan?

Keluarga Suzy, yang belum pernah dia lihat, lewat di kepalanya dalam bayangan kabur. Kemudian keluarga dan temannya Mark dari Timur juga muncul di benaknya dan menghilang.

Teriakan orang-orang tak berdosa di Timur terdengar sampai jauh.

Apa ayahnya benar-benar tidak peduli sedikit pun tentang hal semacam ini? Bukankah ini kemalangan yang mengerikan dari kekaisaran bahwa orang seperti itu duduk di kursi adipati?

Di depan wajah bingung putranya, adipati hanya tersenyum santai. Seolah-olah dia tidak merasakan penyesalan atas tindakannya yang berkontribusi pada kemakmuran keluarganya.

"...Apa ayah menyadari berapa banyak orang yang menderita karena kebisuan ayah?"

El menggigit bibirnya dan bertanya pada ayahnya.

"Apa uang itu penting?"

"Uang dan kekuasaan adalah hal terpenting untuk mempertahankan keluarga."

Adipati menambahkan dengan senyum di wajahnya.

"Untuk melindungi diri kita sendiri, kita harus membuat keluarga kita lebih sejahtera. Lihat apa yang sudah dibudidayakan oleh orang-orang Berg kita selama ini. Warisan keluarga kita, yang bahkan tidak bisa diperoleh oleh kaisar, tidak terjadi dalam semalam."

El ngeri dengan suara rendah adipati.

"Ayah mengatakan ayah harus melindungi warisan ayah, tapi ayah membuat keluarga ayah mati."

"Keluarga?"

Adipati bertanya dengan wajah yang tidak dia mengerti.

"...Maksudku Fernando. Fernando akan diseret ke medan perang dalam semalam karena perang ini. Apa ayah tidak merasa kasihan pada anak ayah?"