3 ▪︎ Partner in Fashion

91 9 0
                                    

Adult Scene Warning
17+










• Momo's Pov

Kelas sudah berakhir dan aku keluar lebih dulu bersama Joshua.

"Mwoya mwoya, Momo dengan Joshua?" Salah satu teman satu prodiku sedikit bercanda.

"Ada apa dengan kalian? Kalian berkencan?" Canda mereka.

Aku langsung menggeleng. "Ah mwoya aniyo"

"Yah sayang sekali" keluh mereka.

Aku menoleh kepada Joshua yang hanya diam saja ketika kami di olok-olok. Ia hanya tertawa kepadaku, aku menggeleng kepala dan ikut tertawa juga.

"Ibu Dosen memberi kita waktu 3 bulan saja untuk proses perancangan, apa kau yakin kita akan berhasil?" Tanyaku.

"Aku pikir waktunya cukup, kita dapat memasukkan desain pakaian yang kita mau, aku yakin kau pasti punya banyak sample desain nganggur" yang diucapkan Joshua adalah fakta.

"Ah benar juga"

"Kita mulai minggu depan?"

Aku langsung menunjukkan jempolku menandakan setuju.

Vernon sudah menungguku sejak tadi, ia bilang ia tak ada kelas jadi dapat menjemputku lebih awal.

Dan sudah kubilang pacar Vernon adalah wanita yang lebih tua darinya, Vernon sendiri pernah bilang padaku kalau ia menyukai wanita yang lebih tua, jadi secara harfiah ia menjadikan aku fwb nya karena umurku yang memang lebih tua darinya.

Ia juga berkuliah di kampus lain, namun masih semester 3.

"Oh my god i'm so so sorry buat kamu nunggu" aku meminta maaf padanya saat aku masuk ke dalam mobil.

"It's okay, here for you" Vernon mengambil sebuah buket bunga mawar merah muda yang cantik, aku langsung melebarkan mulutku.

"Ini beneran?" Tanyaku sambil menutup mulut.

"Of course"

Selalu seperti ini, hubungan fwb ku dengan Vernon tidak berjalan setiap hari, ia hanya akan menghubungiku sekitar satu bulan sekali untuk memuaskan nafsunya, dan nafsuku juga tentunya.

Setelah itu ia akan memberiku hadiah dan mengajakku makan, dan setelah itu ia akan menghilang dan tak menghubungiku lagi.

Kita bahkan tidak pernah saling mengirim pesan, dan sudah kubilang Vernon adalah fwb yang handal, ia benar-benar main cantik.

Hadiah terakhir yang ia berikan adalah kalung emas murni yang sedang aku pakai ini, dengan batu Zamrud di tengahnya ini cukup mahal, namun ia tak pernah merasa meyesal sedikitpun karena telah memberiku hadiah ini.

Dan aku juga tak pernah menyesal karena telah menjadi fwb nya, sepertinya aku tak membutuhkan pacar, fwb modelan Vernon saja sudah membuatku merasa cukup.

Kami sampai di Restoran Sushi yang biasa kami kunjungi, letaknya cukup jauh dari keramaian kota, itu berdomisili di kaki gunung.

Vernon sengaja karena beberapa alasan yang sangat jelas.

Kami juga punya space langganan yaitu di bagian lantai dua dengan ruangan private yang di jamin aman 100%.

Aku duduk lesehan dihadapannya dan seorang Pelayan dengan Kimono masuk untuk menuliskan pesanan.

"Paket Sushi High Class nya untuk dua orang tolong" kata Vernon yang disetujui oleh si Pelayan.

"Ah iya dan satu lagi" ucap Vernon yang membuat si Pelayan menoleh.

momo josh : those eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang