11 ▪︎ Invitation Card

48 8 0
                                    

• Jeonghan's Pov

Jihyo dan aku duduk lagi di kantin setelah mereka semua pulang. Jihyo hanya diam menatapku dengan matanya yang besar itu. Tapi, aku jadi sedikit takut dan ingin mengurungkan niatku.

"Wah Jihyo, akhir-akhir ini kau sibuk sekali, terkadang kau datang telat" ucapku yang pasti membuat tanda tanya besar di dalam kepala Jihyo.

"Aku menjadi Relawan Pajak di jurusanku, Han. Tidak mungkin kau tidak tahu hal itu" jawabnya.

"Aku tahu tentu saja, tapi, apa kau yakin kau sibuk dan telat berkumpul adalah karena hal itu?"

Ia terdiam, sepertinya ia juga bergelut di dalam pikirannya harus menjawab apa. "Tentu saja" jawabnya kemudian.

"Tidak ada hal lain, kan, yang membuatmu bersikap demikian? Kau tahu, jarang kumpul, telat juga" Aku berusaha menekannya.

"Ah mwoya, Jeonghan-ah. Kau menahanku disini hanya untuk bertanya seperti itu? Kau buang-buang waktu" ia langsung berdiri.

"Bagaimana dengan Momo?" Aku ikut berdiri. Ia langsung menelan ludah paksa saat aku tanya begitu.

"W-wae?" Cicitnya.

"Kau yakin tidak sedang bermasalah dengannya?"

Ia langsung tertawa picik. "Untuk apa juga aku melakukan hal itu?" Tanyanya percaya diri.

"Entahlah, mungkin hanya perasaanku saja kalau kau memperlakukan Momo dengan berbeda sekarang" aku menatap matanya dalam-dalam.

"Yak Yoon Jeonghan" ia mulai memanggilku dengan suara yang dalam. Ia pasti mulai kesal.

"Kalaupun aku dan Momo bermasalah, itu bukan urusanmu. Aku tahu kita berteman tapi ini tidak harus melibatkan banyak orang, kau paham?"

Aku hanya diam sambil menatapnya.

"Aku pulang naik Bus saja, tidak usah mengantarku" ia berlalu begitu saja meninggalkanku.

• Momo's Pov

Ini sudah masuk bulan ke-3 dari awal aku mulai mengerjakan Proyek Tata Busana bersama Joshua. Semuanya sudah siap dan puji tuhan semua busana rancangan kami di acc oleh Dosen, bahkan yang terbuka itu juga, Dosen bilang ia memakluminya karena itu adalah Seni Fashion.

Hanya tinggal sekitar 3 hari menuju puncak acara Summer Fashion Show Nation. 4 hari yang lalu kami semua sudah menampilkan busana kami dengan model kampus, dan puji tuhan juga sekitar tujuh setel busana ku dan Joshua terpilih untuk tampil di acara tahunan bergengsi itu.

Tenang saja, kampusku yang memang cukup elit akan menjual sisa busananya ke brand-brand lokal di Korea. Itu juga masih untung karena akan berbalik modal kepada kita yang sudah susah payah membuatnya.

Hubunganku dan Joshua juga makin melekat. Aku mulai terbiasa dengan hidupku yang menghadirkan sosok baru, semua perhatiannya padaku benar-benar berarti dan ia cukup membantu.

Aku tidak cerita apapun kepada Joshua perihal traumaku kepada lelaki, karena aku tidak ingin ia berpikiran yang tidak-tidak tentangku, nantinya itu akan jadi Red Flag.

Kami juga sedang sibuk dan hampir 24 jam aku berdua terus dengannya karena mengurusi acara. Kami sibuk menambah desain, mencari sukarelawan lain dari adik tingkat untuk membantu, dan juga serba-serbinya.

Sunyinya malam kali ini tak terasa begitu sunyi karena aku punya Joshua. Kami habis mampir ke Gedung Hotel Four Seasons hanya untuk mengecek kesiapan acaranya sekalian bertemu dengan pemilik Hotel.

momo josh : those eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang