12 ▪︎ Pathetic Kiss

74 5 0
                                    

Warning
15+













• Momo's Pov

Joshua menempatkanku di dalam keadaan yang tidak nyaman, sebenarnya nyaman-nyaman saja, tapi aku suka takut salah ucap kalau bertemu orang baru. Apalagi ini untuk pertama kalinya aku bertemu dengan Bunda nya Joshua. Tapi, aku bersyukur sekali karena mengetahui Bunda nya Joshua menyukaiku. It's made my day.

"Aku ke kamar dulu ya sebentar" Joshua sepertinya sengaja meninggalkanku. Tak ada pilihan lain selain aku mengangguk, masa aku mau ikut dengannya ke kamar?

"Sayang sekali tapi Bunda harus pergi ke Panti Asuhan sekarang" Bunda nya Joshua berdiri dari duduknya.

"Panti Asuhan?" Tanyaku.

"Iya, setiap hari jumat Bunda suka berkunjung ke Panti Asuhan, Bunda tidak bisa melihat mereka terlantar, jadi Bunda selalu pergi menemui mereka satu minggu sekali bersama teman-teman Bunda" jawabnya yang membuat hatiku langsung terpana. Kenapa semua anggota keluarga Joshua baik sekali? Ini semacam Culture Shock bagiku karena aku sering berurusan dengan orang yang kurang baik.

Aku hanya membalasnya dengan mulut yang ternganga sambil mengangguk.

"Kapan-kapan ikut Bunda ya ke Panti Asuhan, kamu pasti suka gendong anak-anak bayi disana, lucu-lucu" Bunda memegang pundakku.

"Ah boleh, Momo juga suka anak bayi" ucapku.

Ya, aku suka bayi. Tapi tidak dengan anak kecil ya, maaf. Itu tidak temasuk.

"Ohohoho baiklah, ya sudah Bunda pergi dulu, Momo ditemani sama Cuwi ya disini, bye"

Aku melambaikan tanganku.

Aku berbalik lagi dan menatap sepupu nya Joshua yang cantiknya minta ampun.

"Bibi selalu memanggilku Cuwi sejak kecil, agak memalukan memang sampai sekarang ia masih memanggilmu begitu"

Aku membalasnya hanya dengan tawaan.

"Jadi, sudah berapa lama kau bersama Joshua?" Tanya Tzuyu.

"Belum lama, mungkin sekitar 2 bulan?"

"Ah i see, tapi saat pertama kali melihatmu, aku benar-benar berkata jujur kalau kau adalah tipe nya Joshua." Ucapnya yang membuatku sedikit bingung.

"Tipe nya Joshua bagaimana? Memangnya penampilanku seperti apa?" Aku berlagak melihat-lihat kearah badanku mencari titik tipe nya Joshua.

"Kau orang Jepang, kan?"

Aku mengangguk.

"Dia itu penyuka Anime, dia suka gadis-gadis Jepang. Saat kau memperkenalkan diri itu sudah terlihat jelas. Kulitmu yang halus, mata besar khas Jepang itu, apalagi suaramu yang sangat Jepang" ucapnya yang membuatku berpikir.

Jadi, aku hanya seperti Waifu bagi Joshua? Ah tidak dapat di percaya.

"Ah kau berlebihan, mungkin karena kami satu partner di kampus yang membuatnya memiliki perasaan kepadaku, soalnya aku juga begitu"

momo josh : those eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang