18 ▪︎ End, Sunday Morning

118 8 2
                                    

• Momo's Pov

Aku bangun kesiangan pagi ini karena aku tidak bisa tidur.

Lagu buatan Vernon lah yang membuatku begini, aku langsung menghubunginya via Video Call dan kami mengobrol semalaman.

Aku juga tak henti-hentinya menangis sehingga pagi ini aku terkejut melihat wajahku sendiri di cermin.

Mataku sembab sekali dan wajahku bengkak. Jeongyeon sampai tidak berhenti tertawa melihatnya.

Aku duduk di kursi dan memakai sepatuku. Aku sudah berusaha keras untuk meng-cover wajah bengkakku ini dengan make up, cukup berhasil tapi tidak menutupi kantung mataku yang menebal dua kali lipat.

"Semuanya sudah siap? Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Jeongyeon yang masih mengenakan Bathrobe, ia baru selesai mandi.

"Eoh, tidak ada"

"Arraseo, maaf kemarin aku tidak ikut berbelanja, rapat sialan itu mengurungku sepanjang hari" ujarnya.

"Gwaenchana"

"Hari ini juga ulang tahunmu, matchi?" Tanya Jeongyeon, aku mengangguk.

"Geuraesseo, aku membeli ini tadi malam" ia menghampiriku dengan membawa sebuah Kue Tart.

Aku langsung menganga.

"Woah mwoya?" Mataku berbinar-binar.

"Saengil chukka hamnida, saengil chukka Momo-ya, saengil chukka uri pabo, saengil chukka pabo-ya" Jeongyeon menyanyi sambil membullyku.

"Aish mwoya nyanyikan lagunya dengan benar!" Rengekku.

"Aish lupakan, cepat buat permohonan dan tiup lilinnya"

Aku mempoutkan bibirku lalu aku memejamkan mata, mengaitkan kedua tanganku dan mulai berdoa.

"Ya tuhan, panjangkan umurku dan bahagiakan aku, aku juga ingin bertemu Joshua, tidak bisakah kau kabulkan doaku, tuhan?"

Fyuhh

Aku langsung meniup lilinnya.

Jeongyeon bertepuk tangan.

"Kau sudah tua, dua tahun lagi kau akan berkepala tiga" Jeongyeon malah mengingatkanku pada umurku.

"Yak kau juga!" Kataku tidak mau kalah.

"Mau di makan sekarang kue nya? Atau mau dibawa ke kantor? Aku akan memotongnya untukmu"

Aku menggeleng. "Aku akan memakannya pulang kerja saja, taruh itu di kulkas"

"Arraseo" Jeongyeon membawa kue ku dan memasukkannya kedalam lemari pendingin.

Aku merasa gumoh sendiri dengan sepatuku. Aku merasa kurang spesial juga kalau hanya mengenakan Sneakers Putih di hari ulang tahunku. Aku lantas membukanya kembali.

"Yak kenapa dilepas lagi?" Tanya Jeongyeon yang terkejut.

"Aku pikir aku akan memakai high heels yang diberikan Seungkwan minggu lalu, aku ingin tampil berbeda, hari ini ulang tahunku, kan?"

"Ah kau benar, pakai saja, cardigan navy yang kau pakai akan matching dengan high heels biru tua itu" kata Jeongyeon.

Aku memakainya dan berkaca, itu benar-benar cocok.

"Sempurna"

"Ah iya aku lupa memberitahumu sesuatu"

"Apa?" Tanyaku pada Jeongyeon.

"Malam ini-"

Ddrrtt..

Ponsel Jeongyeon tiba-tiba berdering.

momo josh : those eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang