9 ▪︎ Dinner with Mr. X

63 10 0
                                    

"Aku tahu ini berat untukmu tapi malam ini kita akan makan malam bersama keluarga Jeon, kau harus datang"

• Momo's Pov

Perkataan Ayah di telepon tadi masih terus menghantuiku. Pikiranku yang tadinya fokus kepada perubahan sikap Jihyo langsung dengan mudah teralihkan pada yang satu ini. Bahkan sampai sore ini pun, dan Joshua sudah kembali dari membeli bahan, aku masih kepikiran. Apa yang harus aku lakukan?

"Momo?" Joshua menyadarkanku dari perjalanan lamunan.

"Ne?" Jawabku sambil menatap matanya yang terlihat bingung.

"Kamu kenapa? Bengong terus dari tadi" tukasnya.

"Aku hanya kepikiran busana yang selanjutnya, agak sedikit stres hanya dengan memikirkannya saja" jawabku berdusta, aku harap Joshua percaya.

"Kenapa harus dipikirkan? Kita sudah sepakat dengan setiap desain dan bahannya"

"Aku hanya takut Dosen tidak meng-acc yang ini, sepertinya terlalu terbuka"

"Kau sendiri yang merancang itu, dan kau sendiri yang membuatnya agak terbuka" kenapa ia harus berkata seperti itu? Aku kan jadi terkesan plin plan.

"Tidak apa-apa, Dosen pasti akan memberikan acc, ini gaun yang keren" akhirnya ia menenangkanku.

Aku pun menatap kearah lain.

• Joshua's Pov

Dia agak berperangai aneh hari ini, mungkin aku terlalu berharap kalau hari pertama kita menjadi sepasang kekasih akan terkesan menyenangkan. Tapi, nyatanya tidak begitu.

Ia terlihat bingung dan dilema. Aku tidak tahu kenapa dan sebagai pacar aku sangat ingin membantunya dalam mengatasi masalah. Tapi, aku berpikir lagi untuk tidak langsung masuk ke lingkaran itu karena mengingat kami baru jadian kemarin, aku tidak ingin terkesan mencampuri urusannya.

Ia hanya menunduk dan menatap kearah lain, sedangkan aku? Pemandanganku sekarang adalah wajah cantiknya.

Aku memberanikan diri untuk meraih tangannya.

Aku elus-elus dengan lembut punggung tangannya yang halus itu, ia mulai menatapku dan aku tersenyum.

Yang awalnya kami duduk berhadapan, Momo mulai bangkit dan pindah.

Posisiku yang duduk dipojok dan menyender dinding adalah spot terbaik. Ia pindah ke sampingku, dan dengan wajahnya yang murung itu ia memeluk tubuhku dari samping.

Aku membalas pelukkannya. Aku juga mengelus-ngelus lengannya dan beralih ke rambut hitam gelap nan licin yang terurai itu.

Cup

Aku mengecup pucuk kepalanya.

• Momo's Pov

Pukul delapan malam.

Dengan penuh paksaan Ayah dan ancaman darinya, aku akhirnya ikut menghadiri acara makan malam bersama Keluarga Jeon.

Ini sudah bertahun-tahun yang lalu kami tidak bertemu, tapi aku tak mengerti dan Ayah hanya bilang padaku kalau ia akan memulai kembali bisnis dengan Tuan Jeon.

Aku menarik nafasku dalam-dalam, berharap aku tidak terbawa suasana ketika bertemu dengan Jeon Wonwoo. Mantan yang sering aku ceritakan kepada Seungkwan.

Saat aku pertama kali tinggal di Korea dan kuliah disini, Ayah yang baru menikah dengan Ibu Tiri mencoba untuk mengembangkan bisnisnya di Korea. Dan Tuan Jeon adalah rekan bisnisnya yang pertama. Hanya dalam waktu enam bulan, perusahaan Ayah sudah berkembang berkat Tuan Jeon, Ayah sangat berterima kasih untuk itu.

momo josh : those eyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang