Adhit membeku, otaknya tak bisa mencerna dengan jelas apa yang terjadi.
Namun segera tersadar merasa pundaknya menjadi sedikit basah.
"Allysia? Kamu kok bisa sampai disini?"
Adhit menarik Allysia dari pelukannya. Benar, wajah gadis itu sembab dan merah.
Semua mimik berkecamuk yang keluar dari gadis itu.
"Dhit, kenapa kamu ngga bilang?" tangan Allysia berusaha menyentuh pipi Adhitama.
"Bilang apa?"
Adhit masih belum mengerti apa yang di maksud gadis itu.
"Bahwa kamu kecelakaan. Dan... amnesia?" tegas Allysia
Adhit tertegun.
Mengapa Allysia tahu masalah ini?
Menyadari situasi, bahwa mereka berdua masih menjadi tontonan banyak orang. Adhit segera menggandeng tangan Allysia pelan ke arah menjauh dari kerumunan.
Setelah sampai di tempat yang sepi di tepi lapangan khusus olahraga di bataylon.
Adhit menatap Allysia lekat-lekat.
Gadis itu terlihat sangat kacau, berantakan, mata sembab.
"Sorry aku nekat sampai ke batalyon mu kaya gini. Maafin aku, Dhit" ujar Allysia pedih
Ia serasa hampir gila, sepanjang perjalanan naik gocar ke batalyon Adhit tak henti-hentinya ia mengutuk dirinya sendiri.
5 tahun ini Allysia habiskan untuk mengutuk keberadaan Adhit
Menghilang tanpa adanya kepastian dalam hubungan mereka yang mana Allysia simpulkan bahwa hubungan mereka sudah berakhir.
Lalu tiba-tiba Adhit datang dengan innocent tanpa tahu apa yang sudah Allysia hadapi.
Semula hanya ada rasa amarah yang membuncah sebelum ia mendengar apa yang sebenarnya terjadi dari mulut abang yang sangat ia percayai.
"Kenapa kamu minta maaf?"
Ah, iya benar. Suara setenang ini yang ternyata Allysia rindukan selama ini. Menyadarkannya dari lamunan singkatnya.
Allysia memberanikan diri untuk menatap balik mata Adhit.
Tanpa sadar bulir air mata yang sudah sekuat tenaga ditahan meluncur kembali tanpa tahu diri.
Allysia merasa jari telunjuk Adhit dengan sabar membelai pipinya yang kejatuhan air mata.
Beginilah cinta pertamanya, tak pernah memaksakan situasi.
Adhit selalu sabar menunggu sampai Allysia siap berujar kata di situasi apapun.
Karena Adhit paham, Allysia adalah tipikal perempuan yang sebenernya sekuat tenaga selalu mengatur emosi dalam kondisi yang "serius"
Jika wanita dihadapannya ini menangis, berarti kondisi pertahannya benar-benar sedang hancur.
Ada sekitar 3 menitan mereka dalam keheningan dan hanya diisi suara tangisan lirih dari Allysia.
Allysia menarik napas panjang bersiap menjawab pertanyaan Adhit.
"Aku ngga tau harus mulai darimana, Dhit. Intinya selama 5 tahun belakangan ini, aku udah suudzon sama kamu. Jadi yang sanggup aku ucapin sekarang cuma kata maaf"
Adhit tersenyum manis. Membuat hati Allysia dejavu ke moment pertama kali dia jatuh cinta dengan senyuman itu.
"Aku paham, Al. Sebenarnya aku juga banyak yang mau dibicarakan sama kamu. Tapi aku ngga seberani orang yang hobby nekat buat keributan di kerumunan orang" ucap Adhit jail

YOU ARE READING
[NOT] AFFAIR !!
RomanceMATURE CONTENT [21+] 🔞🔞 Tak pintar merangkai description. Hanya ingin menceritakan kisah dua insan yang sejauh apapun jika sudah ditakdirkan mendekat maka akan mendekat. Jika dekat sedekat apapun, apabila belum takdirnya maka memang bukan . ✨✨ S...